○○○
○○○
~Chapter 20~
~Tekad~
○○○
○○○"Kamu... Siapa...???"
Karisa berdiri disebuah tempat aneh yang sangat amat luas, tempat itu dipenuhi dengan air seperti sedang berada di tengah lautan yang tenang. Langit di tempat itu berwarna merah dan awannya berwarna hitam pekat, suasana di sana juga sangat mengerikan hingga bisa membuat orang orang merasa ketakutan.
"Hei, jawab aku, kamu ini siapa? Kenapa kamu sangat mirip denganku?"
Saat ini di hadapan Karisa terdapat seorang wanita muda yang mirip dengan Karisa, kita sebut saja wanita itu sebagai kloning karena dia dan Karisa merupakan orang yang sama.
"Karisa, kenapa kamu malah memaafkan Frian?" Kloningan itu mulai berbicara, ekspresi dia terlihat sangat dingin lalu nada suara dia terdengar sedikit kesal bercampur dengan amarah.
"Apa maksudmu? Aku tidak akan pernah memafkan Frian." Karisa terlihat serius, dia dengan percaya diri berkata kalau dia sangat membenci Frian.
Kloning Karisa tiba tiba melangkah mendekati Karisa dan berkata seperti ini, "aku tidak membicarakan Frian yang ada di masa lalu tapi aku membicarakan Frian yang saat ini."
"..." Karisa hanya terdiam dan tidak mengatakan apa apa.
"Kenapa kamu diam saja?" Kloning itu mulai berbicara dengan nada yang tinggi.
"Bagaimana bisa kamu memaafkan pria yang sudah menuduhmu berselingkuh?" ekspresi kloning itu sekarang berubah yang asalnya dingin dan datar menjadi agak marah.
"..." Karisa masih terdiam, dia benar benar tidak tau harus jawab apa.
"KARISA! JAWAB AKU! KENAPA KAMU MALAH MEMAAFKAN DIA?"
"KENAPA?"
"KENAPA?"
"KENAPA?"
"KAMU HARUS INGAT! GARA GARA FRIAN KAMU HIDUP DALAM PENDERITAAN."
"LALU GARA GARA FRIAN, KAMU DIBUANG OLEH AYAHMU SENDIRI DARI KELUARGA KERAJAAN."
"GARA GARA FRIAN, SEMUA ORANG MEMANDANG RENDAH KAMU DAN MENGANGGAP KAMU SEBAGAI PELACUR."
"DAN YANG TERAKHIR, GARA GARA FRIAN KAMU MATI DENGAN SANGAT MENGENASKAN DI HADAPAN SEMUA ORANG."
"KENAPA?"
"KENAPA?"
"KENAPA?"
"JAWAB AKU!!! KENAPA KAMU MALAH MEMAAFKAN FRIAN!!!"
Karisa terlihat ketakutan, kata kata kloningan itu benar benar menghantui pikiran Karisa.
"KARISA!!!" teriak kloningan itu tepat dihadapan muka Karisa.
Karisa kemudian terbangun dari tidurnya, jadi rupanya yang tadi itu hanyalah sebuah mimpi dan di mimpi itu dia bertemu dengan dirinya sendiri.
"Apa apaan mimpi yang barusan." Badan Karisa penuh dengan keringat, nafas dia juga sedikit berat gara gara mimpi barusan.
Karisa kemudian duduk, dia lalu melihat ke arah Frian yang masih tertidur di sebelahnya.
"Orang yang ada di mimpi itu siapa? Kenapa dia mirip denganku? Apa jangan jangan dia adalah diriku sendiri?"
Karisa terus melihat ke arah Frian, kata kata kloningan yang ada di dalam mimpinya masih terus menghantuinya dan itu membuat dia sangat terganggu.
"Sudahlah tidak usah dipikirkan, lagian itu hanya mimpi belaka."
"Bentar lagi juga aku pasti akan melupakannya."
Satu jam kemudian Frian akhirnya bangun dari tidurnya dan saat itu sudah jam enam pag.
"Tumben Karisa bangun terlebih dahulu." Frian melihat ke arah samping dan tidak melihat Karisa di sebelahnya.
wajah Frian masih sangat ngantuk, namun dia memaksakan diri untuk bangun karena dikehidupan lamanya dia terbiasa untuk bangun pagi.
"Awww..." saat Frian ingin masuk ke dalam kamar mandi, kepala dia terjedot pintu karena Karisa tiba tiba membuka pintu itu dari dalam.
"Ah, maaf, aku tidak sengaja." Karisa keluar dari kamar mandi dan langsung meminta maaf, dia sudah ganti baju ke pakaian yang sangat rapih.
"Tidak apa apa, kalau begitu permisi, aku mau masuk." Frian terlalu ngantuk untuk bereaksi, dia langsung masuk ke dalam kamar mandi seoalah olah tidak terjadi apa apa.
setelah Frian masuk, Karisa kemudian sedikit tersenyum dan berpikir seperti ini, "ekspresi Frian lucu juga."
"Tidak! Tidak! Tidak! Kenapa aku berpikir demikian?"
○○○
Hari ini adalah hari pertama Frian resmi bekerja, dia saat ini akan segera menjabat sebagai komandan kesatria dan acara pelantikan dia akan diadakan pada jam sembilan pagi.
Frian dan Karisa saat ini sedang bersiap siap untuk pergi ke tempat pelantikan yang akan di lakukan di dalam kastil kerajaan. Lalu acara pelantikan itu juga akan dihadiri oleh banyak petinggi kesatria dari berbagai macam daerah, selain itu para bangsawan dan rakyat biasa juga bisa menonton acara pelantikan ini.
"Kamu yakin bakal ikut acara ini?" Frian sangat khawatir dengan keadaan mental Karisa, dia takut kalau Karisa akan menggila lagi jika bertemu dengan Keraken.
"Mau tidak mau aku harus datang, aku tidak ingin muncul rumor aneh tentang hubungan kita jika aku tidak hadir." Karisa terlihat cukup tenang untuk seseorang yang akan bertemu dengan trauma terbesarnya.
"Tapi bagaimana dengan keadaanmu nanti? Bagaimana jika kamu mengalami hal tidak mengenakan seperti kamarin malam?" tanya Frian.
"Kamu ini terlalu banyak bicara, Frian yang aku kenal tidak sebawel ini," jawab Karisa.
"Dasar, padahal aku sedang khawatir dengan keadaanmu." Frian terlihat jengkel.
"Iya aku tau, terima kasih sudah merasa Khawatir."
Karisa mungkin berkata demikian sambil memasang senyuman, akan tetapi di dalam lubuk hatinya dia merasa ketakutan karena harus bertemu dengan ayahnya lagi.
"Jujur aku sangat takut, tapi aku juga tidak boleh terus seperti ini, aku harus melawan rasa takutku untuk masa depan yang lebih baik."
"Aku tidak bisa terus terusan menangis seperti wanita yang lemah dan menghindari kenyataan, aku itu kuat! Aku pasti bisa melawan traumaku! Aku hanya perlu latihan secara perlahan!"
"Lagi pula ada Frian di sisiku yang siap untuk memhantuku jika terjadi suatu masalah."
Karisa terlihat sangat bersemangat untuk melawan trauma masa lalunya, hal itu terlihat sangat jelas dari ekspresinya bahkan membuat Frian bisa menebak apa yang sedang Karisa pikirkan.
"Karisa sepertinya sudah menetapkan hatinya, dia memilih untuk melawan trauma masa lalunya dari pada terus menghindar."
"Itu pilihan yang bagus, lagi pula tidak mungkin dia akan mengindar selamanya."
Frian merasa senang, meskipun dia menyarankan Karisa untuk tidak hadir, sebenarnya dia masih berharap agar Karisa hadir ke acara itu dan melawan traumanya.
"Jika itu yang kamu inginkan maka terserah saja. aku tidak akan terlalu peduli asalkan kamu tidak membebaniku seperti kemarin malam," ucap Frian
"Iya iya, aku tidak akan membebanimu, tapi jika terjadi sesuatu, tolong bantu aku," balas Karisa.
○○○
~Bersambung~
○○○
KAMU SEDANG MEMBACA
[Tamat] THVRW - Transmigration Husband Vs Regressor Wife
FantasyFrian adalah seorang transmigrator dan Karisa adalah seorang regressor, mereka berdua merupakan sepasang suami istri yang tau masa depan, akan tetapi mereka berdua tidak tau kalau masing masing dari mereka mengetahui masa depan. Frian yang berasal d...