Rebirth of Joy

Bab 6

◎Mayat yang Berbicara◎

Di Kuil Raja Naga pada larut malam, lampu menyala dan mati pada waktu yang berbeda-beda, dan seseorang berbisik pelan.

Tiba-tiba terdengar jeritan tajam yang menyebabkan anjing-anjing di desa itu mulai menggonggong.

Dibandingkan dengan anjing-anjing yang ketakutan, Douzi, yang paling dekat, tetap diam.

Mayat yang diatur Yang Yi dibungkus dengan tirai kuning dan ditempatkan di sudut. Douzi berbaring di sampingnya, mulutnya menempel di kepala mayat, tetapi matanya yang gelap melihat ke depan.

Di bawah lampu minyak di seberang mereka, Sui Ziyun membisikkan sesuatu kepada Shiqi Lang, tapi Shiqi Lang linglung dan melirik ke depan dari waktu ke waktu.

Prajurit yang baru saja berteriak itu sudah setengah sadar. Dia sedang menggigit sepotong kain kasar yang terlipat di mulutnya, wajahnya dipenuhi keringat dingin, dan kerah di lehernya basah.

Lengan di lengan kanannya telah dilepas, memperlihatkan lengannya, dan sekarang ada bekas jahitan baru, bengkok, seperti kelabang di lengannya, dengan darah mengalir dari jahitannya, membuat bekas luka itu semakin mengejutkan.

Dan setiap jarum dan benang bergerak, tubuhnya sedikit bergerak, dan tidak ada warna di wajahnya.

Yang Yi menyelesaikan jahitan terakhir dan mengikat simpulnya.

Jubahnya sudah berlumuran darah, belum lagi lengan bajunya.

Ketika dia berbalik setelah melakukan semua ini, wajahnya, seperti hujan salju pertama di musim dingin, memiliki sedikit rasa cemberut di atas rasa dinginnya.

Sui Ziyun menyaksikan tanpa daya saat dia setengah menangkupkan tangannya yang berdarah, menatap dingin dengan kilatan di matanya, dan berpikir dalam hati: “Sekarang dia memang terlihat seperti tukang daging berdarah dingin.”

Lang Ketujuh Belas tertawa sinis. Dia berdiri dan berkata, "Oke? Terima kasih, Tuan Yang."

Yang Yi mengerucutkan bibirnya: "Tuan, saya tidak pandai menangani luka serius seperti itu. Penjajaran tulang yang patah tadi mungkin tidak benar, dan meskipun sejajar, mungkin tidak akan sembuh dengan baik. Selain itu, miliknya cederanya terlalu serius. Apakah dia bisa bertahan?" Sulit untuk mengatakan apakah itu hidup atau mati."

Seventeen Lang menatap wajahnya dan menemukan ada sedikit darah yang memercik di pipinya, yang sebenarnya menambahkan sedikit pesona aneh pada wajah yang terlalu dingin dan acuh tak acuh ini.

Dia terbatuk dan berkata: "Lakukan yang terbaik dan patuhi takdir. Saya sangat berterima kasih kepada Anda karena mampu melakukan ini."

Yang Yi tidak bisa menahan diri untuk tidak bersenandung: "Anda tidak perlu mengatakan ini, Tuan. Bolehkah saya menyerahkannya kepada Anda apakah Anda melakukannya atau tidak?"

Dia baru saja hendak beristirahat, tetapi dua bawahan Seventeen Lang tiba-tiba masuk dan "mengundang" dia untuk mengunjungi kembali tempat lamanya di Kuil Raja Naga tanpa penjelasan apa pun.

Sui Ziyun melihatnya melirik ke arahnya dan berkata sambil tersenyum: "Ini bukan kesalahanku. Aku hanya mengatakan sebelumnya bahwa aku tidak akan pergi ke sekolah untuk membuat masalah. Kali ini aku tidak pergi ke sekolah, dan Saya tidak mengundangnya secara pribadi. Itu dia......" Dia menunjuk Shiqilang, "Dia mengatakan bahwa dia adalah seorang dokter yang terampil dan membutuhkan bantuan, jadi dia melakukannya pada larut malam."

Yang Yi tahu bahwa dia pandai berkata-kata, dan sudah menduga ada sesuatu yang tersembunyi dalam janjinya sebelumnya, jadi dia terlalu malas untuk memperhatikannya sekarang.