~~Menyusuri Tanah Baru
Setelah beberapa saat, Rahul, Irvan, Hikmal, Jihan, Mitha, Nadia, dan Ila mengumpulkan diri. Rasa takjub menyelimuti mereka saat mereka mengamati lingkungan baru ini. Kota yang mereka lihat dari kejauhan tampak berkilauan di bawah sinar matahari, menampilkan arsitektur yang tidak pernah mereka lihat sebelumnya.
“Lihat, ada jalan setapak di depan kita!” seru Mitha, menunjuk ke arah jalan yang berkelok-kelok menuju kota. “Kita harus pergi ke sana dan mencari tahu lebih banyak.”
“Aku rasa kita harus berhati-hati,” Irvan memperingatkan. “Kita tidak tahu apa yang bisa kita temui di sini.”
“Ya, tapi kita tidak bisa hanya berdiri di sini,” kata Rahul. “Kita harus menemukan orang-orang di sini dan mendapatkan informasi tentang dunia ini dan bagaimana cara kembali ke dunia kita.”
Mereka mulai berjalan menuju kota, menyusuri jalan setapak yang dikelilingi oleh pepohonan besar dengan dedaunan berwarna cerah. Saat mendekati kota, mereka melihat lebih banyak keajaiban; bangunan-bangunan tinggi dengan jendela-jendela besar, patung-patung megah, dan lampu-lampu yang bersinar tanpa sumber cahaya yang jelas.
~~Pertemuan Pertama dengan Penduduk
Ketika mereka sampai di gerbang kota, mereka disambut oleh sekelompok orang dengan pakaian yang indah. Mereka tampak ramah, tetapi juga waspada. Salah satu dari mereka, seorang wanita dengan rambut panjang dan gaun berwarna biru, maju ke depan.
“Selamat datang di Elenoria,” katanya dengan suara lembut. “Aku Lira, penjaga gerbang kota. Siapa kalian?”
“Kami adalah pahlawan dari dunia lain,” jawab Rahul dengan percaya diri. “Kami mencari informasi tentang portal yang membawa kami ke sini.”
“Portal, ya?” Lira mengerutkan dahi. “Ada banyak cerita tentang portal. Namun, tidak semua orang bisa mengaksesnya tanpa izin. Apa yang kalian cari di sini?”
“Kami ingin mengetahui lebih banyak tentang Afix dan ancaman lainnya,” kata Irvan. “Kami harus memastikan bahwa tidak ada yang berbahaya di sini.”
Lira memandang mereka dengan serius. “Afix? Kami pernah mendengar namanya. Dia adalah raja iblis yang mencoba menguasai Elenoria beberapa waktu yang lalu. Namun, kami sudah berhasil mengusirnya.”
“Lalu, apakah ada orang yang tahu lebih banyak tentang portal?” tanya Hikmal.
“Bisa jadi, tetapi tidak semua orang akan bersedia berbagi informasi. Banyak yang takut akan apa yang dapat terjadi jika portal dibuka lagi,” Lira menjelaskan. “Ayo, ikuti aku. Aku akan membawamu ke tempat yang aman.”
~~Masuk ke dalam Kota
Mereka mengikuti Lira ke dalam kota Elenoria. Di dalam kota, mereka menemukan banyak hal yang menarik—penjual makanan yang menjajakan hidangan aneh, pemain musik yang menghibur kerumunan, dan orang-orang yang tampak bahagia berinteraksi satu sama lain.
“Tempat ini sangat hidup!” seru Mitha, matanya berbinar melihat keramaian di sekitarnya.
“Ya, tetapi kita harus tetap fokus,” Irvan mengingatkan, meskipun dia tidak bisa menyembunyikan rasa ingin tahunya. “Kita harus menemukan informasi secepatnya.”
Lira membawa mereka ke sebuah gedung besar yang tampak seperti pusat informasi atau balai pertemuan. Di dalam, mereka bertemu dengan para pemimpin kota yang sedang berdiskusi. Lira menjelaskan siapa mereka dan mengapa mereka datang.
“Ini adalah kelompok pahlawan dari dunia lain yang ingin mengetahui lebih banyak tentang portal dan ancaman Afix,” katanya.
Seorang pria tua dengan janggut putih yang panjang, yang tampak sebagai pemimpin, menatap mereka dengan penuh minat. “Kami senang kalian datang. Kami memang membutuhkan bantuan,” ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Tujuh Pahlawan dari Dunia Lain
FantasiDi tengah kehidupan sehari-hari yang monoton di sekolah, tujuh remaja menemukan diri mereka terperangkap dalam petualangan yang tak terduga. Suatu hari, saat pelajaran berlangsung, cahaya misterius muncul dari bawah lantai kelas mereka, membuka port...