Dua Anak Kecil

21 0 0
                                    

Bodas melompat lincah di antara pepohonan, akan tetapi gemerlap cahaya kota yang terlihat dari ketinggian sedikit mengalihkan perhatiannya. Sebuah pemandangan menakjubkan yang belum pernah ia saksikan sebelumnya. Ia berhenti sejenak di atas dahan, memandangi dunia di hadapannya, terpesona oleh keindahan yang asing baginya. "Jadi ini dunia asal Reiji-sama..." gumamnya lirih, seraya menyimpan rasa kagum dalam tatapannya.

—Flashback—

Di sore hari, sembilan tahun yang lalu di dimensi Youkai, seorang gadis kecil dengan jubah dan tudung yang menutupi sebagian wajahnya berjalan sendirian di tengah hutan. Langit yang kemerahan mulai berubah gelap, dan tiba-tiba kruuuk~, perutnya berbunyi, mengingatkan betapa laparnya ia. Gadis itu memegangi perutnya, berharap ada sesuatu yang bisa ia makan.

Di tengah kepasrahan, aroma daging yang dipanggang tiba-tiba tercium di udara. Penuh rasa penasaran dan dorongan lapar, gadis kecil itu mengikuti aroma tersebut. Setelah beberapa saat, ia tiba di tempat asal aroma itu. Dengan hati-hati, ia mengintip dari balik pohon, menyentuh bibirnya dengan jari telunjuk kecilnya, dengan ekspresi penasaran.

Di hadapannya, terlihat seorang anak laki-laki sebaya dengannya yang sedang memanggang dua ekor kelinci hasil buruan. Pandangannya tertuju pada daging yang tengah dipanggang, sembari rasa penasaran berbaur dengan rasa lapar yang semakin nyata di wajahnya.

Aroma kelinci panggang yang begitu menggoda menguasai indra gadis kecil itu. Tanpa sadar, langkahnya maju, menginjak ranting kecil yang retak di bawah kakinya, krek.

"Siapa itu?!" seru anak laki-laki itu, matanya tajam mencari sumber suara. Gadis kecil itu terkejut, menyadari dirinya telah ketahuan. Ia tahu tidak ada tempat untuk sembunyi lagi. Dengan hati-hati, ia melangkah keluar dari balik pohon, perlahan menurunkan tudung yang menutupi wajahnya.

Di hadapan Reiji, tampak sosok gadis Youkai kecil dengan ekor panjang yang bergoyang pelan di belakangnya. Wajahnya imut dan penuh rasa ingin tahu, dengan rambut putih bersih yang kontras dengan kegelapan hutan malam itu. Mata mereka bertemu sejenak, diam-diam menciptakan sebuah ikatan yang tak kasat mata. Itulah awal pertemuan antara Reiji dan Bodas, gadis Youkai yang kelak akan menjadi teman dan pengikut setianya.

Reiji menatap gadis kecil itu dengan curiga, namun rasa penasaran mengalahkan kewaspadaannya. Ia bertanya dengan nada datar, "Siapa kamu? Dan apa yang kamu lakukan di sini?"

Bodas tidak langsung menjawab, matanya terpaku pada daging kelinci yang masih panas di atas api. Perutnya berbunyi lagi, lebih keras kali ini, membuat wajahnya merona malu. Menyadari hal itu, Reiji menghela napas panjang, kemudian mengambil salah satu potongan daging kelinci yang sudah matang dan mengulurkannya ke arah gadis itu.

"Kamu lapar, bukan?" tanyanya sambil menyodorkan makanan itu dengan tangan terbuka.

Gadis kecil itu, yang biasanya penuh kehati-hatian, terdiam sejenak. Ia menatap Reiji, mencari kejujuran di balik tawaran itu. Setelah beberapa detik, akhirnya ia mengangguk pelan dan mendekat, menerima potongan daging yang diberikan. Tanpa banyak bicara, ia mulai memakannya dengan penuh rasa syukur, gigitan kecil tapi cepat, seolah takut daging itu akan hilang.

Reiji tersenyum tipis melihat betapa rakusnya gadis itu. "Namaku Reiji," ucapnya, mencoba memecah kesunyian. "Kamu siapa? Dan kenapa sendirian di hutan ini?"

Gadis itu menelan makanannya, menatap Reiji sejenak sebelum menjawab dengan suara pelan, hampir seperti bisikan. "Bodas.. aku Bodas, aku tersesat." Ada sedikit keraguan di matanya, seakan-akan setiap kata yang ia ucapkan adalah sesuatu yang harus dipertimbangkan dengan hati-hati. 

Reiji menatap Bodas dengan pandangan penuh rasa ingin tahu. Ada sesuatu yang unik pada gadis kecil ini—ekornya yang panjang, rambut putih bersih, serta aura yang berbeda dari Youkai lain yang pernah ia dengar dari cerita-cerita keluarganya. Namun, di balik kesan misterius itu, Reiji bisa melihat kelembutan di mata Bodas, meski diselimuti oleh kelelahan dan keraguan.

Arujin「アルジン」Where stories live. Discover now