BAB 3

169 23 3
                                    

Mendengar ucapan san. Wooyoung pun menatapnya dengan serius. San mulai gugup saat wooyoung kini tengah menatap nya tanpa mengeluarkan suara.

"Wooyoung~". panggil san.

"Hmm, kenapa?".

"Kamu tidak akan meminta pertanggung jawaban kepada ku?". Tanya san sekali lagi. Jujur sejak tadi dirinya bertemu dengan wooyoung, wooyoung gak sama sekali membicarakan hal itu padanya.

Aneh nya wooyoung malah terlihat santai santai saja padanya tidak ada tatapan emosi atau benci yang di keluarkan wooyoung kepada nya.

"Emangnya om mau tanggung jawab?". Tanya balik wooyoung. Dan Kali ini san dibuat terkejut dengan pertanyaan wooyoung, dirinya pun bingung harus berbuat seperti apa.

"Kenapa Om diem? om bingung ya?". tanya wooyoung kembali. "Om, Disini gua bukan gak mau minta pertanggung jawaban om yang udah hamilin gua ya.

Tapi disini gua juga sadar kalo, gua juga yang salah, gua yang pertama kali berani naek pangkuan om dan goda om. ya jadi otomatis gua kaya gak berhak aja minta pertanggung jawaban dari om kan disini gua yang minta dihamilin".

Wooyoung mengatakan itu semua bukan semata mata dirinya tidak membutuhkan pertanggung jawaban dari seorang san. Wooyoung sebenarnya butuh pertanggung jawaban namun dirinya sadar jika semua ini terjadi gara gara ulahnya sendiri.


Sampai nya didepan sebuah rumah yang sangat begitu mewah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Sampai nya didepan sebuah rumah yang sangat begitu mewah. San yang melihatnya pun di buat terpukau sekaligus bingung.

"Ini rumah siapa?".

"Rumah gua". Jawab wooyoung santai. San yang mendengar nya pun langsung dibuat kaget saat mengetahui jika bocah disamping nya ini orang kaya.

"Mau ngapain kerumah kamu?".

"Ck. Om bilang mau nikah sama gua, ya kalo mau nikahin gua ya om izin dulu sama orang tua gua!".

Yang dikatakan wooyoung itu memang benar nya. Saat pembicaraannya dirinya dan san dijalan tadi, san mengatakan jika dia akan menikahi wooyoung.
Dan wooyoung tentu saja menerima nya dan setuju saat san berniat akan menikahi nya.

Namun dengan tiba tiba wooyoung malah meminta san untuk menghidupkan mobilnya dan akhirnya ia pun berakhir didepan rumah keluarga wooyoung.

"Kamu punya orang tua?". Tanya san kaget.

Wooyoung yang mendengar pertanyaan aneh dari san pun mengerutkan dahinya. "Yaa punya lah om kira gua lahir dari mana kalo gak ada orang tua??". Ucap wooyoung dengan sewot.

"Bukan gitu, saya kira orang tua kamu sudah tiada. soalnya malam itu kamu bilang kamu kesepian di rumah, dirumah gak ada siapa diapa".

"Dihh parah, Salah paham om ini. gua ngomong gitu bukan berarti gua ini gak punya orang tua ya! orang tua gua masih utuh ko. cuma ya gua emang kesepian kalo dirumah, soalnya mereka sibuk kerja.

Kakak gua kuliah tapi beda kota. gua minta adek lagi tapi gak dikasih sama mereka,. malah mereka suruh gua buat sendiri kalo mau bayi". Jawab wooyoung.

San yang mendengar jawaban wooyoung hanya bisa mengusap wajah nya dan menghela nafas nya berat.

"Jadi malam itu kamu nangis nangis dibar dan juga bilang lagi galau karena kamu mau sesuatu tapi gak dikasih itu, karena kamu mau seorang adek?".

"Iya". Jawab wooyoung dengan begitu santai dan merasa tak bersalah. "Udahlah om nanti lagi kita ngobrol nya sekarang kita masuk dulu yuk".

Wooyoung pun keluar dari mobil san dan berjalan meninggalkan san didalam mobilnya. san yang di tinggal oleh wooyoung pun lagi lagi dia hanya bisa menghela nafas nya.

Dan kini Wooyoung Juga San sudah berada di dalam rumah mewah tersebut. Jujur san sebenarnya cukup gugup disaat dia akan bertemu kedua orang tua nya wooyoung.

"Om om sini" Panggil wooyoung yang menyuruh san untuk duduk disamping nya. san pun mengikuti apa yang dikatakan wooyoung.

"Om tenang aja, gak usah gugup atau takut ya. orang tua gua baik ko nggak akan gigit juga. Palingan cuma main dorr". Ucap wooyoung.

"Kalo saya didorr sekarang juga sama orang tua mu. Bayi didalam perut kamu itu bakal menjadi seorang yatim mau?".

"Ya gua kan bisa cari daddy baru buat bayi nya biar dia gak yatim lagi beres kan." mendengar Jawaban nya wooyoung yang membuat san sedikit merah.

𝐂𝐭𝐚𝐤𝐤~

San pun menyetil pelan dahi wooyoung.

"Ihhh Om belum juga nikah udah Kdrt!".

"Mana ada kdrt!". Panik san.

"Heheh bercanda om. Eh om itu mama sama ayah".

Tak lama dari percakapan keduanya. Seseorang pun datang dari arah depan mereka. San yang dari jauh sudah seperti mengenali sosok orang tersebut.

𝐃𝐞𝐠𝐠!!

"𝘔𝘢𝘮𝘱𝘶𝘴 𝘬𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘮𝘦𝘳𝘦𝘬𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘥𝘶𝘢!?". Ujar batin san saat melihat orang tuanya wooyoung ternyata adalah si ketua osis dan juga ketua berandalannya sendiri saat sama sekolah nya dahulu.

••••

MY BABY (SANWOO||WOOSAN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang