Bagian 4

84 13 1
                                    

"Emang besok kamu mau kemana?" tanya mae kepada rayen.

"Besok itu ada kemah di sekolah mae, boleh ya bawa motor" mohon rayen kepada maenya.

"Ga boleh nanti kalo motor kamu hilang gimana?"

"Tau tuh abang mah ngeyel, jangan kasih mae" ucap hakim yang membuat rayen kesal.

"Bisa diem ga sih" ucap rayen ketus.

"Mae boleh ya, please sekali aja mae" mohon rayen.

"Mae gatau, tanya daddy kamu aja" ucap mae yang langsung menyiapkan sarapan.

"Ah mae masa izin ke daddy lagi, pasti ga di kasih lah"

Hakim hanya tertawa kecil melihat abangnya yang memasang muka cemberut.

"Kenapa mukamu asem banget rey?'' tanya daddy.

"Katanya abang mau bawa motornya untuk balapan" sahut hakim asal.

"Ga boleh"

"Enak aja jangan dengerin hakim dad, ngibul mulu anaknya" sahut rayen sedikit kesal.

Hakim menjulurkan lidahnya kepada rayen, membuat rayen tambah kesal.

"Awas aja lo entar di sekolah" ucap rayen pelan.

°°°°

Hakim dan rayen sudah sampai di depan gerbang, sejak tadi mereka hanya diam saja tanpa pembicaraan.

"Kamu marah bang?" tanya hakim kepada rayen tapi sang abang hanya memilih diam.

"Kayak anak kecil aja, gitu doang ngambek" ucap hakim pelan yang masih mengekori abangnya.

"RAY" panggil seseorang yang membuat ray berhenti.

Terlihat mahen dan jaden ingin menghampiri mereka berdua.

"Kusut amat muka lo ray" ledek mahen.

"Tau ah dah ga mood gua"

"Napa sih?" tanya mahen penasaran.

"Gapapa, gua ke kelas duluan" ucap rayen yang langsung meninggalkan mereka bertiga.

"Kenapa abang kamu kim?" tanya jaden.

"Lagi ngambek dia"

"Pasti kamu isengin"

"Engga, emang keliatan muka ku suka gangguin abangnya?"

"Iya" sahut mahen.

Jaden dan hakim menoleh ke arah mahen dengan tatapan bingung.

"Aku ga tanya kakak" ucap hakim.

"Terserah gua lah, den ke kelas duluan sana"

Hakim keliatan panik, ia langsung menggandeng tangan jaden membuat yang punya tangan bingung.

"Eh kamu kenapa sih kim, lepasin tangan aku"

"Den kali ini aja, kita pergi dari sini buruan"bisik hakim ke telinga jaden.

"Kenapa sih"

"Kamu ga lihat abang kamu tuh, kayak mau nerkam aku"

Jaden menatap mahen dari atas ke bawah "biasa aja tuh" ucapnya polos.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

KEPINCUT BOCAH TENGIL (MARKHYUCK) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang