○○○
○○○
~Chapter 6~
~Isi hati yang meluap~
○○○
○○○Enam hari telah berlalu begitu saja, hubungan antara Frian dan Karisa masih tidak ada perkembangan meskipun Frian sudah mengatakan kepada Karisa untuk menjadi lebih terbuka. Selain itu Frian juga tidak terlalu bersikap agresif agar semuanya tetap normal, karena jika Karisa tidak mau terlalu dekat dengannya maka dia juga tidak akan mendekatinya.
Selain itu saat ini sihir Karisa sudah mencapai tingkat lima, di masa lalu dia butuh waktu berbulan bulan untuk mencapai sihir tingkat empat namun saat ini dia hanya naik dalam kurun waktu enam hari.
Hal itu bisa terjadi karena dia sudah pernah berada di tingkat lima jadi tidak sesulit itu bagi dia untuk naik lagi.
"Akhirnya, aku menguasai sihir tingkat lima."
Saat ini Karisa sedang berada di ruang kerja pribadinya, dia baru saja selesai latihan dan dia berhasil meningkatkan kekuatan sihirnya ke tingkat lima.
Setelah latihan selesai dia kemudian tiduran di sofa panjang karena merasa kelelahan, dia lalu menatap ke arah cicin yang ada di jari manisnya dan memikirkan masalah Frian.
"Semenjak kejadian enam hari yang lalu, Frian beberapa kali mengatakan kalimat kepadaku saat kita sedang makan bersama, meski itu hanya basa basi tapi dia benar benar mencoba untuk jadi lebih akrab dengan diriku sesuai perkataannya."
Frian beberapa kali mengajak bicara Karisa, namun dia tidak terlalu berusaha keras seperti seseorang yang sangat putus asa, jadi dia hanya mengucapkan hal hal yang diperlukan saja dan tidak berlebihan.
"Menjadi suami istri yang akrab ya... Benar benar konyol sekali, mana mungkin aku dan dia bisa menjadi seperti itu."
"Tapi kalau dipikir pikir, sikap Frian memang agak berubah meskipun itu hanya sedikit, dia kali ini tidak menjauhiku seperti di kehidupan yang sebelumnya."
"Tapi meski begitu sikap dinginnya masih tetap lsama, dia tetap mengatakan kalimat yang singkat dan tatapan matanya selalu tajam, selain itu dia juga masih tidak tersenyum."
Meski terlihat tidak peduli, Karisa tetap memperhatikan gerak gerik Frian jadi dia menyadari beberapa perubahan dari sikap Frian.
Tok! Tok! Tok!
"Silahkan masuk." Karisa langsung duduk dengan benar saat mendengar suara ketukan pintu.
"Permisi nona, Tuan memanggil anda ke ruangan kerjanya," ucap pelayan.
"Kenapa dia memanggilku?" tanya Karisa
"Saya tidak tau," jawab Pelayan.
Jujur saja Karisa tidak mau menemui Frian, tapi karena dia juga penasaran jadi dia pergi ke ruangannya Frian.
Selama perjalanan Karisa terus berpikir, dia berpikir kira kira apa yang akan Frian lakukan saat dia sampai di sana, karena Frian tidak pernah memangilnya seperti saat ini.
"Entah kenapa Frian jauh lebih terbuka di kehidupanku yang kali ini, apa jangan jangan sikapku yang dingin terhadapnya merubah itu semua?"
○○○
Saat ini Frian sedang sendirian di ruang kerjanya, dia duduk di bangku kerjanya dan membaca catatan yang di tulis oleh Yosef. Catatan itu berisi informasi tentang apa saja yang dilakukan oleh Karisa belakangan ini.
Frian sangat fokus membaca catatan itu, dia juga terlihat sedikit heran karena semua kegiatan yang dilakukan Karisa sama persis seperti di dalam novel. Memang ada beberapa perbadaan, tapi perbedaan itu tidak terlalu penting sampai membuat Karisa bisa dicurigai sebagai orang yang berbeda.
