A Journey Home

357 45 3
                                    

Happy reading guys!


--ooOoo--

Pagi itu, Lyra bangun dengan suasana hati yang cukup baik. Sinar matahari menerobos masuk melalui tirai tipis apartemennya, mengisi ruang dengan cahaya hangat. Dengan gerakan yang tenang, ia meraih ponselnya dan memeriksa jadwal harian serta notifikasi yang masuk. Masih ada waktu sebelum berangkat ke kantor, jadi ia memutuskan untuk meluangkan sedikit waktu menikmati kopi pagi sambil memandangi hiruk pikuk kota dari balkon kecil apartemennya.

Setelah sarapan ringan, Lyra mengenakan pakaian formalnya dan bersiap menuju kantor. Dengan dokumen yang tertata rapi di dalam tasnya, ia keluar dari apartemen dan berjalan menuju stasiun MRT terdekat. Ia selalu lebih suka menggunakan kendaraan umum seperti MRT atau Transjakarta daripada harus berkendara sendiri dan terjebak di kemacetan Jakarta. Perjalanan dengan MRT pagi ini terasa menyenangkan, kereta berjalan mulus dan Lyra bisa duduk sembari mendengarkan musik di earphone-nya. Di dalam kereta MRT, Lyra menikmati ketenangan perjalanan pagi, meski pikirannya masih terpecah. Wajah Mees muncul di benaknya, terlebih setelah rumor mengenai dirinya yang akan bergabung dengan timnas Indonesia mulai terdengar di mana-mana.

Sesampainya di stasiun tujuan, Lyra turun dan berjalan ke arah kantor. Udara pagi di Jakarta masih cukup segar, meski hiruk pikuk mulai terasa. Ketika sampai di lobi kantor, ia menyapa beberapa rekan kerja yang juga baru tiba, kemudian langsung menuju meja kerjanya.

Di meja kerjanya, Lyra mulai mengatur beberapa tugas dan mengecek email. Tak lama setelahnya, suasana kantor mulai lebih ramai, terutama ketika beberapa rekan kerja mulai membicarakan pertandingan malam nanti antara Indonesia melawan Arab Saudi. Seperti yang ia duga, rumor tentang Mees telah menyebar bahkan di kalangan teman-temannya. Rumor tentang Mees yang akan bergabung dengan timnas Indonesia semakin menjadi topik utama, dan seolah semua orang di kantornya ikut terlibat dalam percakapan tersebut.

"Eh, Lyra! Kamu udah denger belum, soal Mees Hilgers? Katanya dia bakal gabung ke Timnas Indonesia!" Rani datang menghampirinya dengan senyum lebar di wajahnya. Rani terlihat sangat bersemangat, seperti biasa ketika membahas timnas. Dia dikenal di kantor sebagai penggemar fanatik, cegil yang selalu update dengan segala informasi tentang Timnas melalui TikTok, Instagram, dan platform lainnya.

Lyra menatap Rani sambil tersenyum tipis, "Iya, aku udah denger. Lumayan heboh ya di sini,"

Raka, yang duduk di meja sebelah, ikut menimpali. "Heboh banget! Bayangin, Mees Hilgers, pemain Belanda yang udah lama kita incar buat gabung Timnas, akhirnya bakal main buat Indonesia!" Suaranya penuh semangat, dan dia terlihat sangat antusias.

Sita, yang baru saja datang membawa kopi, duduk di sebelah mereka. "Serius? Itu beneran, ya? Gue kira cuma rumor aja,"

Lyra menahan senyum kecilnya, berusaha tetap tenang meski semua orang seolah tahu lebih banyak tentang Mees. "Kayanya sih iya. Apalagi katanya dia bakal ikut di pertandingan lawan Australia,"

Rani mengangguk. "Iya, katanya pertandingan lawan Australia di GBK bakal jadi debut pertamanya di timnas. Gila sih, kalau bener!"

Raka melanjutkan, "Fans udah lama banget nunggu Mees gabung. Dulu katanya dia masih mau fokus di club, kayaknya sekarang dia udah pertahanin posisi utama dan juga udah dapet banyak menit bermain di clubnya. Makanya baru sekarang dia bisa gabung Timnas,"

Sementara mereka mengobrol, Lyra mencoba fokus ke pekerjaannya, namun sulit untuk mengabaikan obrolan seputar Mees.

Sita: "Eh, Lyra, kamu kan sempet tinggal di Belanda. Dulu kamu pernah ketemu dia nggak?"

Between Us | Mees Hilgers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang