Four

427 15 0
                                    

"Keyza. Keyza!" bisik Mella

"Apa?"

"Nanti hang out yuk!"

"Mella!"

"Yes, sir." Panggil Mr. Sigh, guru bahasa inggrisku.

"What are you doing?"

"Nothing, sir."

"Good. If that, please ansewer this quetion."

"Ehhmm... i don't know sir." jawab Mella pelan.

"wahahaha...." tawa mahasiswa dan mahasiswi di kelasku. Terutama aku.

Hang out? Pasti enggak bakal di izinkan. Bukan bunda yang enggak ngizinin. Tapi pacarku, Nando. Dia lebih mengutamakan pendidikan dari pada jalan-jalan. Mangkannya agar aku bisa lebih lama berada disisinya, aku selalu minta ditemani ke toko buku sebelum pulang ke rumah. Kalau aku minta ditemani ke tempat lain selain tempat yang tidak ada pendidikannya pasti dia bilang "Untuk apa kesana? Tidak ada untungnya untuk masa depan kamu.". Maklumlah, diakan mahasiswa yang cerdas dan berprestasi, buktinya dia selalu mendapat beasiswa karna nilai-nilai akademisnya yang bagus.

"Ok. See you next time."

"See you, sir." jawab mahasiswa-mahasiswi di kelasku serempak.

Kelas sudah selesai. Waktunya pulang. Asyik... bisa ketemu Nando lagi. Hehehe... aku dan dia janjian di perpus seusai kuliah. Hehehe...

"Keyza!"

"Ada apa sih Mel?"

"Ayo hang out!"

"Enggak ah."

"Kenapa?"

"Enggak penting."

"Busyet, sejak kapan kamu bosan shopping? Biasanya kamu yang paling semangat."

"Itukan dulu. Udah ya aku mau pergi dulu."

"Mau kemana?"

"Perpus. Bye."

Aku langsung bangun dari tempat dudukku dan berjalan keluar kelas. Sebelum aku keluar kelas aku sempat mendengar Mella berkata "Sejak kapan dia suka ke perpus?". Hehehe...

sebenarnya dulu aku memang tidak pernah ke perpus. Karna bagiku, disana itu membosankan. Mending shopping dari pada di sana. Tapi sekarang, aku lebih mbelain ke perpus dari pada shopping. Alasannya, karna ada Nando. Hehehe...

"Keyza." panggil Nando dengan suara pelan.

"Hey. Udah lama?" jawabku sambil duduk di depannya.

"Aku juga baru datang kok."

Aduh... banyak banget bukunya? Nando memang hobby baca ya. Pantas saja pintar. Eh... rambut Nando terkena sinar matahari. Rambut hitamnya terlihat berkilauan. Wajahnya terlihat serius membaca. Tatapan matanya fokus ke bacaan. Kalau dilihat-lihat, Nando itu keren juga. Bertanggung jawab, disiplin, cerdas, ramah, sopan, santun, tegas, dan dapat dipercaya pastinya. Waw... laki-laki yang sempurna. Dia pasti kelak akan menjadi suami dan ayah yang baik. Dan semoga akulah wanita beruntung yang telah mencuri hatinya. Amin.

***

Smell of Your BodyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang