After Tragedy - 05

104 27 1
                                    

Hari ini Nevan sudah siap dengan setelannya untuk pergi menuju hotel Calvin. Seperti yang di bicarakan sebelumnya, hari ini Nevan akan bekerja menjadi koki di hotel Calvin dengan gaji fantastis dan tanpa ada kata di pecat atau habis kontrak.

Nevan menjauhi pekarangan rumah dengan mengendarai mobilnya. Beberapa menit setelah berkendara, Nevan sudah tiba di hotel milik Calvin. Nevan membuka ponselnya sembari menunggu kedatangan Calvin yang ternyata masih dalam perjalanan.

"Permisi, dengan Tuan Nevan?"

Nevan yang mendengar namanya di sebut pun segera menoleh ke arah sumber suara dan mendapati seorang pria dengan setelan pegawai hotel.

"Iya, saya sendiri, ada apa ya?"

"Maaf bila kedatangan saya mengejutkan Tuan Nevan, saya ke sini ingin menyampaikan pesan dari Tuan Eric bahwa saya diberi perintah untuk mengantarkan Tuan Nevan menuju ruang pribadi milik Tuan Eric," ucapnya dengan sopan

"Baiklah, tolong antarkan saya ya."

"Baik, harap ikuti saya, Tuan Nevan."

Nevan mengikuti langkah orang itu dengan sesekali memerhatikan sekitar untuk menghafal tata letak. Terlebih lagi ternyata jalan menuju ruangan Calvin di buat seperti labirin sehingga jika tidak diperhatikan baik-baik, ada kemungkinan bisa tersesat atau salah melewati jalan.

Beberapa saat setelah melewati berbagai macam belokan, Nevan beserta orang yang memandunya sudah tiba di depan ruang pribadi Calvin.

"Ini ruang pribadi Tuan Eric, Tuan Nevan. Saya hanya bisa mengantarkan Tuan Nevan sampai sini saja dan Tuan Nevan bisa menunggu Tuan Eric di dalam."

Setelah orang yang memandu Nevan itu pergi, Nevan langsung masuk ke dalam ruang pribadi Calvin. Ruang pribadi Calvin bisa di katakan lebih mirip kamar dibandingkan dengan ruangan karena yang membedakannya adalah meja kerja yang berada di pojok dengan kursi yang di taruh menghadap ke arah jendela kamar hotel. Ruang pribadi Calvin juga terletak di lantai paling atas hotel dan tidak ada lift untuk menuju lantai paling atas tempat ruang pribadi Calvin berada.

Nevan duduk di sofa yang ada di sana sembari menatap sekitar. Tempat ini cukup nyaman untuk menetap dalam jangka waktu lama.

Tak berselang lama, pintu ruang pribadi Calvin terbuka dan terpampanglah sang pemilik ruangan yang sedari tadi sudah di tunggu kehadirannya.

"Apa lo menunggu lama?" Tanyanya setelah menutup pintu ruangan

"Bukan masalah. Jadi selanjutnya?"

"Ah iya, tunggu sebentar." Calvin terlihat mencari sesuatu di salah satu lemari yang ada di sana

Nevan mengernyitkan dahinya saat Calvin menghampirinya dengan setelan seragam khusus yang ia ambil dari lemari.

"Ini seragam khusus lo," menyerahkan seragam 

"Lalu?"

"Gue belum bilang ke lo kalau posisi lo cukup penting ya... I mean lo hanya akan melihat kinerja para koki dan kepala koki dalam mengerjakan tugas mereka. Di sini bukan hanya hotel saja yang ada, tetapi restoran dengan rasa terbaik dan pelayanan terbaik pun ada di sini. Gue percayakan masalah dapur kepada lo ya."

Untuk sesaat Nevan mencerna segala perkataan Calvin. Apa yang diucapkan barusan sungguh luar biasa. Jika seperti ini memang benar-benar tanggung jawab yang di pegang Nevan sungguh besar.

"Lo serius?" Tanyanya memastikan

"Iya, gue percaya."

Nevan benar-benar di buat tidak bisa berkata-kata oleh tingkah Calvin yang sebegitu mudahnya percaya. Bukan, bukan Nevan meragukan pertemanan mereka, hanya saja bukankah ini sedikit berlebihan meskipun mereka teman tapi ini merupakan dunia kerja di mana bisa saja ada tusuk-menusuk dari belakang.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 7 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

After Tragedy || NCT DREAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang