Terpaut 7 tahun

13 5 2
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Selamat membaca :)

_

Sore itu, suasana di kompleks perumahan terasa cerah dan ramai. Sely, gadis kecil berusia 10 tahun dengan mata yang bersinar penuh semangat, mengintip dari jendela kamarnya.Dia melihat teman-temannya berlarian menuju pasar malam yang berwarna-warni, dan hatinya berdebar-debar ingin ikut serta.Namun, orang tuanya melarangnya karena jarak yang cukup jauh.

"Kenapa aku harus tinggal di sini?" gumam Sely, merasa frustrasi.

Dengan tekad bulat, Sely memutuskan untuk melanggar larangan orang tuanya.Dia mengenakan jaket kebesaran dan berlari keluar, tak sabar untuk menikmati suasana pasar.

Di luar, Revan, tetangga Sely,
sedang bermain bola dengan teman-temannya.Ketika melihat Sely berlari menjauh, dia segera mengernyitkan dahi. "Sely! Mau ke mana?" teriaknya.

Sely menoleh, "Sely mau ke pasar malam! Jangan ikut campur!"

Revan segera menghampiri. "Sely tidak boleh pergi sendirian! Itu berbahaya!" Dia berusaha menahan Sely, tetapi gadis kecil itu menghindar.

"Tapi aku mau! Kakak tidak bisa melarang ku!" Sely menjawab dengan semangat, meskipun hatinya sedikit bergetar karena keberanian yang dipaksakan.

Revan menghela napas, mencoba bersikap sabar. "Dengar, Sely. Aku tahu kamu ingin bersenang-senang, tapi pasar malam itu jauh. Apa kamu tidak bisa menunggu orang tua mu pulang?"

"Tidak! Aku tidak mau nunggu mereka!" Sely berteriak, merasa terdesak.

Melihat Sely yang keras kepala, Revan tahu dia harus bertindak tegas. "Jika Sely pergi, aku akan mengikuti mu dan memastikan kamu aman!"

Sely terkejut. "Kenapa Kak Evan peduli? Kakak bukan orangtuaku!"

Revan mengernyit, merasa terjebak antara tanggung jawab dan perasaannya. "Karena Kakak tidak ingin terjadi sesuatu padamu. Kamu masih terlalu kecil untuk pergi sendiri!"

Sely merasa kesal, tetapi di dalam hatinya, dia juga tahu bahwa Revan hanya ingin melindunginya. "Tapi aku sudah besar!" desaknya.

Revan hanya bisa menggelengkan kepala, merasa tidak ada cara untuk meyakinkan gadis kecil itu. "Baiklah, kita pergi bersama. Tapi kamu harus janji untuk mendengarkan aku!"

Akhirnya, setelah beberapa saat, Sely mengangguk meskipun dengan enggan. "Oke, tapi cepatlah! Aku tidak sabar!"

***

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 10 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oneshoot Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang