"Enghh ud umhh dwah hah emhh"
Sean tanpa henti meraup bibir Ken yang membengkak merah itu
Oh ayolah sudah hampir 1 jam! Dan bibirnya terasa sakit dan lidahnya capek melayani lumatan dari enigma itu
Ken mendorong tubuh itu hingga akhirnya terlepas juga
Namun pria itu malah menggigit lehernya, menyedot dan memberikan gigitan-gigitan kecil disana
Ken mengatupkan bibirnya, ughh bibirnya terasa sakit sekarang
Sekarang wajah Sean naik menggigit pelan rahang Ken dan menjilatinya
Dagunya ia sedot dengan kuat membuat Ken mendongak dengan ekspresi menahan sakit
Sebenarnya Sean juga tak tahu, taringnya terasa gatal untuk mengunyah dan feromon yang dikeluarkan oleh Ken membuatnya tak tahan ingin terus menggigit seluruh tubuh alpha itu
"Tunggu, gigit saja sini" ucapnya sambil menunjuk bahunya
Ken melepas manik pada kemejanya dan membiarkan Sean menggigit bahunya, tangannya mengelus punggung Sean dan helaan nafas terdengar darinya
Mata hazel itu melirik 2 baskom nasi di meja itu
Tentu saja itu ulah pria ini yang makannya sungguh diluar nalar
Bagaimana bisa makannya begitu banyak namun bentuk tubuhnya tak berubah? Ah itu membuatnya kepikiran tentang rutnya
"Kak Sean, shh" ughh bibirnya terasa sakit untuk berbicara
"Eng?"
"Kapan... Rut mu datang?"
Sean sedikit memundurkan wajahnya "Entahlah" setelah mengatakan itu Sean kembali menggigit bahunya
"Ughh" Ken menatap Sean
Kedua tangan Ken memegang kedua pipi Sean untuk melihat wajah pria itu
Mata Sean itu menguning dan gigi runcingnya mulai terlihat
Namun ia masih merasakan feromonnya stabil
"Bisakah kamu urus sendiri Rut mu?"
Dahi Sean berkerut penuh tanda tanya "Kenapa? Ada kau, kenapa aku harus sendiri?"
"Kamu tak tahu seperti apa Rut mu itu?"
"Tidak, yang ku ingat kamu pingsan dengan tubuh kita penuh sperma"
"8 hari, kau melakukannya sampai 8 hari! Kamu tak ingat?"
"Bukankah itu normal? Orang lain sampai seminggu"
"Tapi kau melakukannya non stop, hanya berhenti jika kamu tidur. Dan kau melakukan Knot sampai 4 kali"
Jika alpha yang lain mungkin akan berhenti beberapa hari baru melanjutkannya, namun pria ini tak ada kata lelah
"Tapi aku tak mau sendiri Ken, ayolah"
Ken menatap aneh kepada Sean, kenapa pria ini menjadi seperti anak kecil?
Ekspresinya cemberut dengan nada manja seperti anak kecil meminta sesuatu untuk dibelikan pada ibunya
Sungguh perubahan suasana hati pria itu berubah-ubah
"Baiklah tapi ada satu syarat"
"Apa?"
"Izinkan aku melanjutkan pendidikanku"
"Baiklah"
"Aku tahu kau takkan mengi-- apa?"
"Kenapa? Ken tak mau?"

KAMU SEDANG MEMBACA
E N I G M A (Lanjutan)
RomanceIni adalah lanjutan dari enigma sebelum membaca ini lebih baik kalian membaca terlebih dahulu dengan judul yang sama yaitu enigma di akun @somethingpaper agar kalian mengerti alur ceritanya Atau kalian bisa mampir ke akun ku, disana udh aku tandai...