"Hampir semua kegiatannya sama, Karisa masih suka pergi ke kebun bunga di pagi dan sore hari, dia juga masih suka olahraga lari di dalam gedung latihan, dan yang paling penting dia selalu minum teh di siang hari di bawah pohon besar yang ada di halaman belakang."
"Dengan semua informasi ini, mustahil kalau Karisa adalah seseorang yang bertransmigrasi seperti diriku."
"Kalau begitu, artinya Karisa yang ada di dunia ini adalah Karisa yang sama dengan Karisa yang ada di dalam novel."
Frian kemudian menyender kebelakang dan kepala dia menghadap ke atas, dia lalu mengambil nafas panjang sambil memasang raut wajah yang sangat kosong.
"Aku bingung, kalau Karisa yang saat ini adalah Karisa yang sama, kenapa dia bersikap seperti ini?"
"Kenapa dia berusaha menjauh tidak seperti cerita aslinya?"
Tok! Tok! Tok! Karisa telah datang
"Ahh... Dia sudah datang, mari kita kembali seperti biasanya."
Karisa masuk ke dalam Ruangan dengan raut wajah yang sangat datar, dia dengan sengaja memberikan ekspresi seperti itu untuk menunjukan kepada Frian kalau dia tidak senang ketika dipanggil ke tempat ini.
"Ada apa? Kenapa memanggilku ke sini?" Karisa duduk di kursi sofa dengan melipat kaki dan juga tangannya, dia mengalihkan pandangannya ke arah bawah agar tidak bertatapan langsung dengan mata Frian.
"Kamu sepertinya kesal sekali, padahal aku cuma ingin memberikanmu ini." Frian meletakan sebuah kotak di atas meja, kotak itu berwarna hitam dan terlihat sangat mewah.
"Kotak apa itu?" tanya Karisa.
"Lihatlah sendiri kalau kamu penasaran," jawab Frian
"Aku tidak tertarik," balas Karisa.
"Yakin kamu tidak tertarik? Tapi sepertinya kamu terlihat sangat penasaran dengan isi dari kotak ini."
"Sudah kubilang aku tidak tertarik."
"Jangan bohong, kau tidak ahli dalam hal itu."
"Ugh... Baiklah, aku memang penasaran."
Karisa berdiri dari sofa dan melangkah mendekati meja Frian, dia lalu mengambil kotak hitam itu dan juga membukanya.
"Gaun?" Ternyata usi kotak itu adalah sebuah gaun yang sangat amat indah, Frian sudah menyiapkan hadiah ini sejak enam hari yang lalu.
"Apa kamu suka?" tanya Frian.
"..." Karisa terdiam sebentar dan raut wajahnya terlihat sedikit aneh.
"Kenapa? Kenapa kamu memberiku gaun mahal seperti ini?" tanya Karisa.
"Sebentar lagi akan ada festival olahraga kerajaan dan aku ingin kamu terlihat cantik di hadapan semua orang, selain itu aku juga baru sadar kalau aku belum pernah memberimu hadiah sebagai seorang suami. Oh iya, aku juga berharap kalau kita bisa lebih akrab setelah aku memberikan gaun ini," jawab Frian
bleb! Tiba tiba Karisa melempar gaun itu ke wajah Frian dengan sangat keras, raut wajahnya juga terlihat sangat kesal dan matanya mulai mengeluarkan air mata.
"Cowok Brengsek!" teriak Karisa.
○○○
~Bersambung~
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] THVRW - Transmigration Husband Vs Regressor Wife
FantasyFrian adalah seorang transmigrator dan Karisa adalah seorang regressor, mereka berdua merupakan sepasang suami istri yang tau masa depan, akan tetapi mereka berdua tidak tau kalau masing masing dari mereka mengetahui masa depan. Frian yang berasal d...