Halo guys salam kenal ya aku penulis baru semoga suka sama novelku ini☺️
Happy reading_
Langit malam itu berwarna jingga keunguan, meredup dengan lembut di ufuk barat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sarah yang termenung di beranda rumahnya. Tatapannya tertuju ke arah langit yang perlahan-lahan menggelap, seolah ia mencari jawaban dari segala tanya yang ada di hatinya. Di dalam hatinya, ada harapan yang ia titipkan pada Allah, berharap ketenangan dan cinta sejati yang abadi.
Dalam keheningan itu, Fahmi datang mendekat, menyentuh lembut bahu Sarah, seperti biasa, tanpa banyak kata. Mereka baru beberapa bulan menikah, namun terasa seperti waktu begitu cepat berlalu. Bukan hanya kisah cinta yang membuat pernikahan mereka bermakna, melainkan perjalanan spiritual yang mereka jalani bersama.
"Sarah, apa yang sedang kamu pikirkan?"
Sarah menoleh dengan senyum tipis, meski matanya masih penuh tanya yang tak terucap.
"Aku sedang merenung tentang arti sakinah, Fahmi. Tentang janji kita di hadapan Allah, tentang bagaimana kita bisa meraih ketenangan dalam hidup ini. Mungkin... Aku masih belum sepenuhnya mengerti."
Fahmi duduk di sebelahnya, ikut memandang langit yang mulai dihiasi bintang-bintang kecil. Ia menarik napas panjang, mencoba merangkai kata yang pas untuk menjawab kegelisahan istritau .
“Sakinah itu bukan sesuatu yang langsung datang, Sarah. Ia tak seperti hadiah yang kita dapatkan begitu saja. Sakinah adalah proses, hasil dari perjuangan dan keikhlasan. Ketenangan yang kita cari akan datang seiring kita semakin dekat dengan Allah, dan semakin dalam kita memahami satu sama lain.”
“Tapi kadang aku merasa khawatir, Fahmi. Apakah kita bisa terus bertahan dalam perjalanan ini? Pernikahan bukanlah hal yang mudah. Aku takut, saat ujian datang, kita akan goyah. Aku ingin pernikahan kita kuat, penuh dengan sakinah seperti yang dijanjikan Allah dalam Al-Qur'an.”
Fahmi tersenyum lembut, menggenggam tangan Sarah dengan erat, meyakinkannya dengan ketulusan.
“Sarah, setiap perjalanan pasti ada ujiannya. Tapi ingatlah, selama kita menempatkan Allah di hati kita, tak ada yang perlu kita takutkan. Kita bukan hanya hidup berdua, kita hidup di bawah pengawasan-Nya, di bawah langit yang selalu menjadi saksi setiap doa dan harapan kita. Apa pun yang terjadi, kita akan hadapi bersama, insya Allah.”
Sarah menghela napas panjang “Kamu benar, Fahmi. Aku ingin kita selalu mengingat itu. Bahwa cinta ini bukan sekadar untuk membahagiakan diri kita sendiri, tapi juga untuk mencapai ridha-Nya.”
“Dan itulah sakinah yang sejati, Sarah. Ketenangan yang datang dari keyakinan bahwa kita berada di jalan yang benar. Bukan soal tak ada masalah, tapi soal bagaimana kita menghadapi setiap masalah dengan penuh keikhlasan, kesabaran, dan doa. Di bawah langit-Nya, aku yakin, kita akan selalu menemukan ketenangan.”
Sarah tersenyum lebih lebar kali ini, hatinya sedikit lebih lega. Ia menyandarkan kepala di bahu Amir, menikmati momen kebersamaan dalam diam. Langit malam itu menjadi saksi janji tak terucap di antara mereka, janji untuk terus berjuang bersama, mencari ketenangan dan kebahagiaan yang dirahmati Allah.
---
Gimana cerita aku guys coba komen dong aku pengen tau hiyoji
Maaf ya kalo cerita aku jelek dimaklumi penulis baru netes hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
Sakinah di Bawah Langit-Nya [On Going]
RomancePerjalanan cinta dua insan, Fahmi dan Sarah, yang berusaha menemukan kebahagiaan dan ketenangan dalam pernikahan mereka. Dalam latar yang penuh dengan keindahan alam dan kearifan lokal, cerita ini menyuguhkan refleksi mendalam tentang cinta yang tid...