5. Amarah

13 5 0
                                    

Hidup bukan masalah untuk diselesaikan tapi realita yang harus di hadapi. Jika kamu pernah menyerah, ingatlah mengapa kamu bisa bertahan begitu lama.

***

"Menurut lo gimana Yudha?"

Sagara yang sedang meneguk minuman kalengnya mengalihkan pandanganya kepada Arena yang baru saja duduk disampingnya. Keduanya kini tengah berada di minimarket setelah selesai dengan latihan dan perekrutan Yudha.

Laki-laki itu mengambil minuman kaleng milik Arena. Membukanya dan mengembalikannya pada gadis itu. "Gimana apanya?"

"Ish!!" Arena menepuk pundak Sagara.

"Maksudnya cocok apa enggak dia di tim?"

Sagara menghela napas, menundukkan kepalanya, melihat minuman kaleng yang dia pegang sambil sedikit berfikir.

"Sebenernya dia bagus, waktu liat tadi dia main larinya dia yang paling cepet dari yang lain. Cuman aneh aja." Sagara meletakkan kedua tangannya di belakang kepala.

Arena meneguk minuman rasa coklat kesukaannya. "Aneh kenapa?"

"Dia kan udah kelas tiga ngapain repot-repot masuk? Bukannya kelas tiga fokus buat ujian perguruan tinggi aja," kata Sagara.

Arena mengernyitkan dahinya sambil menopang dagunya menggunakan tangan di atas meja. "Bener juga ya."

Sagara menjentikkan jarinya setuju. "Benerkan?"

"Jadi lo mau nolak dia aja?"

"Enggaklah…. Dari segi manapun dia bagus mainnya."

"Tapi lo udah denger belom berita tentang Yudha?" tanya Arena membuat Sagara menoleh sambil mengerutkan dahinya penasaran.

"Berita apaan?"

"Rumornya Yudha itu terkenal jadi pembuat masalah. Kalo lo sering liat orang di hukum di lapangan upacara ya dia orangnya," jelas Arena.

🏀🏀🏀🏀🏀🏀

Sagara menambahkan Yudha ke dalam grup.

Sagara menambahkan Yudha ke dalam grup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Basketball stories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang