Bab 4.

7.4K 379 3
                                    

Bella menghela nafas ia menatap langit-langit kamarnya dengan tatapan bingung "bagaimana ini?aku jadi tak tau harus apa,apa yang harus kulakukan?"tanyanya pada dirinya sendiri,lalu ia memejamkan matanya.

"Halo alex ini aku bella aku ingin memberikan jawabanku padamu".ucap bella saat alex mengangkat telfon darinya,sejenak tidak ada yang berbicara "baiklah,apa jawabanmu?".tanyanya lalu bella menghela nafas "alex,Jawabanku adalah..." "bella!ayo turun dulu!makan malam sudah siap!"teriak ibunya bella dari dapur lalu bella menutup handphonnya dengan tangan "baik bu!"ucap bella yang kembali menaruh handphonenya di telinga "sebaiknya kau datangi ibumu dulu,aku bisa menunggu"ucap alex "maaf ya,aku akan menelponmu nanti"ucap bella,lalu ia pun menutup telfon.

Kriing!kriing! Suara beker memenuhi kamar bella,perlahan bella membuka matanya dan melihat jam saat melihat jam matanya terbelalak kaget "Apa?! Jam 7?! Aku kesiangan!"ucap bella dengan terburu-buru.

Bella berlari sekuat tenaganya agar tidak telat masuk sekolah,ia tak percaya bahwa ia kesiangan,ini adalah pertama kali dalam hidupnya di sekolah ia kesiangan,Bella melihat gerbang sekolah yang masih terbuka juga masih banyak anak lain yang berjalan,bella mengurangi kecepatannya dan memasuki gerbang sekolah dengan tersenyum lebar "yes!aku nggak telat!"batin bella dengan riang

"hampir telat masih bisa tersenyum?" ucap seseorang dari belakang bella,lalu ia menoleh dan mendapati alex dibelakangnya "alex?sedang apa kau disini?"tanya bella dengan tatapan bingung lalu alex tersenyum dan mengelus kepala bella dengan lembut "tentu saja aku disini untuk menunggumu"ucap alex dengan enteng.

Pipi bella merona seketika dan alex menyadarinya "bella?kau tidak apa-apa?"tanya alex dengan lembut sambil menatap mata bella dengan cepat bella memalingkan wajahnya dan berjalan mendahului alex "kalau kita tidak segera kekelas nanti dihukum loh"ucap bella masih berjalan menjauh,alex tersenyum lalu berjalan menyusul bella.

"Bella,ada apa denganmu kemarin? Kau demam?"tanya tia teman sebangku Bella dan bella pun hanya tersenyum "iya,kemarin aku kurang tidur aja" ucap bella "lalu,bukankah yang menggendongmu itu alex anak kelas sebelah ya? Yang rumornya dia itu pembunuh bukan? Kok bisa sih??" Tanya lilian dan bella hanya menangguk "rahasia"

Bell pulang sekolah pun berbunyi semua murid keluar dari kelasnya masing-masing,saat bella hendak menemui alex sedang dikerumuni banyak wanita,sesaat bella tersentak tapi ia mengabaikan hal tersebut "hey,apa yang membuatmu berubah? Kau lebih baik sekarang" ucap salah satu gadis yang bergelantungan di tangan alex,bella melihat wajah alex yang kebingungan,dan tanpa sadar bella menghembuskan nafas kesal.

"Alex!"Panggil bella tanpa sadar,saat ia tersadar ia menutup mulutnya dan berjalan pulang,dengan cepat alex berlari kearah bella dan menangkap lengannya "bella tunggu, kenapa kau..."alex terdiam saat melihat wajah merona di pipi bella,dan dengan cepat bella memalingkan wajahnya "bella?"ucap alex dan bella pun berlari pulang kerumahnya meninggalkan alex yang terdiam.

Keesokkan harinya bella bangun lebih pagi dari biasanya, ia langsung berangkat sekolah,saat disekolah ia melihat kearah taman belakang yang dulu ia pernah masuki,bella berfikir untuk pergi kesana sebelum kekelasnya,saat ia mendekati gerbang taman belakang tercium bau busuk yang menyengat,karna penasaran bella memasuki gerbang tersebut dan mendapati mayat perempuan yang terbunuh,dengan cepat bella menutup mulutnya dan berjalan mundur,dan saat itu pun ia melihat alex berada di balik pohon dengan pisau di tangannya,ia pun berlari meninggalkan taman tersebut.

Saat pelajaran memasak bella tak bisa konsentrasi pada apa yang dibicarakan guru,bella merasa pusing dan ia pun tak sadarkan diri.

Bella membuka matanya dan mendapati dirinya berada di ruang uks dan ia pun mendesah kesakitan "kepalaku pusing" ucap bella "kau terkena anemia dan shock,bella apa yang membuatmu shock?" Ucap seseorang dari balik tirai,bella mengenal suara itu dan dengan cepat bella menutupi dirinya dengan selimut,"bella" ucap alex yang melihat bella ketakutan dan gemetaran, alex mendekati bella dan menyentuh pipi bella yang dingin "bella..." ucap alex yang terpotong karna bella mendorong alex "j..jangan sentuh aku...k..kau pembunuh..!"

Psycho loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang