Bab 3. Pindah

1 0 0
                                    

Sebelum baca jangan lupa vote, komen, share dan follow terlebih dulu yawww...

~•••~
Happy Reading
~•••~

•Tandai kalau typo

Hari-hari di lalui tanpa adanya Nakeya, biasanya kalau hari weekend gini Mahesa selalu ngajak Nakeya untuk jalan-jalan di seputaran ibu kota Jakarta, biasanya juga mereka jalan-jalan sampai kota bandung dan kota di sekitar Jakarta lainnya.

Menurut Mahesa hari minggu itu bukan lah hari untuk terus beristirahat tapi juga liburan, jadi dari situ Mahesa selalu membawa Nakeya liburan walaupun hanya jalan-jalan saja, kan liburan juga enggak harus keluar provinsi dulu kan.

"Nenek lihat kok setiap hari minggu kamu selalu di rumah sih? nggak ngajak Nakeya jalan-jalan? atau Nakeya nya bosen ya jalan-jalan terus?" Tanya sang Nenek yang selalu mendukung hubungannya dengan Nakeya. Mahesa memang tidak memberi tahu Nenek nya soal dirinya yang sudah putus dengan Nakeya karena kalau Nenek nya itu tau pasti dirinya akan di sidang habis-habisan.

Nenek nya itu sangat suka dengan Nakeya tidak seperti Mama nya yang malah memandang Nakeya dari latar belakangnya.

"Enggak nek" Balas Mahesa yang tengah duduk di kursi santai depan kolam renang.

"Jadi apa dong?. Kalau kerja kan ini hari minggu pasti Nakeya libur" Ucap Neneknya yang penasaran mengapa cucunya ini tidak membawa kekasih nya itu jalan-jalan.

"Nakeya nggak kerja lagi nek" Jawab Mahesa.

"Kenapa?" Tanya neneknya penasaran.

Mahesa menaikkan bahunya pertanda tidak tau, "Mungkin Key mau fokus ke-nilai nya nek, kan bentar lagi tamat jadi Nakeya lebih milih ngejar nilainya supaya dia bisa daftar kuliah jalur beasiswa" Jelas Mahesa.

Nakeya memang tidak bekerja lagi di Cafe tempat dia bekerja dulu karena dia harus mengejar nilai nya yang tahun kemaren turun karena ia barengi dengan bekerja dan kabar itu membuat ayahnya mara jadi dia memilih untuk fokus ngejar nilai.

"Oh——"

"Good Afternoon....!!!" Alga dan Septian masuk kedalam rumah nenek Mahesa tanpa mengetuk ataupun mengucapkan salam dengan sopan.

"Apa kabar nenek ku sayang...." Ucap Alga yang memeluk Nenek Mahesa.

Mereka bertiga sudah berteman dari kecil jadi mereka sudah meganggap nenek Mahesa adalah nenek mereka juga.

"Masuk kerumah orang yang sopan bisa enggak!" Ketus Mahesa.

Alga yang mendengar itu hanya memutar kedua bola matanya malas.

"Nenek sehat?" Ucap Septian menyalimi punggung tangan Nenek Mahesa.

"Sehat, Alhamdulillah" Balas Nenek Mahesa.

"Alhamdulillah kalau gitu" Ujar Septian tersenyum tulus pada nenek Mahesa yang ia anggap seperti nenek nya sendiri.

"Em...kalian tau enggak kenapa Mahesa nggak jalan-jalan sama Nakeya sekarang? dari tadi nenek nanya sama dia bukan nya di jawab malah jawab topik lain" Ujar nenek Mahesa yang udah terlanjur penasaran.

"Lah nenek nggak tau kalau Mahesa sama Nakeya putu––—Aakkk, kenapa sih?" Alga memegang kaki nya yang di injak kuat Septian.

Septian yang melihat Mahesa sudah seperti mau membunuh Alga langsung menginjak kaki Alga kuat kuat agar teman ember nya ini tidak habis di terkam Mahesa.

"Hah?! putus?. Kamu kenapa nggak bilang nenek kalau putus?" Pekik nenek nya yang terlonjak kaget.

