CHAPTER 2

6 1 1
                                    


II Dua

Marissa mengerjapkan matanya ketika cahaya matahari terasa menusuk dan masuk ke dalam tanya. Ia dengan perlahan memperjelas pandangannya yang kabur. Hal pertama kali yang dia lihat adalah gorden putih tinggi besar yang terbang dan tergeser terkena angin sehingga cahaya matahari masuk dan mengenai wajahnya.

Kemudian melihat kearea kamar Marissa dengan eran menatap setiap hiasan mawar putih yang memenuhi kamar bahkan dilantai. Dinakas disebelah lengan kananya terdapat nampan sarapan pagi dengan segelas susu dan ada seikat mawar merah diatasnya.

Pertanyaan nya adalah dimana dia sekarang, dan apa yang terjadi kepadanya kenapa Marissa tidak dapat mengingat sesuatu sekarang. Dan pakaian apa yang dia kenakan. Ini seperti sebuah gaun tetapi sangat lembut dan nyaman saat dia memakainya.

Suara pintu terbuka seorang perempuan terlihat familiar dimatanya tetapi dia tidak ingat mengenal perempuan itu.

"oh ya ampun yang mulia ratu anda sudah terbangung." Kagetnya perempuan itu ketika melihat Marissa yang duduk diranjang.

"Ratu? Ratu apa? Heum apa kau tau ada dimana aku sekarang?" Marissa terlihat bingung, bagaimna bisa putri buangan sepertinya dipanggil seorang ratu benar-benar konyok. Astaga sepertinya dirinya masih berada didalam mimpi dan mengkhayal menjadi seorang ratu.

Marissa terkekeh dan tertawa geli, perempuan didepannya menatap aneh dan mencoba ikut tertawa.

"ya ampun, apa kita didalam dunia mimpi sekarang? Siapa namamu? Mari berkelanan mungkin kita bisa berteman di dunia mimpi ini kan"

"ya mulia, saya izin menjawab pertanyaan anda yang mulia. Tentu saja anda adalah calon ratu negeri kami dan dimana anda berada sekarang anda ada di castel Lumina yang mulia."

Kekehan Marissa terhenti ketika mendengar jawaban dari Prempuan didepannya. Perempuan ini masih terlihat muda tidak cukup muda mungkin seumuran dengannya yang masih berumur 17 tahun. Dari pakainnya marissa seperti pernah melihatnya seperti pelayan-pelayan disebuah kerajaan bedanya pakaian perempuan didepannya sedikit terlihat lebih mewah dan mahal.

"aku pikir sepertinya hanya lelucon kan. Tapi tunggu kau belum menjawab pertanyaan ku siapa namamu dan apa pekerjaamu?"

Mendengar pertanyaan Marissan dengan cepat perempuan itu berlutut dan bersujud disamping tempat tidurnya. Tentu saja aksinya mengejutkan Marissa,

"Mohon ampunkan saya yang mulia Ratu, saya lupa memperkenalkan diri saya. Tolong hokum dan bunuh saya atas kelalaian saya yang mulia. Nama saya Darra yang mulia, saya pelayan pribadi anda sekaligus pemimpin pelayan dikediaman castel Lumina yang mulia."

"tidak perlu lakukan hal seperti itu, bersujud dihadapan manusia lain kau mau menjatuhkan harga dirimu sendiri ya. Bangunlah. Aku sudah mengenal namamu jadi aku panggil kau darra ya"

Marissa turun dari ranjangnya menarik tangan Darra untuk bangkit dari sujudnya. Darra untuk pertama kali dalam hidupnya setelah melayani setiap putri ataupun ratu dan bangsawan lainnya Marissa ada orang satu-satunya yang tidaj gila hormat dan membantunya untuk berdiri dari hormatnya.

"terima kasih yang mulia"

Marissa tersenyum dengan lembut, dia langkahkan kakinya diatas banyaknya kelopak bunga mawar putih menuju jendela untuk melihat tempat dirinya berada sekarang.

Marissa terpaku, melihat apa yang ada diluar jendelanya sekarang. Apa ini, ini sungguh sebuah mimpi bukan. Bagaimana tidak lihatnya ap aitu seekor kuda bersayap baru saja lewat didepannya. Dan disana lihat gunung-gunung taman-taman yang indah dan binatang-binatang berkelip yang berterbangan itu.

THE QUEEN OF FLUTTERFIELD MARISSATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang