Disclaimer
Cerita ini di buat atas dasar fiksi semata, dan tidak bermaksud untuk menyinggung pihak manapun
_________________________________________Hepy Reading guys
Pagi harinya pukul 04:55 WIB di salah satu rumah mewah, di kompleks perumahan elit daerah Senayan, terdapat Freyan yang terusik dari tidurnya, sebab bunyi alarm yang ia setting
"Eugh" lenguh Freyan, lalu bangkit dari tidurnya, ia duduk sebentar di atas kasurnya, untuk mengumpulkan sisa-sisa kesadarannya dikarenakan baru bangun tidur
Dirasa kesadarannya sudah pulih Freyan lalu mengambil gelas dan menuangkan air yang sudah ia siapkan dari semalam, lalu dengan segera meneguk air itu sampai hambis
Setelah mengobati rasa dahaganya, Freyan langsung berjalan ke arah kamar mandinya, untuk mandi membersihkan badannya, sebab, ini sudah menjadi rutinitas Freyan, sebelum bersiap-siap ke sekolah, Freyan selalu menjalankan kewajibannya sebagai seorang muslim, yakni Shalat lima waktu
Setelah membersihkan tubuhnya dari hadas besar, Freyan masih dengan handuk yang melingkar di perutnya, langsung melaksanakan Wudhu, sebagai bagian dari rukun shalat
Selepas mengambil wudhu, Freyan langsung menggunakan baju, berserta sarung, dan menggelar sajadah, lalu dengan segera langsung melaksanakan Shalat subuh
Di tempat lain di rumah mewah tersebut, terdapat Ayah Keanan yang juga sedang melaksanakan kewajibannya sebagai seorang muslim yakni Shalat subuh, sedangkan Bunda Cindy, karena sedang datang tamu ia yang dibantu oleh Asisten rumah tangganya yakni Bi Siti, sedang memasak sarapan untuk Suami dan anak-anaknya, sedangkan Grecie ia masih terlelap dalam tidurnya, sebab ia juga sedang datang tamu jadi ia memilih untuk memasang alarm jam 05:30
Lima belas menit kemudian Freyan sudah selesai dengan aktivitasnya sebagai seorang Muslim, ia langsung merapikan kembali sajadah yang ia pakai buat Shalat, setelah itu, ia langsung mengambil rokok sisaan kemarin, kemudian berjalan menuju balkon kamarnya, untuk sebat, dan menikmati suasana pagi di balkon kamarnya
Pukul 06:00 WIB Freyan mematikan rokoknya, kemudian menaruh puntung rokok yang sudah mati total ke dalam tong sampah, kemudian, berjalan kembali ke dalam kamarnya, dan tampa menunggu lama, langsung menganti bajunya dengan pakaian seragam, yang logonya bertuliskan SMA Air Langga
Setelah bersiap-siap, Freyan, langsung berjalan keluar kamarnya, menuju ke arah tangga kemudian menuruni anak tangga menuju lantai satu, kemudian langsung berjalan ke ruang makan untuk sarapan
Setibanya Freyan di ruang makan, ia melihat keluarganya sedang menunggunya untuk sarapan, "Bro, ayah sambung gua memang begini, padahal gua sering memilih untuk tidak sarapan, tetapi dia selalu menyuruh bunda dan grecie untuk menunggu gua buat sarapan", ucap Freyan membatin, berharap ucapannya didengar oleh mendiang ayahnya
Setelah mengucapkan itu, Freyan dengan senyuman yang terpampang di wajahnya ia langsung berjalan ke arah keluarganya yang sedang menunggunya di meja makan
"Pagi Yah/Bun, Ecarg", sapa Freyan dengan sebuah senyuman yang terlukis di wajahnya, kemudian langsung berjalan menghampiri keluarganya lalu duduk di kursinya
Melihat Freyan yang baru kali ini menyapanya membuat Keanan tersenyum senang "Makasih ya Allah, telah mengabulkan doa hamba, semoga anak sambung hamba, sudah bisa menerima hamba", ucap Ayah Keanan membatin
"Pagi nak, Kamu mau makan apa biar Ayah ambilin ya", ucap Ayah Keanan yang terlalu bersemangat melihat kehadiran Freyan yang hari ini ikut sarapan dengan mereka
Melihat itu, membuat Bunda Cindy tak mampu menahan senyumannya, "Freyan bisa sendiri kali Yah", ucap Bunda Cindy sambil tersenyum
"Iya Yah, Freyan bisa sendiri kok", ucap Freyan, kemudian melui mengisi piringnya dengan Nasi beserta lauknya
KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Freyan
Novela Juvenil[Dear Freyan is the Author's third story] [Kalau suka, bisa di follow ya]