Prolog

19 4 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote, komen, share dan follow terlebih dahulu!!! vote dan komen kalian sangat berharga bagi akuuu!!!

~•••~
Happy Reading
~•••~

• Tandai kalau typo

"Aku mau kita udahan" Ucapan itu keluar dari mulut seorang cewek bertubuh mungil dengan menggunakan seragam putih abu-abu.

"Aku rasa ada benarnya kata mama kamu, kalau kita terlalu berbeda" Lanjut cewek itu yang tidak berani menatap wajah cowok yang berdiri tegak di hadapannya.

"Aku yakin ada wanita lain yang pantas berada di samping kamu" Ujarnya dengan rasa sedih, karena pada akhirnya hubungan nya berakhir dengan menyedihkan.

Cowok di hadapannya menatap lekat dengan rahang yang tegas memendam emosionalnya. "Enggak ada cewek lain Key, yang tetap ada di samping ku cuman kamu nggak ada yang lain" Ucap sang cowok tegas dengan suara bariton nya.

Dari nada suaranya si cewek tau jika orang di hadapannya ini sedang memendam emosional nya agar tidak terlepas dan berakhir meyakitinya.

"Aku nggak peduli seberapa beda latar belakang kita. Aku cuman mau kamu! tanpa melihat latar belakang kamu!"

Gadis bernama Nakeya Zuazia Husron yang sering di panggil Key itu terdiam sejenak mendengar ucapan cowok di hadapannya. Nakeya bukannya tidak cinta dengan cowok di depannya ini, tapi melihat latar belakang keluarga mereka yang sangat jauh berbeda dan ucapan Mama cowok itu yang membuat Nakeya tersadar akan kebedaan mereka akhirnya memilih untuk mengakhiri hubungannya saja, sebelum lebih jauh lagi.

Nakeya bukan lahir dari keluarga terpandang, ibunya hanya seorang penjahit baju dan sedangkan ayahnya hanya pegawai di sebuah kantor swasta yang harus menghidupi ketiga putrinya.

Nakeya juga memanfaatkan waktu luangnya setiap hari untuk bekerja di salah satu Cafe di jakarta untuk menambah-nambah uang masukan, dan di situ juga lah Nakeya bertemu mama cowok yang baru saja menjadi mantannya itu.

"Aku enggak pernah lihat latar belakang keluarga kita Key dan nggak akan pernah lihat itu" Ujar cowok berparas tampan dengan pahatan wajah sedikit lagi sempurna.

Mahesa Dinandra Putra yang biasa di panggil Mahesa adalah nama cowok yang pahatan wajahnya mendekati kata sempurna. Mahesa terlahir dari keluarga kaya raya, Ayah nya seorang jenderal TNI sedangkan ibunya adalah seorang dokter ternama di jakarta, bukan cuman ayah ibunya saja tapi kakek nya seorang pengusaha ternama di Asia Tenggara bahkan cabang perusahannya di mana-mana. Itu lah mengapa Nakeya menyerah sebelum semuanya terlanjur begitu jauh.

"Kamu memang enggak lihat itu tapi mama, ayah dan kakek mu melihat itu Sa!!. Mereka pasti mau kamu bersanding sama cewek terpandang seperti kamu, bukan sama cewek kaya aku" Ucap Nakeya menetes kan air mata.

Rasanya terus berputar suara ucapana dari mama Mahesa lusa lalu yang menyuruhnya untuk meninggalkan mahesa agar kehidupannya tidak terusik dan pekerjaan ayahnya aman.

"Memang bukan kamu, tapi keluarga kamu melihat itu! kamu mungkin menerima tapi keluarga kamu enggak" Lanjut Nakeya.

Mahesa diam fokus menatap mata hazel Nakeya yang begitu indah.

"Bisa nggak usah mikirin latar belakang enggak? itu nggak penting" Ujar Mahesa mencoba mengubah topik pembahasan mereka.

Mahesa tidak suka dengan pembahasan latar belakang seperti ini yang ujung ujungnya solusinya hanyalah perpisahan. Mahesa selalu berusaha untuk mendapatkan solusi lain selain perpisahan dan solusi yang didapat adalah solusi negatif dan solusi positif nya hanya perpisahan.

"Gak usah lari dari topik awal" Ketus Nakeya yang sepertinya sangat lah pasrah sudah dengan hubungan mereka yang beda kasta ini.

Sepertinya Nakeya sudah mengikhlaskan semua kenangan nya dengan Mahesa dan cintanya kepada Mahesa.

"Kita cari solusi lain selain perpisahan Key. Aku akan selalu berusaha buat kita enggak berpisah" Ucap Mahesa percaya bahwa solusinya bukan hanya perpisahan saja, pasti ada solusi yang tidak mengorbankan satu sama lain.

"Apa?" Tanya Nakeya dengan kedua tangan di lipat depan dada.

Mahesa diam tidak bisa menjawab. "Enggak ada bukan?" Tanya Nakeya dengan senyuman miringnya.

"Percaya sama aku pasti ada caranya" Ucap Mahesa lalu pergi meninggalkan Nakeya di lapangan basket yang tidak ada siapapun.

Nakeya melihat punggung tegap Mahesa yang kekal dan gagah. "Apa yang bakal di lakukan Mahesa untuk cari solusi?" batinnya takut jika Mahesa menentang keluarganya hanya untuk selalu bersamanya.

~•••~

Masih segini dulu yaa prolognya. Yg mau tau kelanjutannya lagi lanjut ke part selanjutnya....

TBC

Mahesa  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang