Lily dan Mentari sampai di cafe tempat lily bekerja. Disana sudah ada teman kerja sekaligus pemilik cafe tempatnya bekerja ini.
"Hai kak maaf baru dateng, macet banget jalanan tadi" ucap lily
"Santai aja ly, belum openning juga kan" balas akmal yang merupakan barista sekaligus bos lily
"Kak akmal, aku pesen ice americano sama dessert kayak biasanya ya" mentari muncul dari balik pintu setelah dia memarkirkan mobilnya
"Ehh matahari, kita belum buka ya, gak liat tulisan segede gaban di depan pintu" ucap seorang lelaki muda yang baru saja keluar dari ruang khusus pekerja
"Sirik aja lo, kak akmal akan selalu mendahulukan pelanggan pertama cafe ini yaitu gue, ya kan kak akmal?" ucap mentari
"Udah jangan berantem, rafka lanjutin aja kerjaan kamu di depan, dan tari nanti ya pesanannya. Kita persiapan openning dulu, kamu duduk manis aja di tempat biasa" jawab akmal menengahi perdebatan yang mungkin akan terjadi
Mentari dan rafka masih sempat bertatapan sengit lebih tepat nya rafka mengejek mentari lewat tatapan mata dan senyum yang meremehkan menurut mentari
"Udahh ayoo" Lily menarik tangan mentari, memutuskan kotak sengit keduanya.
"Ngeselin amat jadi cowok"
***
Lily mengganti bajunya dengan seragam khusus pekerja. Waktu berlalu, jam makan siang membuat cafe ramai pengunjung. Mentari juga sudah pulang karena di telpon mamanya. Pintu terbuka seperti biasa nya lily akan menyapa pengunjung yang masuk.
"Selamat dat-" ucapan lily terputus saat mengetahui siapa yang datang
Disana ada alaska dan agatha yang datang sambil bergandengan. Mereka berjalan ke arahnya dan lily memaksa tersenyum karena bagaimanapun keduanya datang sebagai pembeli.
"Selamat datang di dream cafe, silahkan mas & mbak nya mau pesan menu apa" ucap lily sopan
"Lah lo yang copas essai gue waktu itu kan" ucap agatha
"Ternyata lo memang orang miskin yang dapet beasiswa, pantes aja sampe copas essai orang buat menang pasti lagi butuh uang ya" lanjut agatha dengan nada yang meremehkan
"Mohon maaf ya mbak, saya tidak pernah menjiplak essai milik siapapun. Mungkin mbak nya yang merasa essai saya yang terbaik sehingga menjiplak milik saya dan memutarbalikkan fakta seolah essai tersebut milik anda" jawab lily dengan tenang
Dia tidak mau membuat keributan di cafe akmal. Lily sempat melirik alaska yang hanya diam saja dengan ekspresi datarnya
"Lo masih aja percaya diri nuduh gue yang copas punya lo, padahal juri disana percaya essai itu punya gue!!" Balas agatha dengan nada yang cukup tinggi menarik perhatian pengunjung lainnya
"Juri disana jelas sudah anda suap dengan uang anda. Padahal waktu itu saya sudah menunjukkan bukti nyata bahwa essai tersebut memang milik saya" ucap lily
"Maaf... jika mbak dan mas nya tidak membeli apapun disini silahkan keluar karena kalian menghalangi antrian selanjutnya" lily menunjuk pintu keluar dengan isyarat tangannya
"Eh lo berani banget ya ngusir kita, lo gak tau siapa pacar gue ini." Ucap agatha marah
"Dia bisa beli cafe ini sekarang juga dan buat lo di pecat. Mana manajer lo panggil sini" lanjutnya yang langsung berteriak mencari atasan lily
Akmal yang mendengar keributan segera menghampiri lily dan mencari tahu masalahnya
"Mohon maaf mbak, ini ada apa sebenarnya kenapa mbak membuat keributan disini" ucap akmal
![](https://img.wattpad.com/cover/377384694-288-k661844.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending? Or Not
Ficción GeneralLily Allena Ivanka adalah seorang mahasiswa semester akhir di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Dirinya mendapat beasiswa sehingga bisa berkuliah disana. Lily hanya tinggal berdua dengan adiknya yang berusia 12 tahun setelah 3 tahun lalu...