Menerka, bukan ciri ku
Tapi, aku rela menerka
Hingga meraba ke pelosok
Mendaki yang tak berpuncakDiam ku adalah rindu
Rindu yang ku bisikan
Penuh rayu dan mesra
Pada tiap-tiap lukis semestaEnggan jatuh dan patah
Namun, pincang adalah jawaban
Semarak sekali ku lihat
Rindu ini menari tak hentiAku, diam dan patah
Aku, diam dan jatuh
Aku, jatuh dan patah
Merayakan persetubuhan rindu yang membisuJambi, 22 Oktober 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Pada Nya Ku Titipkan Rindu
ПоэзияBagi ku, kau adalah amerta dalam bait yang tak pernah terlisan. • Ditulis: 22 Oktober 2024