Bab 19. Pacaran (?)

68 17 4
                                    

Beomgyu sudah menyelesaikan syutingnya di kota ini. Keinginannya yang ingin segera pulang, tiba-tiba berubah. Ia masih ingin berada di kota itu untuk beristirahat. Tentunya, bersama dengan Taehyun.

Kini, keduanya tengah berada di atas ranjang hotel di kamar Beomgyu. Di luar sedang hujan, sehingga mereka hanya menghabiskan waktunya di dalam kamar.

Taehyun merebahkan tubuhnya dan meletakan kepalanya di atas paha Beomgyu. Sedangkan, Beomgyu duduk bersandar di kepala ranjang. Tangannya mengelus lembut rambut Taehyun dan Taehyun tengah melihat-lihat foto sang buah hati di ponsel Beomgyu.

"Itu waktu Yeonsoo umur tiga bulan, Bubu yang fotoin ada videonya juga, disitu pertama kalinya Yeonsoo ngoceh." Kata Beomgyu.

Taehyun memutar video yang di maksud oleh Beomgyu. Ia memekik gemas melihat kelucuan sang anak. Namun, sedih karena dia tidak bisa menyaksikannya secara langsung. Taehyun terus menggulirkan layar Beomgyu ke samping, dan Beomgyu selalu menjelaskan apa yang terjadi di balik foto atau video tersebut.

"Yeonsoo tuh pinter banget tau, kak. Dia ngerti kali ya, waktu itu aku cuma sendiri. Jadi, dia gak mau repotin aku."

"Sayang..." lirih Taehyun. Ia sedih mendengar penuturan Beomgyu itu.

"Itu, dulu kak."

Taehyun terus menggulirkan layar tersebut, hingga menampilkan foto Beomgyu yang sedang merengut.

"Kalau ini kenapa?" Tanya Taehyun sambil menunjukan foto itu kepada Beomgyu.

Beomgyu malu. Foto itu diambil oleh Sungchan saat Beomgyu meminta buah mangga muda di jam 1 malam, namun tidak ada yang menurutinya.

"I-itu... Waktu aku ngidam kayanya. Waktu itu aku mau mangga muda, tapi gak ada yang mau beliin karena udah malem. Alhasil aku ngambek dan gak bisa tidur karena kepengen banget makan mangga muda."

Masa-masa mengidam adalah masa yang paling menyulitkan dan merepotkan untuk Beomgyu. Ia tidak bisa mengontrol apa yang ia mau dan tak tahu waktu. Untungnya, dia punya kakak-kakak yang sangat peduli dan bersedia ia repotkan. Meskipun, tidak semua keinginannya dituruti.

"Sayangg... pasti berat, ya. Maaf.. maafin aku." Lirih Taehyun lagi, ia mematikan ponsel Beomgyu dan menyimpannya di samping. Lalu, ia berbalik menghadap Beomgyu dan menenggelamkan wajahnya di perut rata Beomgyu.

"Berat, kak. Berat banget. Hal yang paling menyulitkan selama hamil itu, mual, ngidam, dan kram perut. Aku inget banget sampe nangis waktu aku kram perut, waktu itu keluarga aku belum tau kalau aku hamil. Jadi, aku tahan sakit sendirian di kamar."

Taehyun mengangkat kepalanya dan menatap sendu Beomgyu, bibir Taehyun melengkung ke bawah. Beomgyu terkekeh melihat itu.

"Kenapa gitu mukanya?" Tanya Beomgyu.

"Aku sedih. Maaf aku gak ada di waktu sulit kamu. Harusnya, aku yang temenin kamu di waktu-waktu kaya gitu." Ujar Taehyun.

Beomgyu tersenyum, tangannya kembali mengelus lembut surai Taehyun, "Itu dulu, sekarang kan kamu di sini sama aku. Kamu yang akan nemenin aku di masa-masa sulit aku sekarang atau nanti, mau kan?" Tanya Beomgyu.

Taehyun mengangguk brutal, ia kembali menenggelamkan kepalanya di perut rata Beomgyu, "Aku gak akan ngelepasin kamu, Gyu."

Beomgyu terkekeh. Taehyun tetaplah Taehyun. Kemarin, sekarang, atau di masa yang akan datang, Beomgyu percaya kalau Taehyun akan menepati ucapannya.

Beomgyu menunduk karena merasakan sesuatu. Ia melihat Taehyun mengangkat kausnya dan mencium perut ratanya.

"K-kak..."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 4 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Begin Again || TaegyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang