~Nyam~
Di sebuah desa pesisir yang tenang, Bang Chan menjalani hidupnya dengan sederhana. Setiap pagi, ia berangkat ke tepi pantai untuk memancing, menikmati deburan ombak dan semilir angin laut yang selalu membawa kedamaian. Bagi Chan, laut adalah sahabat sejati, tempat ia bisa melupakan semua masalah dunia. Tapi di balik ketenangan itu, ada sebuah rasa ingin tahu yang terus menghantui pikirannya—kisah-kisah lama tentang makhluk dari laut, tentang dunia di bawah permukaan yang tak pernah ia lihat.
Suatu malam, saat bulan purnama menggantung tinggi di langit, Chan memutuskan untuk berjalan ke tepi laut seperti biasanya. Namun, kali ini ada sesuatu yang berbeda. Di antara riak-riak air, ia melihat siluet samar seseorang. Dengan hati-hati, Chan mendekat.
Di sana, di atas sebuah batu besar yang terendam air, duduk seorang pria dengan punggung menghadap ke arahnya. Rambut sebahu yang basah dan mengkilap dalam cahaya bulan. Tapi yang paling mengejutkan Chan adalah bagian bawah tubuhnya. Di bawah pinggang, bukan sepasang kaki yang terlihat, melainkan ekor bersisik yang berkilau seperti perak.
Chan tercekat, tak mampu berkata-kata. Makhluk itu menoleh, dan saat itulah Chan melihat wajahnya—indah dan asing, dengan mata yang bercahaya seperti permukaan laut di malam hari. Sosok itu tidak tampak berbahaya, malah sebaliknya, ada sesuatu yang lembut dalam tatapannya.
"Siapa kau?" Chan akhirnya berhasil bertanya, suaranya bergetar sedikit.
Makhluk itu tersenyum kecil, suaranya terdengar seperti alunan ombak. "Namaku Hyunjin."
Chan masih terdiam, berusaha memproses apa yang ada di hadapannya. Seorang duyung—makhluk yang selama ini hanya ada dalam legenda dan cerita rakyat.
"Kau... kau nyata?" tanya Chan akhirnya, masih tak percaya dengan penglihatannya.
Hyunjin menatapnya, sedikit tertawa. "Aku sama nyatanya dengan laut yang kau cintai."
Sejak malam itu, Chan sering mengunjungi Hyunjin di tepi laut. Setiap kali Chan datang, Hyunjin muncul dari laut, duduk di atas batu besar, dan mereka mulai berbicara. Mereka bercerita tentang dunia masing-masing. Chan tentang kehidupannya di desa dan tentang bagaimana ia selalu merasa tertarik pada laut. Sementara Hyunjin bercerita tentang kehidupan di bawah laut, tentang kerajaan yang luas dan misterius, dan bagaimana ia selalu merasa tertarik pada dunia manusia.
"Kenapa kau tertarik pada dunia kami?" tanya Chan suatu malam ketika mereka duduk bersama, menghadap ombak yang tenang.
Hyunjin menghela napas panjang. "Karena dunia kalian terlihat begitu sederhana, begitu indah dalam kesederhanaannya. Di laut, segalanya lebih rumit, penuh dengan aturan dan harapan. Kadang aku merasa seperti terperangkap, meskipun lautan begitu luas."
Chan mengangguk, mengerti apa yang dimaksud Hyunjin. "Kau tahu, aku juga kadang merasa seperti itu. Dunia kami mungkin terlihat sederhana, tapi ada banyak hal yang membuat kami merasa terikat, tak bisa bebas."
Hyunjin menatap Chan dengan mata yang lembut. "Mungkin kita lebih mirip daripada yang kita kira."
---
Hubungan mereka semakin dalam seiring waktu berlalu. Setiap malam, Chan menantikan pertemuan mereka, dan setiap pertemuan terasa seperti mimpi yang tak ingin ia bangunkan. Chan mulai menyadari bahwa ada perasaan lain yang tumbuh di dalam dirinya—sesuatu yang lebih dari sekadar persahabatan. Tatapan Hyunjin, senyumnya, dan caranya berbicara tentang kehidupan di laut mulai mengisi setiap sudut hati Chan.Namun, semakin dalam perasaan itu tumbuh, semakin besar pula kesadaran Chan akan perbedaan yang ada di antara mereka. Hyunjin berasal dari dunia yang berbeda—dunia yang tidak bisa ia masuki. Setiap kali Chan menatap ekor bersisik Hyunjin, dia diingatkan bahwa mereka tidak mungkin bisa hidup bersama.
KAMU SEDANG MEMBACA
~Chanjin Things~
Nouvelleskumpulan cerita chanjin bxb Chan top hyunjin bot Jan salah lapak 🔞🔞