Seanna mengacak rambutnya kesal, ia melihat proposalnya yang penuh dengan coretan revisi, bingung harus berbuat seperti apa agar di acc, "masih revisi?" tanya Desy yang sudah menghisap rokoknya.
"selalu, aku juga gak paham maunya itu dosen apa." Ujarnya frustasi.
"udah di kerjain sesuai dengan yang dia mau emang?" Desy berdiri memeriksa proposal milik Seanna.
"udah Des gue gatau emang tuh dosen yang mempersulit atau otak gue yang jongkok." Kesalnya.
"kayaknya otak lo yang jongkok deh, ini revisi yang berulang Seanna lo selalu gak bisa tangkap apa yang tuh dosen mau, lo tau kan tuh dosen terlalu perfectsionis." Lanjut Desy yang menepuk pundak Seanna.
"terus gue harus gimana gue terlalu frustasi untuk ikutin yang dia mau." Seanna menatap Desy meminta saran.
"gue ada saran agak gila sih tapi boleh dicoba." Seanna menatap Desy penasaran.
"apaan?" tanya Seanna cepat.
"lo gak penasaran sama gue kenapa gue cepat banget sempronya?" Seanna menggeleng.
"enggak sih otak lo emang lumayan encer terus dospem lo bisa gak suka persulit mahasiswa." Desy menggeleng cepat.
"gue jadi simpanan pa Adrian, kita selalu ngewe disini, awalnya gue kayak lo sih frustasi tapi makin kesini gue makin bergairah, setiap lihat pa Adrian gue selalu sange Sen kontolnya gede." Seanna menutup mulutnya setengah tidak percaya.
"lo gila Des, anjing pa Adrian udah berkeluarga, lo juga udah ada cowo, gak cukup apa main sama cowo lo." Desy tertawa geli.
"gatau Sen jiwa pelacur gue keluar di depan pa Adrian kayak adrenalin gue tertantang terus service pa Adrian gak kaleng-kaleng gue aja sampai gak mau berhenti gue rela ngewe tiap hari deh." Seanna menggeleng tidak percaya.
"gue gak nyangka sekelas pa Adrian." Gumam Seanna.
"lo mending ikutin jejak gue Sen, jadi jalangnya pa Ezra, enak tau Seanna Cuma ngangkang semua permasalahan kampus beres." Seanna menoyor kepala Desy.
"anjing jangan samain gue sama lo." Desy tertawa keras lalu meriksa ponselnya.
Ia sedang mencari sesuatu, "lihat pak Ezra seksi banget Sen." Desy memperlihatkan foto Ezra yang hanya menggunakan kemeja putih otot tangannya terbentuk yang memberi kesan sangat seksi.
"lo sadar gak sih Des pa Ezra dan bokap gue seumuran." Seanna masih tetap dengan pendiriannya.
"lah pa Adrian dan bokap gue juga seumuran kali Sen, sekali seumur hidup harus dicobain gue sering ngintip di selangkangan pa Ezra kontolnya gede Sen." Seanna bergidik ngeri.
"Seanna gue tau lo sering nonton bokep yang gue kirim lo jangan Cuma bermasturbasi doang cobain secara nyata rasanya enak banget Sen." Seanna terdiam mulai tergoda.
"gue takut ketahuan." Lirih Seanna.
"kaga asal lo main halus, justru posisi lo enak ruangan wakil dekan jauh dari ruangan dosen lain di lantai dua hanya ruangan dekan, ruangannya besar bisa tiap hari main disitu gak bakal ketahuan." Seanna semakin tergoda dan terdiam.
Entah mengapa mendengar cerita Desy membuatnya bergairah ingin mencoba, dan juga ia merasa bahwa celanannya mulai lengket oleh cairan kental yang keluar dari vaginannya, "sange Sen?" Seanna mengangguk dan tertawa.
"duh sama mana pa Adrian lagi perjalanan bisnis di luar kota lagi, memek gue udah kangen sama kontolnya." Seanna tertawa geli.
"jorok banget pikiran lo Des." Desy hanya tertawa.
"duh udah keburu sange, gue ke wc dulu mau vcs sama pa Adrian." Seanna hanya mengangguk.
Ia kembali membayangkan kegiatan yang di ceritakan oleh Desy, entah mengapa pikirannya mulai liar membayangkan Ezra yang sedang membelai tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
my dosen, my sugar daddy // 21+++
Romance(follow terlebih dahulu sebelum baca untuk tahu updatenya) Ezra dosen fisip yang sudah berumur 48 tahun tetapi masih terlihat kekar menjadi idola para mahasiswi kampus jabatannya sebagai wakil dekan mampu membuat para mahasiswa segan padanya apalagi...