✅Young Again BL

73 Kutukan

Setelah masa perkembangan, Hua Wenyuan telah mengumpulkan cukup kekuatan dan siap memperluas wilayahnya.

Saat ini, mereka hanya menguasai Jiangzhou dan beberapa daerah. Untuk memperluas wilayah, mereka tentu harus memulai dengan prefektur tetangga Jiangzhou. Jari Hua Wenyuan menelusuri peta, ragu-ragu antara Yuanzhou dan Raozhou.

Raozhou kaya raya. Jika mereka merebutnya terlebih dahulu, mereka akan punya uang dan gandum, sehingga mudah menaklukkan Yuanzhou. Namun, keluarga Hua ada di Yuanzhou, dan jika mereka menyerang Raozhou terlebih dahulu, keluarga Hua akan berada dalam bahaya, dan kaisar mungkin akan marah dan memerintahkan penangkapan ayah Hua.

Berbeda dengan alasan sebelumnya untuk "menjinakkan pemberontakan" atau "menolong korban bencana," kali ini, mereka secara aktif menyerang untuk memperluas wilayah kekuasaan mereka. Tidak peduli di mana mereka menyerang pertama kali, hal itu akan membuat istana kekaisaran waspada.

Sementara Hua Wenyuan masih bimbang, Shen Ying angkat bicara dan mengambil keputusan untuknya: “Menurut pendapatku, kita harus menyerang Yuanzhou terlebih dahulu. Meskipun Raozhou tidak memiliki pasukan yang ditempatkan, prefeknya, Lin Chongnian, cukup cakap. Dia pasti akan mengumpulkan milisi lokal untuk melawan dengan keras, sehingga akan memakan waktu lama untuk merebutnya. Akan lebih baik untuk merebut Yuanzhou terlebih dahulu, kemudian aku dapat menggunakan strategi untuk menciptakan perselisihan di antara keluarga-keluarga berpengaruh di Raozhou, yang akan mendakwa Lin Chongnian. Pada saat kau menaklukkan Yuanzhou, Raozhou akan jatuh tanpa perlawanan.”

Hua Wenyuan menatap Shen Ying lama lalu mengangguk, “Kalau begitu, kami akan melanjutkan rencanamu, Tuan.”

Setelah keputusan tentang di mana akan menyerang pertama kali ditetapkan, langkah berikutnya adalah membahas rinciannya.

Mereka saat ini menduduki Prefektur Jiangzhou, dan kantor prefek telah menjadi tempat kerja dan tempat tinggal Hua Wenyuan.

Prefek Jiangzhou adalah seorang pengecut yang tidak punya nyali. Pada hari Hua Wenyuan merebut Jiangzhou, ia langsung melarikan diri. Ia ditunjuk menduduki jabatan itu dari luar, tanpa keluarga di daerah itu, jadi ia meninggalkan yamen yang kosong dan wakil prefek yang berusia hampir enam puluh tahun. Ia kabur begitu saja, dengan alasan akan meminta bantuan gubernur provinsi.

Akan tetapi, setengah tahun telah berlalu, dan belum ada kabar dari pihak gubernur provinsi, sehingga Hua Wenyuan bebas menempati tempat itu.

Wakil kepala daerah adalah penduduk setempat dan terlalu tua untuk melarikan diri, jadi dia telah bergabung dengan Hua Wenyuan. Sekarang, di aula dewan ini, selain Shen Ying, wakil kepala daerah adalah pejabat berpangkat tertinggi, sementara yang lainnya adalah cendekiawan lokal Jiangzhou.

Hua Wenyuan hanya menduduki satu prefektur, jadi masa depannya masih belum jelas. Paling-paling, beberapa sarjana yang berulang kali gagal dalam ujian kekaisaran datang untuk mencari perlindungan, tetapi pemegang gelar yang lebih sukses tidak berkenan bergabung dengan pemberontak.

Begitu Hua Wenyuan pergi, salah seorang cendekiawan berkata dengan cemas, "Tuan Shen, Anda seharusnya tidak berbicara seperti itu. Taktik licik seperti itu bisa dipercayakan kepada kami untuk dikomunikasikan, tidak perlu mengambil risiko menimbulkan kecurigaan sang jenderal."

Shen Ying tersenyum, “Tidak perlu khawatir. Jenderal bukanlah orang yang menyimpan keraguan kecil.”

Sebenarnya, Hua Wenyuan belum pergi jauh. Pendengarannya luar biasa, dan dia mendengar dengan jelas percakapan di dalam ruangan. Dia menggelengkan kepalanya tanda menyerah. Para sarjana ini masih berpikiran sempit; dia perlu menemukan orang yang lebih cakap.

Saat merenungkan hal ini, dia melihat paman keduanya, Lu Yu, sedang berlatih teknik tombak di taman.

Satu jurus, Tombak Kuda Putar, dilakukan dengan sangat terampil. Semakin Hua Wenyuan memperhatikan, semakin terasa ada yang janggal. Mengapa paman keduanya terus-menerus berlatih jurus yang sama, Tombak Kuda Putar, berulang-ulang, tanpa ada variasi?