Halo! Selamat bertemu kembali dengan NaCa. Semoga buku kedua ini akan menemani waktu luang kalian sebaik mungkin.
Jangan lupa itu beri vota dan komentar untuk menemaniku selama menulis.
—
Wanita itu berdiam diri layaknya hendak dilenyapkan bumi. Wajahnya tampak lesu tak ingin tersentuh, merasakan kehampaan yang begitu banyak hendak menyesap usia.
Tak terduga ponselnya berdering, menunjukkan seseorang tengah memanggilnya untuk berbicara.
Awalnya Jean-wanita itu-tak ingin mengindahkan ponselnya. Namun hati kecilnya terdorong untuk memberi kesempatan hari ini.
"Ca?"
"..."
"Aku udah ada di depan gedung apartemen. Kamu tidur?"
Jean tak menjawab sama sekali pertanyaan Jaemin, suami yang terdengar begitu cemas dan khawatir di seberang sana.
Tiba-tiba tangan Jean terjatuh di udara, disusul tubuhnya yang merosot turun hingga terjatuh. Tak berselang lama, ia menangis meski tak ada suara sesak yang seharusnya keluar dari dadanya.
Detik demi detik berlalu, pintu kamar terdengar bergeser, menunjukkan diri Na Jaemin yang terengah dan khawatir. Tas jinjingnya dilempar ke sembarang tempat, menyusul mata yang menemukan Jean sedang tidak baik-baik saja.
Sebelum menghampiri wanita itu, Jaemin melihat bayi yang tengah terlelap pulas di atas ranjang kecil. Bayi itu tak tertanggu sama sekali meski saja armosfer di sekelilingnya sedang bersitegang.
"Mama." Panggil Jaemin lembut, berusaha menenangkan Jean yang sedang kalut. "Hei, it's okay. Aku udah pulang."
Lelaki itu mendekap tubuh Jean, disapunya satu telapak tangan pada rambut Jean, berusaha memberi kepastian bahwa dunia masih berjalan. Tak sengaja Jaemin melirik sebotol pil kecil yang tercecer di atas karpet, membuatnya dapat menebak bahwa hal yang sama kembali terulang.
Ini bukan kali pertama Jean seperti ini.
"Gakpapa, semuanya normal. Kamu itu istri yang, kamu mama yang sangat hebat."
"Maafin aku, Na."
"Hei, memangnya kamu salah apa?"
"Aku ibu yang buruk untuk Jeremy, aku gak bisa untuk terus-"
Jaemin mengeratkan pelukannya, kini dirinya paham bahwa kesendirian Jean membuat mentalnya semakin memburuk.
"Maaf kalau aku sibuk lagi, mama. Maaf kamu sendirian sama Jeremy, kamu pasti lelah. Maafin aku."
Akhirnya tangis Jean terisak seperti anak kecil, meski pada kenyataannya, dia telah memiliki seorang bayi lucu yang menggemaskan.
Memori Jaemin kembali mundur, mengingat penjabaran tim medis mengenai hal yang sedang dialami Jean, usai melahirkan buah hati mereka.
* * *
Flashback.
"Nyonya Na sangat membutuhkan dukungan anda, Tuan Na. Traumanya sejak kecil, kejadian saat dirinya mengalami keguguran, dan hampir gak bisa memiliki anak itu sepertinya memicu pikirannya sampai membuat psikisnya belum terlalu siap untuk ini."
Jaemin tersenyum, mengangguk paham pada realita itu.
"Anda gak akan menjadikan ini beban, bukan?"
"Tentunya, dok. Dia istri saya, ibu dari anak saya. Saya sudah janji untuk menjaga dan membuat dia gak menderita. Saya menikahi dia untuk menemani dia."
"Ya, benar. Itu yang harus anda lakukan. Itu yang harus semua pasangan lakukan."
Jaemin melirik ranjang yang tengah menidurkan Jean. Tangan Jaemin terkepal, berusaha menguatkan dirinya yang tak ingin menjadi ayah sekaligus suami yang gagal untuk keluarganya.
Dia tak ingin siapa-siapa menjadi dirinya yang lama.
Baginya, Jean sudah sangat hebat mempertahankan kandungannya hingga melahirkan anak kecil yang tampan bahkan sangat menyerupai fitur wajah ayahnya. Mengingat kondisinya usai mengalami kecelakaan hingga didianogsa akan sulit memiliki keturunan. Tak akan ada yang dapat membayar lunas perjuangan wanita itu.
Selepas tim medis berpamitan pergi, Jaemin lalu bangkit, berjalan menuju ranjang Jean. Wanita itu pun mengerjapkan mata dengan sendirinya, merasakan langkahan sedang menyusul keberadaannya.
Pria itu-pria itu benar-benar menemaninya. Di sini, bersamanya. Tangan hangat itu tak pernah berubah, mengusap wajahnya diiringi kata-kata yang akan selalu memeluk jiwanya.
"Sehat-sehat ya, cantikku."
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
FEAR
Fanfiction❝Marriage is scary.❞ Perjalanan pernikahan keduanya memiliki banyak kendala usai masa lalu perlahan terungkap. Akankah semuanya tetap sama? © 2024 NA JAEMIN ー Marriage Life