chapter 6 blood

65 24 10
                                    

Lee yi kyung adalah pria yang cukup berkuasa di sekolah, tapi dia tidak sepenuhnya berkuasa karena masih ada di atasnya menjadikan yi kyung boneka.

Membawa jaehyun ke area ruangan lalu memasuki lemari yang rupanya ada satu ruangan rahasia di sana.

Brak! Mendorong jaehyun keras hingga terbentur ke tembok.

"Apa yang kau lakukan hah?" Tanya yi kyung dengan tatapan tajam.

"Aku tidak melakukan apapun ayah, aku bersumpah!" Jaehyun ketakutan tubuhnya bergetar.

"Ayah sudah lihat semuanya, jadi ceritakan kenapa kau lakukan itu pada kim hoseok?!" Teriak yi kyung emosi.

Yi kyung memegang tongkat golf sambil menatap jaehyun.

Buk! Yi kyung memukul guci di depan nya untuk pelampiasan.

"Aku... Aku hanya ingin main-main saja, apa salah? Ayah juga sebelumnya tidak pernah melarang ku, kenapa sekarang kim hoseok jadi masalah?" Jaehyun berdiri dan menatap ayah nya.

"Itu yang masalah. Jangan macam-macam dengan nya atau kim namjoon, kau boleh saja memukul yang lain asal jangan dia!"

Pak! Buk! Brug! Memukul seluruh tubuh jaehyun dengan tongkat itu.

"Akh! Ayah ampun! Sakit!" Teriak jaehyun.

"Sudah lama ayah tidak memukul mu, pasti kau rindu pukulan ayah kan? Makanya kau berbuat begini."

Bug! Brak! Prang! Semua hancur dengan tubuh jaehyun babak belur.

"Ayah maafkan aku, tolong jangan pukul lagi. Memang apa artinya kim hoseok bagimu? Dan kenapa juga dengan anak baru itu?"

Jaehyun mengadu kesakitan, dia merasakan seluruh badan nya sakit.

"Karena kim hoseok adalah anak atasan kita! Kau harus menghormati dia  tapi kau dengan bodohnya malah merundung anak itu, dasar anak bodoh!"

Tak puas memakai tongkat golf dia menendang jaehyun marah.

"Khhh.. jebal berhenti ayah ini sakit, maafkan aku. Aku janji tidak akan begitu lagi!" Mohon jaehyun.

"Ayah lebih sakit, kalau sudah begini orang tuanya pasti akan mencabut pendanaan sekolah kita. Orang tua namjoon juga mendanai sekolahan ini selama 10 tahun, dan kau merusaknya dengan mudah. Anak kurang ajar memang!" Teriak nya dengan penuh emosi.

Nafas yi kyung memburu melihat anak nya punya banyak luka, jika sudah begini bersiap saja yi kyung di turunkan dari kepala sekolah.

Brak! Pintu lemari itu tertutup meninggalkan jaehyun yang pingsan.

Yi kyung mengeluarkan ponsel nya menekan satu nomor perawat.

"Tolong datang ke sekolah lewat belakang, anak saya pingsan."

"Baik pak."

Dia melempar tongkat golf itu dan duduk sambil meminum air putih.

Dengan nafas yang masih memburu perlahan yi kyung merasa tenang.

Melihat jaehyun terkapar tak berdaya yi kyung tampak tak peduli, dia hanya sibuk melonggarkan dasinya yang terasa sesak.

5 menit kemudian perawat itu datang dengan alat medisnya.

Mengetuk pintu dengan pelan terlihat yi kyung sedang asik duduk meminum kopinya.

"Periksa denyut nya." Seru yi kyung meminum kopinya.

Perawat itu dengan sigap menurut memeriksa seluruh tubuh jaehyun, yang sudah terbaring di sofa besar milik ayah nya.

"Maaf tuan, luka nya parah ini harus di bawa ke rumah sakit." Ucapnya takut.

My brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang