1.

111 13 0
                                    

Seorang pemuda tengah anteng menonton televisi. Dengan satu batang permen yang selalu ia sumpel di mulut mungilnya.

Jema, kini berubah menjadi seorang bocah lima tahun jika di lihat-lihat lebih dekat, bibir mungil yang terus mengecap-ngecap permen susu batang di mulutnya, dan menonton film kesukaan nya yaitu SpongeBob.

Aerin, bunda dari Jema menghampiri putranya yang sedang rebahan di sofa panjang ruang tamu.

"Serius banget" ucap Aerin yang menghampiri sofa yang di rebahkan putranya dan terduduk di ujung sofa karena masi ada ruang.

"Hehehe" jema tersenyum menjawab ucapan Aerin, dan sang bunda begitu gemas dengan tingkah anaknya.

"Lucu banget sih"

Aerin mencubit pipi jema dengan gemas, jema yang sudah terduduk di sampingnya hanya meringis saat cubitan gemas sang bunda sangat mengilukan bagi pipinya.

"Anak kita memang lucu" suara banter dari laki-laki yang menghampiri interaksi kedua ibu dan anak.

"Papah!" Jema berucap sambil menatap seorang lelaki yang tak lain adalah papahnya.

Saga, mendudukkan dirinya di kursi sofa berdekatan dengan sofa yang di duduki istrinya dan juga anaknya.

"Kau sudah besar masi terlihat lucu jem"

"Jema gk lucu! Jema Cool" jelasnya pada lelaki di jarak jauh 3 meter darinya.

Saga dan Aerin hanya terkekeh melihat wajah gemas putranya.

"Cool darimananya coba? Ngemut permen, nonton kartun. Coolnya darimana?" ujar Saga dan membuat jema merasa sedikit malu.

Saga tersenyum dari kejauhan, melihat putranya yang bertingkah layaknya bocah lima tahun.

"Nanti malam teman papah akan datang, bersama putranya" kini Saga berucap serius.

"Apakah itu Chandra?" tanya Aerin kepada suaminya.

Saga hanya membalas dengan anggukan, Chandra adalah teman masa mudanya mereka sudah berbuat janji bersama untuk masa depan putra-putranya.

"Wahh, sudah lama sekali kita tidak bertemu dengannya mas. Apakah putranya sudah sangat besar sekarang?"

"Tentu, putranya Jerome sudah besar dan memegang perusahaan Chandra sekarang" jawab Saga.

Chandra sebelumnya tinggal di America bersama putra tunggalnya yaitu Jerome, istrinya sudah lama tiada karena penyakit yang di deritainya hingga nyawanya menjadi korban.

Chandra memiliki dua perusahaan yaitu di Indonesia dan juga Amerika satunya ia berikan kepada putra tunggalnya yaitu Jerome untuk meneruskan perusahaannya di Indonesia.

"Apakah kita akan melakukan janji Chandra denganmu mas?" tanya Aerin kembali.

"Ya, kita akan menjodohkan putra kita dengan putra Chandra" jawab Saga.

Jema yang mendengar itu, langsung di buat terkejut dengan apa yang di ucapkan kedua orang tuanya.

"Apaan! Jema gk mau di jodohin!" tolak jema keras hingga permen yang dia makan langsung di buang ke tong sampah begitu saja olehnya.

"Gk ada penolakan!" tegas Saga pada putranya yang akan segera marah.

"Jema masi sekolah, papah lucu main jodoh-jodohin jema!" kesal pemuda itu sambil melipat tangannya di dada.

"Sekolah punya papah, jadi kamu gk perlu mikirin itu, nurut dan lakukan apa yang papah ucap!" Jawab Saga. Lelaki itu tidak ingin mendengar penolakan dari putranya.

You're naughty I like itTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang