Saat ini alaska dan orangtuanya berada di ruang keluarga sambil menikmati buah sebagai makanan penutup makan malam mereka
"alaska papa dan mama mau menjodohkan kamu dengan anak teman lama mama mu" felix kaliandra ayah alaska membuka percakapan.
Kata-kata itu di ucapkan dengan nada yang biasa namun tegas tanda apa yang di ucapkan papanya itu tidak bisa dibantah
Alaska melihat yang mamanya diam, berarti ini adalah keputusan final kedua orangtuanya
"Papa mama bercanda kan? Sekarang bukan jaman nya lagi main jodoh-jodohan" balas alaska protes dengan keputusan orangtua nya
"Alaska sayang, waktu kamu kecil kami pernah berjanji akan menjodohkan mu dengan anak teman mama" ucap erina ibu alaska
"Itu hanya perjanjian konyol kalian, kenapa harus alaska yang menjalani" alaska kembali protes tidak terima
"Nak teman mama itu banyak membantu kita sebelum kita pindah ke amerika, anak nya juga sering main sama kamu waktu kalian masih kecil"
"Sekarang temen mama dan suaminya sudah meninggal karna kecelakaan, mama juga baru tau kalo bisnis mereka gulung tikar 4 tahun lalu"
"Dan anak mereka sekarang harus kuliah sambil kerja untuk mencukupi kebutuhan, pasti berat baginya menjalani kehidupan yang jauh berbeda dari sebelumnya
Jadi alaska mau ya? Kalian kenalan lagi dari awal" ucap erina panjang lebar menjelaskan situasinya agar alaska tidak lagi menolak
"Tapi ma, kita bisa membantu dia dengan hal lainnya kan, tidak harus dengan membuatnya menjadi menantu kalian, dan lagi tadi mama bilang dia masih kuliah kan? Itu artinya kami berdua masih sama-sama muda ma, alaska mau fokus berkarir dulu" ucap alaska
"Alaska kamu masih belum melupakan perempuan itu kan?" kata-kata dari ayahnya itu membuat alaska diam
"Buka hati kamu lagi untuk orang baru, dan berhenti menyalahkan diri sendiri atas kematiannya, semua sudah takdir" ucap felix lalu menepuk pelan pundak alaska dan pergi ke kamarnya
"Sayang yang di omongin sama papa mu itu bener, kamu jalanin dulu aja sama anak temen mama ini, orangnya cantik dan baik, nanti mama kasih nomor dan alamat rumahnya ya"
***
Seperti biasa setiap hari rabu lily akan izin setengah hari dari pekerjaannya karna di hari itu lily akan kuliah, masih ada satu mata kuliah yang di ambilnya.
Semalam tante erina teman mendiang mamanya itu menghubungi lily dan memberitahu bahwa pagi ini anaknya akan mengantarkan lily ke kampus, lily sudah menolak namun tante erina tetap memaksanya
"Itung-itung kenalan dari awal lagi sayang, anak tante ganteng loh kamu pasti langsung suka
Saat membuka pintu rumahnya lily dibuat terkejut dengan siapa yang menjemputnya.
Alaska jayden kaliandra.
Alaska bersandar pada mobil mewah miliknya sambil bermain ponsel. Lily terpaku di tempat sampai tak sadar jika Alaska sudah ada di depannya.
"Masuk, gue anter ke kampus" ucap alaska datar tanpa ekspresi
Alaska yang melihat gadis di depannya ini hanya diam. Lalu dia menjentikkan jari tangan di depan wajah gadis itu, membuat lily tersadar jika Alaska berbicara padanya
"Malah melamun, masuk" ucap alaska yang kemudian langsung masuk kedalam mobilnya
"Aa-ah i-ya" ucap lily kaku bingung harus bereaksi seperti apa
Lily dengan linglung masuk kedalam mobil alaska. Dia belum bisa mencerna semua ini, jadi alaska anak tante erina? Kalau tau dari awal pastinya dia akan langsung menyetujui tawaran temen mamanya itu.
"Tante anak mu ini ganteng pakek banget, ini mah bukan sekedar suka lagi tapi udah cinta dari lama cuma orangnya aja yang gak tau" lily menjerit dalam hatinya
Tak terbayangkan oleh Lily sebelumnya bahwa dirinya akan satu mobil dengan seorang Alaska Kaliandra yang notabe nya sangat susah didekati itu
Selama perjalanan itu hening. Alaska yang fokus menyetir dan lily yang tidak tau harus berbicara apa
"Kamu nerima perjodohan ini?" Lily akhirnya memecah keheningan di tengah perjalanan mereka
"Hemm" jawaban singkat dari alaska membuat lily paham kalau alaska terpaksa menjalani perjodohan ini.
