Hi, Ini merupakan cerita ke tiga aku, semenjak memilih untuk mengasah kemampuan menulis ku, di dunia Orange ini😁
Cerita ini bakal aku uptude setiap sabtu ya🙏
Tandain kalau misalnya ada Typo⚠️
Selamat membaca ☺️
■■■■
Pagi hari pukul 07 kurang seorang Remaja yang sudah siap dengan pakaian seragamnya seperti seragam anak SMA kebanyakan yakni putih abu abu
Setelah siap, Remaja itu langsung berjalan keluar kamarnya yang berada di lantai dua rumahnya
Setelah itu ia langsung berjalan menuruni anak tangga, menuju lantai satu rumahnya
Saat berada di lantai satu rumahnya, ia mendapati Ayah tirinya, Bundanya, serta Adik, hasil dari pernikahan Ayah tirinya berserta Bundanya, sedang menunggunya untuk sarapan di meja makan, dengan tampa ekspresi, dan tatapan tajam, seperti sorot mata burung Elang, yang sedang memantau mangsanya, ia terus berjalan melewati Ayah tiri, Bunda, serta Adiknya yang sedang berada di meja makam
"Freyan, kamu gak sarapan dulu nak", tanya sang Ayah tiri, yang hanya dapat tolehan sebentar dari Freyan, dan langsung beranjak pergi keluar rumahnya tampa memperdulikan atau menjawab pertanyaan dari Ayah tirinya
Bundanya yang melihat itu, langsung memegang tangan Ayah tirinya "Yah, Ayah yang sabar ya, dalam menghadapi sikap Freyan, Bunda yakin, lama kelamaan Freyan akan menerima kehadiran Ayah kok", ucap Bundanya sambil tersenyum kepada Ayah tiri Freyan, dan hanya dibalas dengan senyuman simpul dari Ayah tiri Freyan
Sesampainya Freyan di luar rumahnya, ia langsung berjalan menuju garasi rumahnya, untuk mengambil motor pemberian mendiang Almarhum Ayah Kandungnya, yakni Motor Kawasaki Ninja h2r, yang memiliki harga cukup fantastis yakni 760 juta
Sesampainya Freyan di Garasi rumahnya ia langsung menyalakan Motornya lalu mengenakan jaket kebanggaannya yang didominasi warna hitam serta beruliskan Nova Nexus lalu dengan segara menjalankan motornya keluar dari gerbang rumahnya
Remaja yang sedang dalam perjalanan menuju sekolahnya ini bernama Freyansa Bumi Reksa Wardana, seorang Pemuda yang memiliki wajah yang terbilang sangat tampan dan memiliki tatapan elang serta sangat jarang memunculkan senyumanya, Freyan juga orang yang gak kenal yang namanya basa basi atau omong kosong, maka dari itu dia lebih pilih diam dari pada banyak omong, dan paling benci yang namanya menunggu, dan membuat orang lain menunggu, sekarang ia sedang bersekolah di salah satu sekolah elit yang berada di Jakarta, yakni SMA Air Langga
Di tempat lain, ada tiga motor sport juga yang sedang dalam perjalanan menuju ke sekolah mereka, motor mereka dan jaket mereka sama-sama di dominasi warna hitam, serta di belakang jaket mereka betuliskan Quantum Quel saat dalam perjalanan salah satu dari mereka melihat Freyan yang sedang berkendara sendirian
"Do Do, Itu si Freyan, Do", ucap salah satu dari mereka
"Ya udah tunggu apalagi Kejar", titah dari orang yang di panggil Do tadi
Mereka langsung menambah kecepatan motor mereka, untuk mengejar Freyan
Sesampainya mereka di samping motor Freyan, mereka langsung menggeber-geber kenalpot motor mereka
Freyan yang mendapatkan perlakuan seperti itu dari anak-anak Quantum Quel, hanya melirik sekilas kepada mereka, lalu menambah kecepatan motornya, dan aksi kejar-kejaran pun di mulai
Dalam aksi kejar-kejaran terkadang Freyan melakukan aksi Whelie, atau aksi Freestyle yang mengangkat ban depan motornya dan sesekali melirik ke arah anak-anak Quantum Quel yang berada di kiri dan kanannya
Aksi kejar-kejaran itu sampailah ke Rel kereta api, yang palang Rel kereta apinya sudah mau menurun dan sirine berbunyi pertanda kereta api mau lewati Rel tersebut
Freyan yang melihat itu bahkan tidak mengendorkan gas motornya, malahan ia menambah gas motornya, masinis kereta api sudah membunyikan klakson kereta api, tetapi Freyan tidak menghiraukan itu, ia terus menambah kecepatan motornya, dan menghindari aksi tabrakan antara ia dan kereta api serta meninggalkan anak-anak Quantum Quel yang tertinggal jauh di belakang
Setelah itu Freyan hanya menengok kebelakang kemudian menjalankan motornya kembali
"Ah sial", umpatan dari salah seorang yang mengejar Freyan, sambil memukul tangki motornya
"Sabar Do, nanti kalau kita ketemu sama dia, kita habisi dia", ucap salah satu dari temannya
"Ya udah yuk jalan lagi", ajak temannya yang satunya lagi
Mereka langsung memutar arah motornya, lalu melanjutkan perjalanan mereka menuju sekolah
Setelah aksi kejar-kejaran tadi Freyan tidak meneruskan perjalanannya menuju sekolah, melainkan ke salah satu cafe, tempat dimana ia dan teman-temannya biasa kumpul bolos sekolah
Tube Continue
Untuk Catsnya menyusul ya 🙏
Liat Hestag ini tentang kisah mereka berdua
Seu Nex Chapter Bro And Sis
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Freyan
Подростковая литература[Dear Freyan is the Author's third story] [Kalau suka, bisa di follow ya]