The Loyal 54

99 12 3
                                    



"sayang" becca membaringkannya setelah cukup lama mereka saling berpelukan "kamu adalah hal terindah yang kumiliki" becca mencium pipinya lembut "tapi kita tetap harus melakukan semuanya seperti yang sudah kita rencanakan"

Tatapan mata freen membuat becca menghela nafas,, freen sangat susah dibujuk "tapi kita bisa segera menikah jika kamu mau berubah pikiran tentang siapa yang akan mengandung anak kita nanti"

"jika seperti itu,, aku akan tetap pada keputusanku sayang,, aku yang akan mengandung anak kita" freen langsung mencium bibirnya lembut,, sejujurnya amarah freen sudah hilang sejak ia menceritakan apa yang terjadi,, lebih tepatnya saat becca mengatakan jika ia yang lebih dulu mencintai freen


. . . . . 


"sungguh??,, padahal jika kamu berubah pikiran,, kita bisa menikah saat sampai di Jepang nanti" sejak freen memutuskan agar ialah yang mengandung anak mereka nanti,, becca terus saja berusaha membujuk freen untuk membatalkan niatnya,, namun sampai saat ini freen tak berubah pikiran.

"sayang,, aku tak akan berubah pikiran" freen duduk,, dan ia membaringkan becca lalu duduk diatas perutnya "jika kamu yang mengandung anak kita,,, aku tak akan bisa duduk diatas seperti ini" Saat ini freen duduk diatas perut telanjang becca, karna ia hanya mengenakan bra,, tangannya pun menyusuri tubuh indah becca yang seputih kapas itu,,

Becca tersenyum menggoda saat kedua tangan freen berada di atas dadanya 


"sepertinya aku ngidam sekarang" freen berbicara pelan dan membuat becca langsung tertawa terbahak-bahak,, "sayang,,, kamu belum hamil hey" becca tak kuat dengan tingkah kekasih cantiknya ini,, kacau sudah

"tapi sepertinya aku sudah merasakannya,, aku pernah mencari tahu tentang ngidam,, dan disitu dikatakan,, ngidam adalah kondisi yang dialami oleh wanita yang sedang hamil, ketika ia begitu menginginkan sesuatu baik itu yang bersifat wajar maupun diluar batas kewajaran, dan sekarang aku merasakannya,,, aku sangat ingin menghukum anak nakal ini" muncul seringai nakal di wajah yang imut menggemaskan freen


Becca tersenyum saat melihat itu,, ia selalu suka dengan tatapan nakal freen yang membuatnya berkali lipat lebih seksi "lakukanlah"

"tentu,,, aku harus menghukum anak nakal yang sudah membuatku menangis" freen melepaskan kancing piyamanya sendiri dengan wajah menggoda dan langsung memukul tangan becca yang berusaha membantunya "kamu tak ku izinkan melakukan apapun" ia langsung mengikat kedua tangan becca menggunakan piyamanya


"nikmatilah hukumanmu Rebecca Patricia"



Freen langsung menundukan diri,, ia mundur dan melepaskan celana pendek yang digunakan becca,, ia kembali menindihnya dengan tangan terus menyusuri tubuh indah ini,,

"cium aku" becca kesulitan bicara karna freen terus saja memberikan rangsangan pada tubuhnya, namun sejak tadi freen tak menciumnya "aku tak akan menurutimu" freen berbicara sambil terus memberi kissmark di leher dan bahu mulus becca, dengan tangan kiri yang terus mengeremas pelan dada becca dari luar branya

"nghh" leguhan terus terdengar dari mulut manis becca "ahhh,," freen tersenyum saat becca terkejut

"sudah basah hmm??" freen langsung membuka cd dihadapannya dan membuangnya sembarangan "kamu sangat menginginkanku??"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: a day ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FREENBECKY || The LoyalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang