2

1K 37 5
                                    

Setelah satu bulan keluarga itu Hiatus dalam dunia bisnis mereka akhirnya kembali mengadakan rapat di perusahaan karena mau tidak mau mereka harus bangkit ada banyak karyawan yang menggantung KA hidupnya diperusahan milik keluarga gorpondan itu.

Ruangan rapat entah mengapa sangat dingin dan bodohnya Regan hanya menggunakan kemeja lengan pendek, rasa dingin seperti menusuk tulangnya.

Ruam merah bermunculan di seluruh tubuh nya rasa gatal dan pusing menjadi satu, Regan menahan mati matian Untung tidak tumbang dia malu lah dan takut mengacaukan sesi rapat.
Keluarga nya dulu sangat sibuk pada perusahaan dan pekerjaan nya masing masing bahkan seperti sedang berlomba siapa yang paling unggul.
Regan sendiri dia sudah biasa diacuhkan selama ini hidupnya baik baik saja toh uang mengalir deras pikirnya dia tidak dipaksa untuk kuliah juga hidupnya sungguh dihabiskan dengan poyah poyah, Regan pikir dirinya memang sering lelah karena merokok dan telat makan memang itu menjadi salah satu faktor tapi faktanya Regan memiliki energi pada udara dingin, udang, kacang kacangan dan imun yang rendah serta masalah pencernaan yang kurang baik tapi dirinya tidak sadari itu semuanya.

Saat akhir rapat selesai Regan berusaha untuk bangun dari kursinya baru ingin melangkah keluar ruangan rapat badannya limbung kedepan dan diikuti dengan kesadaran nya yang menghilang yaps dia pingsan dengan tidak elit jatuh kelantai yang dingin dan dilihat seluruh anggota keluarganya karena rapat kali ini sangat penting membahas tentang 1 bulan perusahaan ditinggalkan pemiliknya.

Seluruh anggota keluarga panik bahkan papi dan mba yang nota Bebe adalah seorang dokter pun ikut panik memanggil nama Regan

"Regan bangun kamu kenapa?" Tanya bunda
Tidak ada respon dari Regan membuat semuanya tambah panik, beruntung papi segera mengambil tindakan mengecek alat vital Regan dan menggendong nya

"Cepat bawa Regan kerumah sakit sekarang" teriak papi karena nafas Regan yang lemah.

Sesampai nya di RS milik keluarga
Papi dibantu mba segera memeriksa dan memberikan pertolongan pertama.

Hasil pemeriksaan awal di deteksi bahwa Regan memiliki alergi dingin

Regan sudah dipindahkan diruangan khusus keluarganya saat ini.
Regan masih belum sadarkan diri dengan masker oksigen yang menutupi sebagian wajahnya, tidak lupa di punggung tangan kanannya ada infusan yang memberi kan cairan dan obat.

"Bagaimana kondisi Regan?" Tanya bunda yang khawatir sangat terlihat di wajah dan gerak gerik bunda khawatir

"Untuk sementara diagnosis awal Regan memiliki elergi pada dingin yang mengakibatkan ruam dan kesulitan bernafas serta rasa pusing, tapi untung memastikan lebih lanjut aku akan melakukan CT scan, rongsen, pengambilan Sempel pada sumsum tulang belakang dan juga endoskopi. Jadi aku meminta ijin pada kalian untuk memasangkan selang kateter untuk sementara agar Regan bisa buang air kecil, untuk buang air besar biarkan dia menggunakan diapers aku sudah meminta pada suster membawakannya nanti akan dipasangkan."

"Lakukan yang terbaik untuk cucu ku" opa

Dijawab anggukan oleh papi dia juga tidak mau kehilangan lagi dan belajar dari pengalaman untuk lebih berjaga jaga dan overprotektif.

Benar saja tidak lama perawat datang membawa peralatan untuk memasang selang kateter dan popok

"Biar saya saja yang memasangkan nya" ucap bunda dia kurang suka saat ada orang lain yang memegang anak bungsunya sekarang ini, yaps status nya berubah dari anak tengah menjadi anak bungsu.

Tentu saja tangan bunda ahli dalam memasangkan popok pada putranya ini mengingat kan bunda pada masa kecil anak anaknya, kalau Regan bangun mungkin reaksi nya bakalan berbeda tidak anteng seperti sekarang tubuhnya telanjang didadanya juga terdapat ekg alat untuk memantau ritme jantungnya apalagi keluarga nya ini ada rasa takut prihal jantung gitu, jadinya ada oxymeter juga.

TBC
Ada yang mau lanjut atau baca cerita ini?
Tenang chapter nya engga lebih dari 15 San kok tapi bakalan lebih menantang heee

elergi menggubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang