3

3.2K 116 18
                                    

Regan perlahan terbangun matanya menyesuaikan dengan cahaya lampu diruangan tersebut

"Adek sudah bangun ada yang dirasakan, mana yang sakit bilang ayah?" Ayah yang pertama kali sadar Regan sudah bangun pun segera menanyakan keadaan nya

"Le..pas" suaranya lirih namun masih terdengar oleh ayah dan dan anggota lainya yang mendekat melihat Regan.

Mba segera memeriksa Regan

"Nanti yah dilepas nya sekarang adek masih membutuhkan masker oksigen ini nafas adek masih lemah" mba yang memberikan pengertian pada Regan

"Ingin buang air kecil" ucapnya masih dibalik masker oksigen

"Silahkan"

Mata Regan melotot iya dia masih lemas tapi yah tidak mungkin lah pipis di tempat tidur umurnya sudah 20 tahun

"Bantu aku ke toilet papi" minta nya karena memang papi paling dekat posisinya dengan Regan sekarang ini

Bukannya membantu ke toilet malahan menekan perut Regan yaps regan pipis karena tidak mampu menahannya tapi tunggu kenapa bagian bawah nya sulit menahan air kecil bukankah biasanya bisa apalagi cuma ditekan sedikit gitu oleh papi dan mengapa bagian bawa nya terasa tidak nyaman sekali rasanya.

Ekspresi wajahnya penuh pertanyaan sekarang

"Kamu menggunakan kateter untuk sementara waktu jadinya tidak perlu lagi menganahan ingin buang air kecil dan untuk buang air besar juga kamu menggunakan popok jadi aman"

Setelah mendengar penuturan papi baru saja dia mau marah marah.
Tubuhnya dipindahkan ke brankar atau kasur medis lainnya untuk di bawa keruangan endoskopi

"Sudah siap sekarang waktunya adek melakukan endoskopi" mba

Dia bingung endoskopi tuh apa sih sampai dia di dorong keruangan khusus sekarang, tubuhnya di posisikan miring dengan Popok yang sudah dibuka dia marah mau mengamuk sia sia tapinya tangan dan kakinya dipegangin oleh ayah, Abang, mas dan opa, kepala nya di pegang oleh bunda tubuhnya bentar benar terkungkung dia tidak dibiarkan bergerak memberontak mau teriak pun suaranya kecil terhalang masker oksigen.

"Akh sakit sekali" yaps benda asing atau alat endoskopi masuk ke lobang dubur milik Revan untuk memeriksa ada kamera yang bisa melihat organ tubuh Regan.

Regan pikir sudah berakhir ternyata salah saatnya masker oksigen diganti dengan nasul canulla mulutnya ditahan untuk terbuka lagi dan lagi benda asing masuk ke tubuhnya hanya air mata yang terus keluar menandakan dirinya kesakitan

"Sabar yah sayang sebentar lagi tindakannya selesai sayang" ucap bunda menenangkan

"Adek hebat banget loh, tahan yah sebentar " ucap mami

Selanjutnya adalah CT scan dan rongsen tapi Prosen ini dilakukan saat Regan tengah tidak sadarkan diri dia tidak sanggup menahan rasa skit padahal ini baru permulaan tapi Regan sudah tidak sadarkan diri.

TBC
Lanjutkan kaga?
Butuh loker hiks 😭

elergi menggubah Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang