Chapter IV

691 137 15
                                    

Disclaimer

Cerita ini di buat atas dasar fiksi semata, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun
_________________________________________

Hepy Reading guys

Saat Ini Freyan dan anak-anak Nova Nexus yang lain sedang nongkrong di rooftop sekolah, ada yang main Game mobile, ada yang main kartu, dan ada pula yang mengobrol, tapi berbeda dengan Freyan, ia hanya diam saja dan asik dengan pikirannya sendiri, sampai, Freyan pun bangkit dari kursinya, lalu pergi dari rooftop sekolah tampa mengucapkan satu kata pun kepada teman-temannya

"Kenapa lagi tu anak", ucap Febriolan, sambil memakan kacang, dan hanya mendapatkan respon mengedikkan bahu, dari Floran pertanda ia tidak tau, sambil menyuapi mulutnya dengan kacang

"Udahlah biarin aja, tu anak kan, memang selalu begitu", ucap Fion, sambil membuang kartu terakhirnya, "cupu banget lo berdua", ucap Fion yang bangga atas kemenangannya

"Alah cuman main kartu aja ko, sampe sebegitunya ko", ucap Rasya sambil menyeruput minumannya

Saat ini Freyan sedang berjalan di koridor sekolahnya, menuju ke arah kelasnya, ditengah perjalanannya, ia tibalah dipanggil oleh seseorang

"Kak Freyan", teriak seseorang dari arah belakang, dan orang itu langsung berjalan menghampiri Freyan, sedangkan Freyan hanya membalikkan tubuhnya dan menatap orang itu tampa ekspresi sambil menaruh kedua tangannya di saku celananya

"Kak, gua boleh ngobrol sama lo", ucap orang itu

"Lima menit, gua gak punya banyak waktu", ucap Freyan dengan ekspresi dinginnya dan sedikit mendongakkan kepalanya, menunjukkan dominasinya

"Idih, sok bangat ni orang", ucap orang itu membatin

"Kak, abang gua sama genk kakak punya masalah apa, sampai abang gua dikeroyok sama anak-anak genk kakak", tanya orang itu yang tak lain tak bukan adalah Christy, seorang siswa baru yang dihari pertamanya sudah membuat kehebohan di SMA Air Langga

"Lo udah pernah tanya masalah ini sama abang lo", ucap Freyan, yang masih memasang ekspresi dinginnya, serata menaruh kedua tangannya disaku celananya

"Udah", jawab Christy

"Terus apa yang dijawab sama abang lo itu", tanya Freyan

"Katanya sih itu Privasi Abang", jawab Christy

"Ya udah berarti gua gak perlu kasih tau, masalah apa yang terjadi antara genk gua sama abang lo, sebab itu adalah Privasi abang lo", ucap Freyan lalu melalang pergi dari hadapan Christy

"IIIIIIII, benar-benar ya tu orang, pengen gua gebuk sumpah Arrggggh", ucap Christy dengan nada suara sedikit lebih keras

Saat ini Freyan udah tiba dikelasnya, ia langsung berjalan, kearah mejanya, setelah itu langsung mengambil jaket, serta tas sekolahnya, lalu berjalan lagi keluar kelasnya, kali ini, tempat yang ia tuju adalah parkiran sekolahnya

Saat dalam perjalanan menuju parkiran sekolahnya, lagi dan lagi, perjalanannya harus terganggu, oleh ulah seorang perempuan

"Kak Freyan", teriak perempuan itu, lalu berlari ke arah Freyan,

Freyan yang mendengar teriakan perempuan hanya mampu menarik nafasnya pasrah "Hahhhh Huft" tarikan dan hembusan nafas Freyan, setelah itu ia merasakan seseorang yang memeluk lenganya, saat menoleh ke samping terdapat seorang perempuan yang memeluk lenganya, sambil memberikan senyumannya kepada Freyan

"Kak Freyan kemana aja sih, tadi di kantin gak ada, terus saat aku ke kelas kakak, kak Freyan juga gak ada", ucap perempuan itu dengan nada manja, Namun Freyan hanya diam saja tidak menanggapi ucapan perempuan itu

Dear FreyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang