How's Sweet

How's Sweet | 5. Fever

Happy Reading !

Part Sebelumnya

"Kau ga mau cerita soal hubungan kalian ke yang lain ?" Ujar Saga membuka pembicaraan di mobil sambil menurunkan jendela dan melirik Rinz yang mengemudi.

helaan nafas terdengar, "Arthur masih takut reaksi mereka."

"Udah nglakuin apa aja?" Sambil menaik turunkan alisnya menggoda Arsen.

"Sialan." Arsen menggeleng terkekeh geli. mereka tertawa bersama.

.

.

How's Sweet | 5. Fever

Visual : All Rrq Hoshi

Genre : Smut

.
.
.
.
.

"Dari mana aja kalian." Kiran bersidekap merengut menatap Saga dan Arsen yang baru memasuki GH.

Saga tersenyum, "ngapa lek, cemburu ya kau?" balasnya menaik-turunkan alis.

Kiran bergidik ngeri "najis kali." berbalik menuju kamarnya.

Arsen terkekeh mendahului Saga yang mengunci Pintu Utama. Saat akan memasuki ruang latihan, matanya menangkap Valen yang masih senderan di sofa ruang keluarga lantai 2. "woy cil, udah malem tidur sana, masa kalah sama kokohnya dah tidur di kamar." Sindirnya membuat sang empu merengek.

"aelah.. besok kan hari minggu. mayan lah bang begadang, koh Christ mah dah biasa tidur awal." 

"Balik kamar sekarang ga? atau gua telpon Pak Rian."ucapan Arsen yang langsung membuat valen berlari ke kamarnya. 

keesokan harinya. valen terbangun dengan linglung, matanya melirik  jendela yang masih tertutup gorden dan beralih ke ranjang sebelahnya. "tumben koh Arthur ga bangun pagi." gumamnya berjalan menyibak gorden kemudian menghampiri Arthur yang masih bergelung dengan selimut, tangannya menyentuh lengan hendak membangunkannya namun rasanya ia seperti tersengat, "Anjir, kok panas." 

beralih menyentuh kening, "eh beneran panas, demam kali ya." berbalik berlari keluar kamar.

"abang...!" teriakan itu membuat beberapa player dan coach jazz yang tengah berkumpul dengan jarak tak cukup jauh menatap Valen.

"apaan si cil, masih pagi kau teriak-teriak?" tanya Kiran merengut kesal. Arsen dan Izza tertawa kecil.

dengan nafas yang tak beraturan usai lari, "itu, koh Arthur demam  di kamar." 

Wajah Arsen mendatar, diaadalah orang pertama yang berlari ke kamarnya, di susul yang lain. mereka berpapasan dengan Saga yang hendak turun dari lantai atas, "ada apaan ?" tanya dia penasaran. 

"koh Christ demam dikamar." 

sesampainya dikamar coach Jazz dan Kelv, mencoba membangunkan Christ namun tak kunjung ada respon.

"kayaknya dia pingsan, Kelv telpon dokter pribadi." coach Kelv segera melakukan panggilan kepada dokter Fandy yang sudah cukup lama bekerja dengan tim Panthera.

"kalian ambil kain sama air dingin, kompres bentar sambil nunggu dokter. sama tolong buatin bubur juga." Kiran, Izza dan Valen segera berlari kebawah menuju dapur.

10 menit kemudian Dokter Fandy  memasuki GH segera melakukan pemeriksaan kepada Christ dengan ditemani Coach Jazz dan Kelv. 20 menit menunggu diluar kamar membuat Saga dan Arsen cemas. "yang semalam kayaknya masih kurang buat Kai." celetuk Saga yang hanya dibalas deheman.