Mahesa menatap Alga tajam seperti silet, usahanya untuk menutupi semua itu berakhir sia-sia hanya karena mulut ember Alga.

"Jelasin sama nenek!"

Mahesa memejamkan matanya lalu membuang nafasnya perlahan. "Nakeya yang minta putus nek, Mahesa nggak iyain itu tapi dia udah anggap hubungan kita selesai" Ujar Mahesa.

"Itu pasti gara-gara ucapaan mama kamu" Ujar Nenek nya. Mahesa ngerutkan keningnya, apa nenek nya ini tau tentang ucapan Mama nya?"

"Nenek tau ucapan Mama?" Tanya Mahesa penasaran.

Kedua teman nya yang dari tadi mendengar kan pun ikut nimbrung, duduk di lantai dengan Mahesa dan nenek nya yang duduk di kursi santai.

"Tante Ratna bilang apa nek?" Tanya Alga kepo.

Nenek Mahesa membuang nafas nya kasar, "Mama kamu itu kemaren ketemu Nakeya di tempat kerja nya Nakeya terus dia bilang suruh putusin kamu kalau Nakeya enggak putus sama kamu mama kamu itu bakalan buat ayah Nakeya kehilangan pekerjaan nya" Jelas Neneknya.

"Mama kamu itu berlebihan, walaupun mama mu anak nenek tapi nenek kurang suka dengan sifat mama mu yang memandang latar belakang seseorang begitu" Ujar Nenek Mahesa yang memang kurang suka dengan Ratna. Walaupun anak nya sendiri tapi entah dari mana anak perempuannya itu mendapatkan sifat sombong dan angkuh itu padahal dia tidak pernah mengajari seperti itu.

"Berarti Nakeya udah dua kali di ancem tante Ratna dong Sa. Kemaren pas di toko buku kan mama lo juga ngancem Nakeya"

"Apa?! dua kali?" Pekik nenek nya lagi.

Memang dasar mulut ember Alga tidak bisa diam. Mahesa mengehela nafasnya "Iya nek, dua bulan yang lalu juga mama ngancem Nakeya supaya putus sama Mahesa tapi nggak sampai mau ngehilagi pekerjaan ayah Nakeya, mama cuman ngancem Nakeya di pecat dari kerjaannya" Jelas Mahesa tidak habis pikir sama mama nya.

Pantas aja Nakeya segitunya ingin putus dari nya. Mana mungkin Nakeya membiarkan ayahnya kehilangan pekerjaan.

"Parah banget sih tante Ratna" Septian menggeleng kan kepalanya tidak habis pikir.

Nenek Mahesa membuang nafas kasar lalu meletakkan kedua tangannya di pinggang "Nanti nenek ceramahi mama kamu. Besok kamu pindah SMA Kesatria biar nenek yang ngurus surat pindah kamu"

"Yah Mahesa jangan di pindahin dong nek, nanti kita kita nggak ada kawannya" Ujar Alga memperlihatkan wajah sedihnya.

"Kalian juga nenek pindahi" Ucap nenek nya begitu santai.

Alga dan Septian saling bertatapan lalu tersenyum, "Hah! seriusan nek?" Ucap Septian tak menyangka.

"Iya"

"Bisa jumpa sama neng Rika ini mah" Alga membayangkan dirinya jumpa dengan ketua cheerleaders SMA Kesatria yang paling cantik.

"Rika? Ketua cheerleaders SMA Kesatria itu? lo masih suka sama dia?" Tanya Septian. Alga dan Rika berjumpa sudah hampir 2 tahun lalu dan nggak pernah ketemu lagi setelah itu tapi mengapa dia masih suka sama Rika?.

Alga mengangguk dan tersenyum lebar. "Najis bet liat senyum lo" Ucap Septian.

"Heboh lu" Sewot Alga.

~•••~

Kira kira setelah satu sekolah bakalan bisa balikan enggak ya Mahesa sama Nakeya? yang mau tau ayo lanjut ke part selanjutnya.

komen lanjut banyak banyak pliszzzz!!!

Tbc


Mahesa  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang