chapter 3 adopsi

76 23 2
                                    

Seok jin tersenyum senang saat hoseok memakan lolipop yang dia berikan tadi, sudah satu bulan seok jin memperhatikan hoseok.

Ternyata hoseok sangat imut dan polos, dia berjanji akan melindungi adik angkat nya ini.

Mereka sudah akrab dan sering bermain makanya hoseok mau di beri lolipop.

"Terima kasih lolipop nya hyung, ini sangat enak!" Senyum hoseok.

"Bagus kalau kau suka. Mulai malam ini apa hoseok mau tinggal bersama ku?" Seok jin menatap hoseok.

"Tinggal bersama? Tapi bagaimana dengan ibu dan ayah hyung?" Bingung hoseok.

"Mereka suka kau tinggal, jadi ayo tinggal bersama kami!" Ajak nya.

Hoseok diam tak menjawab apa ini yang dinamakan adopsi? Orang-orang yang di bawa ke rumah orang tuanya, apa hoseok juga akan begitu? Apa dia juga akan punya orang tua seperti yang lainnya?

Nara menatap hoseok kecil dan berjongkok di depan nya.

"Hay hoseok, aku ibunya kim seok jin. Dan ini ayah seok jin kami yang akan menjadi ayah dan ibumu sekarang, agar kau tidak kesepian lagi seok jin akan menemani mu kemana pun!" Senyum nara menatap hoseok kecil.

"Benarkah bibi? Aku akan punya keluarga seperti dulu?" Mata kecil hoseok berbinar.

"Iya tentu! Kau akan jadi teman bermain ku." Senang seok jin.

Setelah obrolan itu hoseok resmi di bawa pulang ke rumah keluarga kim.

"Ibu panti, terima kasih banyak sudah menjaga dan merawat ku. Nanti aku dan seok jin hyung akan sering datang! Iyakan hyung?" Melirik seok jin.

Seok jin yang berumur 12 tahun itu mengangguk saja.

"Iya hoseok, lain kali mampirlah jika merindukan kita." Mengusap rambut hoseok.

Di saat hoseok hendak masuk ke dalam mobil dia melupakan park jimin sahabatnya.

"Ibu tunggu sebentar!" Hoseok kecil berlari mencari jimin.

Rupanya anak itu sembunyi di belakang gedung, dia menangis karena ditinggalkan hoseok sendirian kini jimin tak punya teman.

"Jimin-ah maafkan hyung, hyung janji akan sering datang kemari." Hoseok mengusap air mata jimin.

"Janji hyung?" Isaknya.

"Iya janji!" Jari kelingking mereka beradu saling membuat janji.

Hoseok yang memakai syal kecil yang di berikan ibunya dulu sebelum meninggal, di lepaskan lalu di pasangkan pada leher jimin.

"Ini kenangan dariku, jika kita bertemu nanti tolong sapa dan peluk aku ya!" Hoseok tersenyum manis.

"Hoseok hyung hiks." Jimin menangis memeluk hoseok.

Satu jam kemudian hoseok sudah berada di rumah baru milik orang tua angkatnya, tentu keluarga kim sudah menyediakan kamar khusus di lantai dua sebelahan dengan seok jin.

Kamar itu di dekor dengan mewah ada banyak mainan dan juga kasur besar, hoseok senang dan gembira memeluk orang tuanya serta seok jin.

"Terima kasih ayah ibu, dan seok jin hyung! Kalian baik sekali." Hoseok kecil menangis haru.

"Sama-sama sayang, mulai besok kau sekolah ya bersama seok jin hyung?" Senyum nara.

"Sekolah? Wah aku akan dapat teman baru!!" Teriak hoseok senang.

Hoseok kecil yang saat itu tak memiliki siapapun akhirnya punya keluarga, yang begitu menyayangi nya seperti anak kandung sendiri.

Seok jin yang benar-benar menjaga hoseok dengan agresif dan posesif, jika hoseok menangis seok jin akan memukul orang yang membuat adiknya menangis.

My brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang