E N I G M A (Lanjutan)

Hibernasi Terakhir

Ken terus berjalan dengan pemikiran yang berkelana dimana-mana

Bagaimana ini? Sungguh hukuman dari Sean itu pasti tak jauh dari seks

Ouh walaupun ia alpha tapi ia akui bahwa tak ada seks yang se brutal Sean, ia yakin itu

Jika melakukannya maka sudah pasti Sean takkan berhenti bahkan sampai berhari-hari, itu membuatnya takut

Sesampainya dirumah, disana mendapati seseorang yang berada di depan pintu membuat keningnya berkerut

Dari tampilannya sepertinya dia dokter

Dan aroma ini, dia alpha tapi resesif. Tapi aromanya tak begitu jelas, apa pria itu menggunakan supresan?

"Siapa?"

Nampak pria itu terlonjak kaget, bahkan bungkusannya hampir terjatuh saking kagetnya

Ken menaruh kedua tangannya pada saku celananya dan berjalan mendekat, tubuh dokter itu kecil dan seperti seorang Beta. Bahkan badan Ken lebih besar daripada alpha itu

"Kau Ken?"

"Benar, siapa kau?"

"Ah aku hanya ingin memberimu ini" Ken mengamati plastik hitam yang dipegang pria itu

"Ouh astaga aku lupa memperkenalkan diri (mengulurkan tangan) aku Andrei, sekretaris dan dokter dari Sean" Ken menerima uluran tangan dokter itu

"Ken"

Andrei segera melepas tangannya dan langsung memberikan bungkusan yang ia bawa

"Tunggu kau tak merasakan feromonku?"

"Aku menggunakan supresan" Ken mengangguk kecil

Tapi jujur walaupun Andrei sudah menggunakan supresan tapi ia masih bisa mencium aroma yang kuat dari tubuh Ken

Bahkan obatnya masih tembus, seberapa banyak feromon yang diberikan Sean pada tubuh Ken? Sangat beruntung pria itu tak mengalami cacat permanen

"Langsung saja aku ia ingin memberimu obat ini"

"Obat?"

"Ya, obat penahan enigma padamu"

"Penahan?" Gumamnya pelan dan mengambil bungkusan itu

Ken membukanya dan melihat botol kapsul berwarna putih disana

"Ini akan membantumu menahan feromon dan seksualitas enigma"

"Kenapa aku harus mempercayaimu?"

"Kenapa tidak? Apa kau kuat menghadapi nafsu Sean?"

Ken terdiam, ah entahlah sepertinya ia harus mempercayai pria ini?

"Kenapa kamu memberiku ini?"

"Agar kau tak sekarat dan mati. Ini obat semacam penenang, anggap saja aku menyelamatkan nyawamu dan nyawaku. Kau tahu? Jika kau kenapa-kenapa kami juga yang akan kena"

"Baiklah kapan meminumnya?"

"Setiap kau berkembang biak dengan Sean, hanya itu saja. Dan ingatlah untuk tak pernah menyulut emosi Sean" Ken hanya mengangguk mengerti dan menatap botol kapsul itu

"Kalau begitu aku..." Andrei sudah akan berjalan pergi

Akhirnya ia sudah melakukan tugasnya

"Tunggu" ucap Ken menarik tangan Andrei

"Heii!!" Andrei menepisnya dengan kasar

"Kau gila? Aku akan mati jika feromonku ada di tubuhmu bodoh" lanjutnya