🏀Happy Reading🏀
Sore itu, nggak ada angin nggak ada hujan, tiba-tiba aja Hengky udah nangkring di depan gerbang sekolah. Makhluk yang baru aja lulus itu nggak lupa tebar pesona dengan kacamata hitam dan Belle si moge kesayangan. Entah apa yang diliat sama anak-anak sini sampai kepincut sama abangnya itu. Padahal mukanya nggak jauh beda sama Maximus kudanya Rapunzel.
"Ngapain?" tanya Chandra sedikit risih karena makin banyak orang yang ngelihatin dia.
"Jemput adik kesayangan gue."
"Ogah dijemput orang narsis kayak lo."
"Orang gue jemput Leo kok, wuu... ge-er," ledek Hengky. Padahal tahu adiknya ngambekan. Sebentar lagi pasti bakalan diambekin. Lihat aja.
"O."
Sesuai dugaan, Chandra bakal jalan duluan ninggalin Hengky yang cekikikan karena berhasil ngerjain adiknya. Tapi cuman sebentar aja sebelum pemuda itu pakai helm dan nyalain motornya untuk nyusul si bungsu.
"Naik," suruh Hengky, dia ngegas motornya perlahan menyesuaikan langkah kaki Chandra.
"Nggak mau, gue mau naik bus."
"Chandra gue bercanda. Lo selamanya bakal jadi adik tersayang, tergemas, terimut, terfluffy, tersemua-muanya. Jadi, ayo naik. Lo pulang sama gue, ya ya ya?"
Yang lebih muda langsung rolling eyes. "Ngapain sih? Mending kuliah yang bener sana! Belum juga setahun udah bolos-bolos terus!"
"Sembarangan! Gini-gini gue nggak berani bolos ya, mending tersiksa di kampus ketimbang diomelin Kevin!" balas Hengky nggak mau kalah. Nggak terima dituduh bolos. Soalnya mulut Chandra itu lemes banget sekarang, segala hal bisa diaduin ke Papa Will ataupun Kevin dalam sekejap.
"Buruan naik, chan! Panas nih! Mumpung gue masih pengen traktir lo di cafe nya Lucas."
Mendengar tempat favoritnya disebutkan, Chandra langsung goyah gitu aja. Dari yang tadinya udah berencana ngambekin Hengky sampai seminggu, malah langsung nurut naik ke atas motor. Nggak lupa pasang helm yang abangnya itu berikan.
"Giliran cafe nya Lucas aja semangat banget,"
"Buruan, bang Aheng! Panaaaass!!"
"Baik Tuan Muda..."
Seperti yang udah direncanain Hengky, dia bakal jalan-jalan bareng Chandra hari ini. Mumpung yang lain pada sibuk dan nggak ada yang bisa ganggu waktunya dengan si bungsu.
"Kak Lulu!" begitu mereka sampai di sana, Chandra dengan nggak sabarnya langsung berlari ke dalam. Nyari seonggok manusia bongsor yang biasanya berdiri di belakang pantry. Udah celingak-celinguk kayak anak nyasar, rupanya si pemilik cafe itu nggak ada di sana. Mana Chandra dilihatin sama orang-orang.
Malu-malu dia nyamperin Hengky yang udah menjauh. Chandra yakin abangnya itu pura-pura nggak kenal karena tingkahnya tadi.
"Siapa, ya?" tanya Hengky ketika Chandra udah mendudukkan bokongnya di kursi. Niatnya ngelanjutin aksi 'pura-pura nggak kenal Chandra' tadi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bola Basket, Chandra | NCT Chenle
Fiksi PenggemarSeorang Chandra Argawinata yang gila basket itu tiba-tiba berhenti? ____________________ Setelah menghilang cukup lama, Chandra kembali muncul. Tapi melihat tingkahnya yang tiba-tiba menghindari segala hal berbau basket, siapa yang tidak bingung? __...