Ada dua peraturan tak tertulis yang berlaku di Universitas Dharmakara.
Satu, dilarang mengganggu kesenangan Monsieur Princes—sekumpulan pemuda tampan dan kaya raya yang sering mendiami sebuah lounge khusus di bagian barat kampus yang memang secara istimewa dibangun untuk menjadi base camp andalan mereka. Terdengar aneh bukan? Namun percayalah, keenam penghuni yang berasal dari keluarga-keluarga tersohor itu tentu bisa menjadikan hal yang mustahil menjadi sesuatu yang tidak sulit untuk dilakukan.
Tidak, tak ada dari mereka yang menyebut lingkar pertemanan itu dengan nama Monsieur Princes, itu hanyalah julukan dari orang-orang lantaran memang tak ada seorang pun yang berani mendekat atau berurusan dengan enam orang tersebut. Terlalu banyak resiko, istilah yang menyebutkan kekuasaan dan uang bisa membalik keadaan dengan mudah benar-benar berlaku disini. Maka dari itu, banyak yang memilih diam ketimbang ikut campur untuk masalah apa pun yang terjadi di depan mata mereka.
Termasuk membiarkan enam orang itu dengan kesenangan mereka masing-masing.
Dua, apabila terlanjur ikut campur—terima akibatnya. Berdasarkan banyak hal yang sudah terjadi, untuk orang-orang yang berani bersikap sok pahlawan, hanya ada dua pilihan nasib yang bisa mereka ambil. Menjadi pesuruh, atau dikeluarkan tiba-tiba dari kampus.
Kejam tapi nyata apa adanya terjadi disana. Sistem oligarki yang sudah terkenal seantero ibukota tetap tak menjadikan Dharmakara sebagai kampus yang patut dihindari. Justru sebaliknya, sangat banyak dari muda-mudi yang berlomba-lomba masuk ke kampus itu karena riwayat jenjang karir para alumninya yang tak bisa disebut sembarangan.
Inilah Dharmakara dan ceritanya.
Tempat dimana kisah kasih khas remaja beranjak dewasa terjadi, dilain sisi kawasan yang sangat luas itu masih tergolong kampus normal untuk orang-orang yang hidup lurus-lurus saja disana. Hidup tenang, tak mengusik orang-orang yang ada adalah salah satu kunci kenyamanan bernafas di Dharmakara.
Itu juga yang dilakukan Luna selama ini, setidaknya—sebelum ia tanpa sengaja melewati batasan mengusik kesenangan seorang Juandra Ragas Lakeswara.
Dharmakara yang biasanya menyenangkan berubah jadi neraka dunia untuknya.
Ruang kelas, gedung-gedung, halaman, taman, bahkan lounge khusus itu—Dharmakara jadi saksi bisu cerita di antara keduanya dimulai.
©2024, hourlyserena
KAMU SEDANG MEMBACA
Titik Jenuh
Fanfiction[on going] Mikhayla Aluna, sebisa mungkin meneguhkan prinsip 'hidup tenang' dalam menjalani hidupnya. Mengabaikan segala macam bentuk permasalahan atau menghindari semua hal yang dianggap mempersulit sudah ia terapkan sebagai kebiasaan setiap detik...