05.Afkar Aruntala

60 54 1
                                    

Shavena berdiri di depan cermin kaca. Hari itu, dia mengenakan seragam kebanggaan khas SMA valey High School , atasan kemeja putih yang di balut rompi v-neck warna maroon dengan bawahan rok kotak-kotak warna cream.

Tidak lupa dasi pita sebagai ornamen seragamnya. Gadis itu mengulum senyum, sambil merias wajahnya dengan make up tipis.

"Yuk Shav, harus yang ceria lagi mulai hari ini. Oke? Sip!" Shavena meraih tote bag-nya lalu keluar kamar.

"Pagi ma, tante sandra!" Sapanya sambil menuruni tangga. "

Pagi! Ayo Shava, sini sarapan!" ajak tante Sandra, sementara Sena langsung  menyodorkan piring ke Shavena.

"Loh, Dipta-nya mana?" tanya Sandra.

"Nggak tau tante." Shavena

"Kamu panggilin dong, Shava! Takutnya dia belum bangun," suruh Sandra.

Walau ingin memprotes, tapi Shavena tetap menurut dan berdiri.


"Oke." Shavena tersenyum

"Tolong, ya! Kalau dia nggak jawab, langsung masuk aja nggak papa, bangunin!"Sandra

"Siap." Shavena

Dia menaiki tangga menuju kamar Sadipta. Sena mendesah berat melihat langkah putrinya yang menjauh

"Mbak jadi buat kerja ke Surabaya? Padahal saya dan sekeluarga senang loh kalian tinggal di sini."tanya Sandra

"Saya ngerasa nggak enak mbak." jawab Sena

"Loohh, Shava sudah tau?"

"Belum mbak. Saya belum siap bilangnya."Sena

⋇⋆✦⋆⋇ 

Tok, Tok,Tokk!!

Tidak ada sahutan.

"Dipta, bangun! Di suruh sarapan sama tante Sandra" ujarnya.

Tok, Tok, Tokk!!

"Kak Dipta, yuhuuu! Budek apa gimana sih nih orang? Atau masih tidur, ya?" Shavena melirik knop pintu kemudian memutarnya.

"Dipta, bang-AAAA MAMАН!" teriak Shavena

Bagaimana tidak histeris saat melihat Sadipta keluar kamar mandi sambil bertelanjang dada dan cuma pakai celana  pendek.

"Elo ngapain anj-" Sadipta melempar bantal tepat mengenai muka Shavena.

BUGH!!!


"Setan," umpat cewek itu

"Hidung gue sakit."

"Ngapain sih lo ke kamar gue?" Panik, Sadipta segera mencari seragam di lemari.

"Sorry-sorry nggak tau, sumpah! Kirain elo masih tidur," kata Shavena.

"Tutup matanya!" Sadipta

"Oh iya lupa," kata Shavena sambil merem dan berbalik badan.

"Ck, sengaja lo, ya?" tuduh Sadipta kesal sambil mengenakan seragamnya.

"Nggak lah," sewot Shavena dengan kedua telapak tangannya masih menutupi mata

"Udah belum, sih?" tanya Shavena

"Udah." Sadipta mendekati Shavena menyentil keningnya

"Dah gue duga lo tuh cewek mesum." bisik Sadipta

Badgirl kesayangan ketua osis[Tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang