Sarah and Mahesa in another story
-----------
-
-
-
----------------------------------------"Mas Hesa, Mas!" panggil Sarah. Mencari suaminya.
"Iya sayang, ada apa? Mas di dapur"
Sarah segera menuju sumber suara.
"Ada apa sayang?" tanya Mahesa setelah menyeruput kopinya.
"Mau minta uang, buat belanja sayur di Mang Udin"
Tanpa babibu Mahesa langsung berikan uang sebesar 1 jt rupiah pada Sarah.
"Mas, kebanyakan uangnya. 20k aja udah cukup. Aku cuma mau beli sawi sama wortel aja"
"Ya udah itu 1 jt dibeliin sawi sama wortel aja semuanya" kata Mahesa dengan santainya.
"Ya kebanyakanlah Mas. Masa beli sayur doang sampe 1 jt. Nanti busuk di kulkas karena gak kemakan saking banyaknya. Lagian masa iya setiap hari makan sawi sama wortel aja. Kasih 20k aja Mas"
"Gak, pokoknya ini harus dibuat belanja. Mas gak mau tahu. Harus habis"
"Ya udah, 100k aja kalau gitu ya" Sarah menego. Biasanya nego itu makin murah tapi Sarah nego tinggi.
Masalahnya Sarah cuma mau beli sayur saja tapi Mahesa memberinya uang sebanyak ini, disuruh habiskan pula.
"Gak pakai nawar. 1 jt harus habis, borong semua sayurannya Mang Udin, kalau bisa sama gerobaknya sekalian. Nanti kalau kurang aku kasih lagi"
Ya, memang beginilah suaminya, Mahesa Pratama yang kekayaannya miliaran bahkan lebih. Tak salah, soalnya Mahesa adalah pewaris tunggal kerajaan bisnis Pratama grup. Mulai dari bisnis apartemen, perhotelan, dan perumahan, juga bisnis dibidang kuliner restoran dan makanan ringan.
Mau keluar uang berapapun Mahesa tetap santai. Karena berhemat dan secukupnya tidak ada di kamus Mahesa.
Karena motto hidup Mahesa adalah: kalau punya banyak uang buat apa ditahan-tahan dan secukupnya? Ya foya-foya aja lah.
---------
"Kamu tuh ya udah dibilangin berkali-kali, kalau dikasih uang belanja itu harus habis. Ini 30 jt kenapa cuma dipakai 100rb? Kamu beli barang murah apa?"
"Mas aku cuma beli kutang aja, 100rb itu udah dapet 5, belinya di pasar. Masa iya beli kutang pake uang 30 jt"
"Ya gak apa-apa lah. Beli kutang yang bermerek dong, belinya di toko jangan di pasar. merek victoria secret atau apa kek yang mahal gitu"
"Mas, kutang Mas, kutang...cuma kutang.." Sarah mengingatkan dengan sabar. "Dipakenya di dalem bukan di luar. Percuma beli yang bermerek kalau gak kelihatan"
"Mau pakenya di dalem atau di luar pokoknya harus yang bermerek"
Sarah menghela nafas dengan sabar. Masih sabar, mencoba untuk bersabar, ingat untuk selalu sabar.
"Malu dong, masa istrinya Mahesa beli barang murah. Gak level"
Rasanya kepala Sarah mau meledak. Frustasi banget sumpah deh.
