Bab 3

4 0 0
                                        

Hari ini lily seminar proposal yang hanya di bantu dengan mentari sahabatnya.

Presentasi berjalan lancar dan lily bisa menjawab semua pertanyaan yang di ajukan dosen pengujinya.

Sebelum membersihkan ruangan mereka berdua menyempatkan berfoto untuk mengabadikan momen penting ini.

"Ly sorry banget ya gak bisa bantui sampe selesai, ini mama gue rempong banget deh minta temenin belanja bulanan" ucap mentari saat melihat notifikasi panggilan tak terjawab dari mamanya

"Iya tar gak papa. Lo hadir aja gue udah makasih banget apalagi ini, lo bantu gue dari kemarin dan udah nyiapan buket juga" lily menunjuk buket bunga di tangannya

"Gue kan bestie lo, jadi wajar dong. Nanti gantian lo yang bantuin gue sempro" ucap mentari

"Aman pastinya gue bantuin lo" balas lily

"Ya udah gue duluan ya" mentari lalu pergi dari ruangan tersebut

Lily melanjutkan untuk merapikan ruangan itu kembali ke posisi awal saat ia datang. Setelah selesai dia berjalan keluar ruangan tersebut.

Tangan kanan yang sibuk memesan ojek online di ponsel dan tangan kirinya membawa berkas-berkas revisi hasil seminar serta memegang buket bunga pemberian dari mentari.

Lily yang tidak memperhatikan jalan dan banyak membawa barang membutnya tidak melihat jika di depannya ada seseorang yang membelakanginya sedang fokus pada ponsel di tangannya.

Alhasil lily menabrak orang tersebut dan membuat barang-barang serta ponsel yang di pegangnya jatuh berantakan.

"Ya ampun hp akuu-" ucap lily bergegas mengambil ponselnya.

Rusak sedikit di bagian ujung bawah tetapi masih bisa di gunakan pikirnya.

Sementara orang yang ditabrak lily membantunya mengambil barang-barang yang berserakan.

"Maaf banget jadi nganggu aktivitasnya" ucap lily sambil mengambil barang-barangnya

"Dan makas--" ucapannya terpotong saat melihat siapa yang ditabraknya tadi

Alaska. Mereka bertatapan beberapa detik. Debaran jantung itu tidak bisa lily kendalikan. Dengan cepat menundukkan kepalanya dan mengambil berkas-berkas dari tangan alasaka

"Makasih ya alaska, maaf ngerepotin" ucap lily lalu berbalik dan berjalan cepat menghindari alaska

"Tunggu" suara itu menghentikan langkah lily yang hampir menghilang dibalik tembok.

Liliy berbalik dan melihat alaska berjalan mendekatinya. Langkah alaska semakin dekat namun dia tidak mengatakan apa-apa dan alaska berhenti tepat di depan lily.

"Ada apa-a" ucap lily gugup karna jarak mereka yang sangat dekat

Alaska diam dan menatap lekat lily membuat lily semakin gugup, wajahnya semakin dekat hingga lily bisa merasakan hembusan nafas alaska.

Lily memejamkan mata dan pikirannya sudah mulai berimajinasi namun seperkian detik kemudian dia tidak merasakan apa-apa. Lalu lily perlahan membuka matanya

Disana dia melihat alaska yang menatapnya sambil tersenyum tipis, sangat tipis, jika orang tidak melihat secara dekat seperti sekarang mungkin orang-orang tidak akan tau jika alaska sedang tersenyum.

"Hp gue kebawa oleh lo" ucap alaska menunjukkan isyarat kalau tadi ponselnya berada di atas berkas yang dipegang lily

"Oo-h iya-a.. maaf-f" ucap lily terbata kemudian langsung pergi secepat mungkin menuruni tangga dan menghilang dari hadapan alasaka.

Happy Ending? Or NotTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang