SELAMAT MEMBACA*
*
*
"Babe! Please! Aku cuma mau pergi ke party temen aku!" kesal gadis berambut hitam yang kini terduduk di sebelah kekasih tersayangnya. "Kathrina, kalau nanti kamu mabuk, udah itu aku terpaksa jemput kamu gimana? Bikin repot, tau!" balas kekasihnya dengan cepat, tetap sabar menghadapi sikap Kathrina yang rewel dan keras kepala.
"Marsha, sayang! Dih, masa aku di diemin!?" ujar gadis itu lagi, semakin kesal kala sang kekasih malahan mendiami-nya. Namun, ketika ia menatap kekasihnya dengan tatapan kesal, ia malahan melihat sosok bunga yang cantik, indah, dan .... keren?
Marsha tampak cantik dan menawan ketika rambutnya sedikit menutupi wajahnya, apalagi ketika dilihat dari samping. Mirip kuntilanak! Hehe, bercanda! Masa cewe secantik ini mirip kuntilanak, sih? Malahan mirip istri Kathrina, iya 'kan?
Cup
"Pacarku cantik banget, gak tahan pengen cium pipinya. Hehe ... " Kathrina kembali mengecup pipi Marsha, namun kini dengan waktu yang lebih lama. Jika kalian menanyakan bagaimana keadaan Marsha saat ini, kini gadis itu sedang diam seperti patung. Wajahnya sudah semerah strawberry tuh!
Satu telapak tangan Marsha berikan kepada Kathrina, berusaha untuk menghentikan kekasihnya itu. "Haha, kenapa? Salting, ya?" tanya Kathrina seraya memperhatikan wajah Marsha yang semakin merah. "Udah sana, pergi aja kamu ke party!" usir Marsha. Mendorong Kathrina untuk menjauh dari dirinya.
"Wah, dibolehin nih jadinya?" tanya Kathrina lagi. Memastikan bahwa perkataan sang kekasih benar. Setelah beberapa detik, Marsha mengangguk. Membuat Kathrina bersorak gembira.
"Yes! Yaudah, aku pergi dulu ya. Dadaah!" pamit Kathrina. Sang kekasih kembali mengangguk, sesudah itu kembali berkutat kepada handphone-nya. "Marsha, serius aku digiinin?" Gadis berusurai hitam yang awalnya gembira itu kembali murung.
"Hah? Ada yang salah?" tanya Marsha, sedikit kebingungan. Ia berpikir beberapa saat, sesudah itu mengingat sesuatu. "Oh!" Ia teringat sesuatu, sesuatu yang biasanya ia ucapkan ketika Kathrina pergi ke luar.
"I love you!" Kathrina mengembangkan senyumnya, kemudian kembali keluar rumah dengan senyum yang cerah. "I love you more, Marsha!" balasnya ketika sudah berada di depan pintu. Sedangkan Marsha hanya bisa geleng-geleng, tak habis pikir, Kathrina-Kathrina.
*
Lagu dengan tempo cepat mulai melantun. Semua orang berjoget, menikmati lagu yang berputar. Beberapa orang berciuman di tengah-tengah mereka, melepaskan nafsu yang menyerang diri dan pikiran mereka.
"Kath! Sini, jangan berdiri doang," ajak seorang gadis. Kathrina mengangguk, kemudian melihat ke sekitarnya. "Mereka gak malu ciuman di tempat kayak gini?" tanya Kathrina, melempar tatapan heran kepada orang-orang yang masih berciuman.
Gadis itu tertawa, perkataan Kathrina sangat lucu baginya. "Kalau di sini, ciuman itu wajar banget! Bahkan ada yang ngelakuin 'itu'." ungkap gadis itu. Kathrina melongo, menjatuhkan rahangnya dengan keras.