09.Dia penyayang tapi 𝑇𝑂𝑋𝐼𝐶

23 15 9
                                    

Sadipta sibuk memaparkan agenda sekolah tahunan kepada pengurus OSIS dengan layar proyektor. Agenda tahunan meliputi pensi, festival, bazar dan pekan olahraga.

"Langsung bagi tugas aja! Buat brosur, banner, bagian konsumsi, skema pertandingan, sampai siapa aja yang tampil di pensi," terang Sadipta

Para anggota OSIS mengangguk dan mencatat apa yang Sadipta katakan. SMA Valay High School memang selalu sibuk. Selain festival, masih ada kegiatan kemah Jambore, dan beberapa turnamen olahraga dengan sekolah ini sebagai tuan rumahnya. Dan semua itu di komandoi sang ketua utama sekolah.

Sadipta Alvero Mahendra

Ceklekk!!

"Dipta!" Seluruh perhatian pengurus OSIS beralih ke pintu. Dimana ada Esya yang tersenyum riang. Sadipta berdecak pelan

"Kalian bisa langsung diskusiin. La, bantu arahin dulu!" katanya pada Laila wakil ketua OSIS-nya yang mengangguk. Sadipta melangkah menghampiri Esya dan menutup pintu ruangan OSIS itu.

"Lo nggak lihat gue sibuk?"

"Iya, i know . Makanya aku sengaja ke sini, bawain kamu bekal. Nih, nasi goreng seafood kesukaan kamu. Aku jamin ini lebih enak dari biasanya. Pasti kamu belum makan, kan?" jawab Esya

Sadipta mengeraskan rahang samar,"Bawa balik, gue udah makan."

"Ck, kamu nggak hargain aku banget, ya? Aku capek-capek loh masak ini."

"Nggak ada yang minta lo bawain ini," kata Sadipta dingin.

"Dip-"

"Balik! Gue sibuk."

Esya dengan cepat menarik tangannya, "Dip, aku nggak mau putus. please, ayo balikan! Aku ngaku kalau aku salah. Aku juga gitu karena kamu nggak pernah perhatian sama aku. Tapi aku sadar, yang aku sayang itu cuma kamu."

Sadipta mendesah berat, menatap Esya datar, "Sekali gue bilang selesai. berarti kita udahan. Nggak ada baik-baikan."

Esya meneteskan air matanya sambil menggeleng, "Aku janji bakalan berubah dan nggak nuntut apapun dari kamu, aku-"

Brakk!!

Pintu ruang OSIS di tutup kasar, meninggalkan Esya yang terisak pelan seraya mengumpat.

⋇⋆✦⋆⋇ 

Sadipta duduk tenang di atas motornya sambil merunduk ke HP. Wajahnya yang tampan dengan pembawaan kalem dan dingin itu, membuat banyak orang gemas dan menjulukinya pangeran sekolah. Gerombolan adik kelas yang melewatinya jadi bisik-bisik heboh, berusaha menyapa dengan malu-malu.

"Sore kak Dipta!" sapa mereka kompak.

Sadipta mengangkat sebelah alis, mengangguk singkat, lalu melihat HP lagi. Hal itu sudah mampu membuat mereka memekik tertahan dan pergi dengan hati berbunga-bunga setelah berhasil mendapatkan balasan dari ketua OSIS ganteng.

"Adiptaa!" teriak seseorang

Sadipta mendongak, melihat Shavena menghampirinya dengan langkah sedikit pincang.

Badgirl kesayangan ketua osis[Tahap revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang