di sore harinya
winny tentunya sudah pulang dari mengurus kantornya, satang lalu masuk menghampiri winny yang tengah duduk di sofa"bagaimana?" tanya winny yang melihat satang baru masuk
"kau be-benar tuan" satang sedikit terkejut, dia baru saja masuk sudah diberi pertanyaan seperti itu
"kau ingin melakukannya sekarang? atau nanti malam?" tanya winny lagi sembari tersenyum
"m-maaf tuan temanku ingin masuk,ap-apa boleh?"-satang
"apa kau mau threesome?" ujar winny tersenyum sermik
satang tak menjawab winny walau sebenarnya ia ingin sekali memukul orang gila ini dengan tongkat bisbol
"apa boleh?" tanya satang lagi untuk memastikan
"baiklah"-winny
phuwin masuk
winny menatap phuwin datar
"mau apa dia?" tanya winny ke satang"maaf tuan, bolehkan aku meminta sesuatu darimu?" tanya phuwin
"apa temanmu telah memberitahumu tentang percakapanmu yang aku rekam?, apa kau akan meminta aku menghapusnya?, temanmu tau apa tenusannya!" winny menatap mereka berdua seakan meremehkan
"aku tau dan jika hanya itu yang anda inginkan kumohon jangan temanku biar aku yang melakukannya!" -phuwin
"dasar jalang" ujar winny tersenyum sermik memandang phuwin
"anda bisa lakukan apapun padaku asal tuan berjanji akan menghapus-" ucapan phuwin dipotong winny
"tapi aku ingin temanmu" ujar winny
"aku mohon jangan lakukan itu padanya" ucap phuwin berlutut di depan winny
"bukankah kalian teman?, seharusnya saling melindungi bukan?, jika seperti ini kau seperti mengemis untuk menjadi jalangku kau tau" ujar winny lagi lagi meremehkan mereka
"hiks aku mo-" phuwin kembali disela namun kali ini satanglah yang menyela
"baiklah kalau itu yang anda mau" ujar satang
"tang!"-phuwin
"bagus itu yang aku mau"-winny
"tidak!, jangan ta! hiks" phuwin kini memohon pada satang
satang mendekati phuwin "tak apa phu aku akan berusaha agar tak ada masalah besar yang terjadi" bisik satang
"tapi tang-"
"shutt... udah aku tau harus apa!" -satang
satang mengantarkan phuwin sampai ke luar kamar
"ta apa yang akan kau lakukan?" tanya phuwin
"aku akan membuat kita keluar lebih cepat dari tempat ini!" ujar satang
"jangan bilang kau akan menjual tubuhmu padanya!" walau tak yakin namun phuwin hanya memikirkan hal itu yang akan dilakukan satang
"sana pergi" usir satang lembut
"satang jangan lakukan itu aku mohon" minta phuwin
satang langsung menutup pintu tanpa mengubris phuwin
satang berbalik menatap winny yang juga menatapnya
"baiklah aku sudah tidak mood, pergilah" usir winny
satang tak pergi melainkan tetap berdiri disana
"a-aku ingin bernegosiasi!" ujar satang
"ini masih soal tadi, bicaralah"-winny
KAMU SEDANG MEMBACA
the master and butler's secret (18+)
Fiksi Penggemarmaaf ngga bisa buat sampul🙏 menceritakan tentang 2 sahabat yang terjebak dalam suatu perjanjian yang membuat mereka sengsara hingga akhirnya bagaimana?