Dia tau Alaska sudah punya pacar dan mereka adalah couple goals di kampus Merah Putih
"Kamu bisa nolak perjodohan ini karna emang kamu udah punya pacar, nanti aku bilang sama tante erina kalo kamu udah ada pasangan" ucapan lily membuat Alaska mengeratkan pegangan tangannya pada stir mobil hanya saja lily tidak melihat nya karena lily fokus melihat kearah luar
"Gak perlu, jangan sok tau tentang gue" ucap Alaska dengan suara rendah yang terkesan dingin
Lily menoleh ke arah Alaska yang masih fokus menyetir. Apa maksud ucapan Alaska? Ada yang salah dari ucapannya? Benar kan hubungan Alaska dan Agatha sudah diketahui oleh semua orang di penjuru kampus Merah Putih
Lily turun dari mobil Alaska setelah mengucapkan terimakasih. Alaska menurunkan lily parkiran gedung fakultas ekonomi membuat mentari yang baru saja selesai memarkirkan mobil nya terkejut saat melihat lily keluar dari sebuah mobil mewah.
Sialnya kaca mobil itu sangat hitam yang membuat mentari tidak bisa melihat siapa yang mengemudikan mobil tersebut
"Hei di antar siapa hayoo" mentari menepuk pundak lily sehingga lily sedikit terkejut namun saat tau mentari lah yang melakukannya lily melanjutkan jalannya
"Ehh bukannya jawab malah lanjut jalan, siapa ly penasaran gue sumpah" mentari menghadang jalan lily membuat lily menghela nafas. Lily kembali melangkah dan mereka berjalan beriringan menuju kelas
"Bukan siapa-siapa tar, cuma anak temen mama gue" jawab lily jujur karna dirinya juga bingung bagaimana hubungannya dengan Alaska
"Anak temen mama lo? Siapa ly orang nya, gue kenal gak orang nya? Soalnya dari mobilnya kek pernah liat tapi gue lupa dimana" ucap mentari sembari mengingat dimana dia melihat mobil rolls royce wraith berwarna hitam itu
"Gak tau gue, beda orang kali mobil kayak itu bukan cuma satu di Indonesia" jawab lily
Mentari hendak berbicara lagi namun di dahului lily
"Lo udah belum tugas Pak Edward? Pasti belum kan" ucapan lily membuat mentari seketika ingat jika dia memang belum mengerjakannya
"Ly liat tugas lo dong contoh nya doang kok gak semuanya" ucap mentari sembari memohon pada lily
Lily mengeluarkan tugas nya dari tas yang langsung di sambut tatapan berbinar dari mentari
"Lily lo emang sahabat terbaik dehh, thankyou gue duluan ya" mentari berlari menuju kelas mereka karna ingin mengejar jam masuk yang tinggal 15 menit lagi
Lily menggelengkan kepalanya melihat tingkah sahabatnya itu. Lily sengaja mengalihkan perhatian mentari agar ia tak mengingat siapa pemilik mobil tersebut karna mentari dan dirinya pernah melihat Alaska keluar dari mobil itu di sebuah mall jakarta beberapa bulan yang lalu
***
Alaska mengemudikan mobilnya menuju suatu tempat yang selalu ia kunjungi jika sedang banyak pikiran.
Setelah menempuh sekitar 2 jam perjalanan Alaska sampai di pantai yang pernah ia kunjungi dengan seorang gadis dengan tatapan mata indah dan menenangkan yang selalu Alaska sukai
"Sel, aku di jodohin sama papa dan mama dengan perempuan yang mirip kamu, tapi dia bukan kamu sel"
"Aku harus gimana?" monolog Alaska sambil menatap laut di depannya
20-10-2024
Kazi
KAMU SEDANG MEMBACA
Happy Ending? Or Not
Ficción GeneralLily Allena Ivanka adalah seorang mahasiswa semester akhir di salah satu universitas terbaik di Indonesia. Dirinya mendapat beasiswa sehingga bisa berkuliah disana. Lily hanya tinggal berdua dengan adiknya yang berusia 12 tahun setelah 3 tahun lalu...