Dekat?

19 4 4
                                    

Jangan pernah menjadikan tatapan, sebagai sebuah harapan.

🪐🪐🪐

Sesampainya Zea di cafe ternyata nata dan key sudah disana. Nata melambaikan tangannya keatas saat melihat Zea. Zea yang melihat nata di salah satu meja dekat dengan jendela langsung menghampirinya.

“Maaf ya guys gue agak telat.” ucap Zea tak enak hati.

“Iya engga apa-apa zee” jawab key.

“Zee, lo mau pesen apa?” Tanya nata

“Terserah, yang ringan-ringan aja. Soalnya gue udah kenyang.” jawabnya

“oke deh” jawab nata yang setelahnya memanggil pelayan yang bertugas.

Saat pelayan itu sampai dimeja ketiganya nata memesan apa yang akan Zea inginkan, sedangkan nata dan key sudah lebih dulu memesan.

Setelah urusan pesan-memesan telah selesai, ketiganya lanjut dengan bercerita random. Sambil sesekali ketiganya tertawa terbahak-bahak karna hal lucu.

Tak lama kemudian lonceng pada pintu cafe berbunyi. Pertanda bahwa ada seseorang yang baru saja masuk kedalam cafe tersebut.

Zea dengan refleks menoleh pada pintu cafe tersebut. Dan setelahnya ia terdiam, seakan-akan terhipnotis dengan tatapan damai namun tegas itu. Dia adalah Zidan dan teman-temannya.

Tatapan kedua sempat bertemu beberapa detik sampai akhirnya Zidan yang memutuskan tatapan tersebut dan memilih salah satu meja dipojok cafe tersebut untuk Zidan dan teman-temannya tempati.

“Kalian mau pesan apa?” Tanya bima

“Gue kopi aja kaya biasanya.” Jawab Zidan

“Gue juga sama, kopi aja.” tambah Putra

“Gue jus jeruk bim” ucap Kenzo

“Kalo gue jus alpukat aja bim, sama sekalian ya kentang goreng hehe” ucap Zio juga, yang diakhiri senyuman yang dipaksa semanis mungkin olehnya.

“Dih, siapa juga yang nawarin lo?” Tanya bima pada Zio

“Lah terus?” tanya Zio balik

“Ya lo ikut gue lah goblok.” Jawabnya yang langsung menarik kerah baju Zio.

Sedangkan Zio yang merasa teraniaya pun berusaha melepaskan cengkraman tangan bima, namun hasilnya nihil. Alhasil Zio dengan terpaksa ikut pergi memesan pesanan teman-temannya.

Setelah beberapa menit berlalu, Zio dan bima telah kembali dengan dua pelayan dibelakangnya yang membawa pesanan milik semuanya.

Mereka semua menikmati pesanan yang telah mereka pesan. Mereka sesekali tertawa karna melihat perdebatan Zio dan bima, mereka berdua jika sudah bertemu memang tidak jarang akan bertengkar karna hal sepele. Namun dibalik itu semua keduanya saling menghargai dan menjaga satu sama lain.

Beberapa menit telah berlalu. Waktu sudah menunjukkan pukul 21.25 WIB.

“Nat, key, kalian mau balik apa engga?” tanya Zea sambil sesekali melihat jam pada HP-nya.

“kayanya bentar lagi Zee. Kenapa? Lo mau balik duluan?” tanya key balik

“Iya. Gue udah janji sama bunda sama ayah bakal pulang sebelum jam 22.00” jawabnya

“Ouh. Yaudah engga apa-apa, duluan aja. Kita bentar lagi juga udah mau balik kok” Jawab nata kali ini

“Yaudah deh guys, gue pulang duluan ya” pamitnya.

Zea dan lukanyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang