Dan pada tiap hangat nya
Ku titip rindu yang tak berujung
Dan pada tiap pekat nya
Ku titip marah yang memuncakTentang aksa yang membisu
Tentang sia-sia yang terbelenggu
Pada tiap embun di pinggiran nya
Ku taruh kau amertaPada secangkir kopi yang pekat
Rindu ku membisu
Membiru melebur bersama duka
Yang tak beralas, dan matiJambi, 22 Oktober 2024
KAMU SEDANG MEMBACA
Dan Pada Nya Ku Titipkan Rindu
PuisiBagi ku, kau adalah amerta dalam bait yang tak pernah terlisan. • Ditulis: 22 Oktober 2024