"Kamu kok diem? Kenapa?""Ah, enggak." Hemm... harum...
"Nando."
"Ya?"
"Kamu selalu wangi ya? Kamu mandi berapa kali sehari?"
"2 kali."
"Aku juga 2 kali. Tapi kok enggak bisa seharum kamu?"
"Aku juga pakai parfum."
"Benarkah? Pantas saja."
"Kenapa? Apa kamu tidak suka?"
"Aku suka kok. Suka banget malah. Hehehe..."
Yaps, bener. Nando pacarku yang paling wangi. Dimana pun dan kapan pun tubuhnya selalu wangi. Aku jadi ingin terus berada disisinya. Lelaki yang tampan dan kaya kebanyakan adalah seorang Playboy. Tapi kalau pacar seperti Nando, pasti hanya ada 1 dari 10.000.000 cowok di dunia. Jadi dia pacar yang langkah yang wajib aku pertahankan.
Hemmm... wanginya enggak berlebihan, aromanya menenangkan. Menyenangkan sekali berada disisinya seperti sekarang.
"Meluknya erat banget?"
"Memang kenapa? Enggak boleh meluk pacar sendiri?"
"Boleh-boleh saja. Tapi kalau meluknya sambil senyum-senyum sendiri..."
"Memang siapa yang senyum-senyum sendiri?"
"Kamu."
"Sok tahu."
"Ya tahulah."
"Tahu darimana?"
"Dari sini."
Eh... sepion? Astaga... jadi dari tadi dia tau kalau aku meluk dia sambil senyum-senyum sendiri? Aduh, malunya. Aku harus ngomong apa nih?
"Hehehe... ada yang salah tingkah nih. Tuh.. tuh.. mukanya memerah karna malu."
"Iihh... apaan sih? Udah lihat depan sana! Nanti kalau nabrak gimana?"
"Hehehe... iya iya. Udah peluk lagi aja. Enggak apa kok."
"Uh. Nyebelin!"
"Hehehe..."
Yaudah deh, enggak apa deh ketahuan. Toh ketahuannya juga sama pacar sendiri. Coba kalau sama orang lain dan di depan banyak orang baru boleh malu buanget. Hehehe... Hemmm... aroma tubuh Nando memang wangi. Enggak nyesel deh pacaran sama dia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Smell of Your Body
RomanceNamaku Kezya. Dan Nando adalah pacarku. Dia berbeda dari mantan-mantanku. Wajahnya tidak terlalu tampan dan bukan dari keluarga kaya. Tapi ada satu hal yang spesial dalam dirinya. Suatu hal yang membuatku mabuk kepayang saat berada disisinya.