18 - Bubblegum

862 130 118
                                    





Rora terbangun karena alarmnya.

"Aduhhh..." Rora meringis memegang tangan kirinya.


"Dosenku, kekasihku..." gumam Rora yang melihat Asa masih terlelap disampingnya.


Rora bangun perlahan menuju kamar mandi.

Selesai mandi dia bingung apa harus membangunkan Asa atau enggak. Akhirnya dia memutuskan menulis catatan aja.

Rora menyelimuti Asa dan mengecup kepalanya.












"Lama banget si panda!!" Ken dan Ruka udah nungguin sedari tadi dikosan.


"Boys maaf lama yaa.., gak bisa ngebut.., yuk buruan!!" ucap Rora




Merekapun bergegas mengemas keperluan untuk berdagang kue pagi itu.



"Ra kamu kalo gak enak badan tunggu aja. Biar kita yang jualan??" ucap Ken yang melihat Rora agak pucat wajahnya.


"Eemhh gapapa yuk keburu siang..."


Ruka pun menyalakan mobilnya dan menuju pasar tumpah tempat mereka jualan.



Pasar sangat ramai pagi itu. Mungkin karena tanggal muda.

Tak lama mereka berjualan. Selain karena porsinya gak banyak, kemasan juga udah bagus. Yang premium laku keras padahal baru coba dijual beberapa box aja.


Rora membuka sweaternya karena matahari mulai terik.

"Owalah pantesan cedera lagi lengannya..." Ken menunjuk leher Rora.

"Wahh pangeran panda udah gak perjaka nih??" goda Ruka.


"Astaga" Rora langsung menutupi lehernya.

"Baginda bangga sama kamu..." Ruka mengacungkan kedua jempolnya.

"Ra kamu pucet banget deh. Kedokter yuk??"

"Iyaa tuh.., tangannya juga makin bengkak.." Ruka menunjuk lengan Rora.



Selesai beresin meja dan banner. Mereka langsung ke rumah sakit.



Tangan kiri Rora kembali di gips.


"Jangan brutal makanya, kan jadi retak lagi tuh..."

Rora hanya tersenyum kikuk.





Mereka sarapan dulu diwarung tenda pinggir rumah sakit sebelum balik kosan.

Ken menyuruh Rora meminum obat dan beristirahat.


Ruka langsung tidur disofa. Ken pun memasuki kamarnya dan tidur.













"Rami makasih ya.., sorry ngerepotin.., Rita lagi keluar kota soalnya.."

"Iya Sa.., gapapa ih kayak ke siapa aja.."

Asa minta tolong Rami karena dia merasa gak enak badan. Jadi Rami langsung datang membawakan sarapan, plester demam dan obat-obatan.


"Apasih?? Cengengesan aja daritadi??" tanya Asa ketika mereka selesai sarapan.

"Duhhh udah dibobok juga masih sensi aja..."

My Sexy Lecturer ~ RorAsaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang