𝐁𝐚𝐛 𝟏 ( 𝒎𝒂𝒍𝒂𝒎 𝒚𝒂𝒏𝒈 𝒕𝒂𝒌 𝒕𝒆𝒓𝒅𝒖𝒈𝒂)

14 6 0
                                    

__𝐒𝐀𝐓𝐔 𝐍𝐘𝐀𝐖𝐀 𝐓𝐄𝐑𝐋𝐀𝐋𝐔 𝐁𝐀𝐍𝐘𝐀𝐊__😱

__ 𝐇𝐚𝐢𝐢 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧" 𝐲𝐠 𝐦𝐚𝐧𝐢𝐞𝐳𝐳 😄 𝐀𝐥𝐚𝐧𝐠𝐤𝐚𝐡 𝐛𝐚𝐢𝐤𝐧𝐲𝐚 𝐬𝐞𝐛𝐞𝐥𝐮𝐦 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐚𝐜𝐚 𝐊𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐤𝐚𝐰𝐚𝐧 𝐦𝐞𝐦𝐛𝐞𝐫𝐢𝐤𝐚𝐧 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫𝐧𝐲𝐚 😁

_𝐀𝐤𝐮𝐧 𝐬𝐨𝐬𝐦𝐞𝐝 ( 𝐈𝐧𝐬𝐭𝐚𝐠𝐫𝐚𝐦, 𝐭𝐢𝐤𝐭𝐨𝐤, 𝐭𝐰𝐢𝐭𝐞𝐫)_
>> 𝐚𝐤𝐮𝐧𝐬𝐩𝐚𝐦𝐚𝐣𝐚_𝟐𝟕
>> 𝐢𝐦𝐚𝐠𝐢𝐧𝐚𝐬𝐢𝐩𝐞𝐧𝐚_𝐳𝐡𝐫𝐚𝟐𝟕

__𝐇𝐚𝐩𝐩𝐲 𝐑𝐞𝐚𝐝𝐢𝐧𝐠 𝐠𝐮𝐲𝐬𝐬, 𝐣𝐚𝐧𝐠𝐚𝐧 𝐥𝐮𝐩𝐚 𝐯𝐨𝐭𝐞 𝐝𝐚𝐧 𝐤𝐨𝐦𝐞𝐧𝐭𝐚𝐫 𝐤𝐚𝐥𝐢𝐚𝐧__🤍👍🏻



Malam itu, rumah mewah milik Gilang, seorang pengusaha sukses, berdiri megah di tengah keramaian kota. Cahaya lampu kristal menggantung di langit-langit aula besar, menciptakan kilauan yang berkilau di seluruh ruangan. Pesta perayaan ulang tahun pernikahannya menarik perhatian banyak orang dari kalangan bisnis dan sosial. Namun, dari balik kemegahan tersebut, tersimpan suasana yang berat dan mencekam-sesuatu yang bahkan tidak disadari oleh Gilang sendiri.

Nadia, seorang wanita muda dengan gaun merah menyala, berdiri di dekat jendela besar, mengamati keramaian dengan tatapan tajam. Tangannya memegang segelas anggur yang sudah hampir habis, tapi pikirannya jauh dari suasana pesta. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres malam itu. Ia tak dapat menghilangkan perasaan aneh yang terus menghantui pikirannya sejak ia tiba.

Di sudut lain, Rina, wanita paruh baya dengan perhiasan berkilau di lehernya, terlihat lebih sibuk dengan teleponnya daripada menikmati pesta. Sesekali ia tersenyum dan tertawa dengan orang-orang di sekitarnya, tapi matanya terus melirik layar ponsel, seakan-akan sedang menunggu kabar penting. Namun, meski ia berpura-pura menikmati suasana, keringat dingin mulai membasahi dahinya. Dia menyimpan rahasia yang bisa menghancurkan segalanya.

Satria, yang berdiri tidak jauh dari bar, mengamati tamu-tamu lain dengan senyum tipis yang sulit diterka. Dia adalah pria pendiam, jarang berbicara kecuali jika perlu. Beberapa orang mengatakan dia pria yang bermasalah, tetapi tidak ada yang benar-benar tahu latar belakang kelamnya. Dia meminum wiski dari gelasnya dan menatap jam di dinding. Malam semakin larut, tapi ia menunggu sesuatu-atau seseorang.

Gilang, tuan rumah, tampak anggun dalam balutan setelan mahalnya. Senyumnya selalu terpasang, menyambut para tamu yang datang, meskipun jauh di dalam hatinya, ia merasakan ketegangan. Beberapa bulan terakhir bisnisnya mengalami kemunduran, dan dia harus mengambil keputusan-keputusan sulit yang mengubah banyak hal. Tapi, malam ini dia berusaha mengesampingkan semua itu. Malam ini seharusnya menjadi malam perayaan-bukan malam di mana segala sesuatu berubah menjadi mimpi buruk.

Namun, kegelisahan mulai merayap saat semua orang menyadari bahwa ada sesuatu yang salah. Semua undangan sudah hadir, tapi kehadiran seseorang yang asing mulai mencuri perhatian Nadia. Di seberang ruangan, berdiri seorang pria yang tak pernah ia lihat sebelumnya. Pria itu tampak tenang, bahkan terlalu tenang, dengan senyum yang nyaris tidak tampak di bibirnya.

"Siapa dia?" bisik Nadia kepada Rina yang berdiri di sampingnya.

Rina mengerutkan kening. "Aku tidak tahu. Dia bukan bagian dari lingkaran kita."

Nadia terdiam, mencoba memahami apa yang sedang terjadi. Ada ketidakcocokan yang jelas. Gilang sangat selektif dalam mengundang tamu, dan orang asing ini tidak terlihat seperti seseorang yang pantas berada di pesta sebesar ini. Namun, sebelum ia sempat bertanya lebih lanjut, suara keras terdengar dari arah belakang rumah. Sebuah piring jatuh ke lantai, memecahkan keheningan sesaat, dan semua mata langsung tertuju ke arah asal suara itu.

Dengan cepat, suasana pesta berubah. Ketegangan di udara semakin terasa. Beberapa tamu mulai berbisik, sementara yang lain bergerak perlahan mendekati sumber suara. Rasa ingin tahu mengalahkan ketakutan mereka.

Gilang berjalan cepat menuju ruang belakang, diikuti oleh beberapa tamu yang penasaran. Nadia juga ikut di belakang mereka, merasa ada sesuatu yang sangat salah. Saat ia mendekati pintu, ia merasakan perasaan mencekam yang tak dapat dijelaskan. Ketika pintu terbuka, terungkaplah pemandangan yang akan mengubah seluruh malam itu-sebuah tubuh tergeletak di lantai, wajahnya tidak dikenali oleh siapapun di sana.

Namun satu hal pasti: satu nyawa terlalu banyak telah hilang di pesta ini.

𝑺𝒂𝒕𝒖 𝒏𝒚𝒂𝒘𝒂 𝒕𝒆𝒓𝒍𝒂𝒍𝒖 𝒃𝒂𝒏𝒚𝒂𝒌 Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang